Dunia fashion terus berkembang dan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Termasuk cara berpakaian mahasiswa yang menjadi cerminan dari tren dan preferensi masyarakat muda saat ini. Gaya berpakaian mereka bukan hanya mencari kenyamanan tetapi juga berusaha untuk mengekspresikan diri mereka melalui busana. Mahasiswa cenderung menggabungkan elemen pribadi dalam gaya pakaian mereka sehari-hari mereka. Mereka berusaha untuk tampil unik dan berbeda melalui pilihan yang mencerminkan minat ataupun kepribadian masing-masing.
sumber: uingusdur.ac.id |
Dunia maya yang semakin luas ikut menjadi sumber inspirasi remaja dalam mencari outfit. Setiap kampus mungkin berbeda-beda mengenai peraturan gaya berpakaian mahasiswa. Begitu juga dengan kampus yang ada di Pekalongan yang menjadi kampus Negeri Islam terbaik di Jawa Tengah. Universitas K.H. Abdurrahman Wahid atau yang biasa disebut UIN Gusdur Pekalongan menerapkan peraturan tertentu untuk mahasiswanya, namun peraturan itu tidak menghilangkan ciri khas remaja saat ini yang cenderung mengikuti tren. Gaya pakaian sesuai selera masing-masing. Perlu diingat kampus ini melarang mahasiswanya memakai pakaian yang menerawang, ketat, pendek, kurang bahan dan lainnya yang termasuk tidak sopan.
Etika berbusana yang baik dan benar bagi mahasiswi:
- Kerudung harus panjang, menutup dada, dan longgar.
- Lengan baju panjang sehingga ke pergelangan tangan.
- Baju harus panjang sampai dengan di bawah lutut, longgar dan tidak ketat.
- Memakai kaos kaki.
- Sepatu tidak berhak tinggi.
Etika berbusana yang baik dan benar bagi mahasiswa:
- Menggunakan pakaian yang berkerah.
- Tidak menggunakan kaos.
- Tidak menggunakan celana sobek-sobek.
- Tidak menggunakan sandal.
- Tidak menggunakan aksesoris yang berlebihan.
Begitulah tren berpakaian mahasiswa saat ini mencerminkan gaya pribadi, kenyamanan, dan sering kali juga nilai-nilai berkelanjutan. Dengan media sosial sebagai peran penting dalam penyebaran tren, gaya berpakaian terus berubah seiring dengan perubahan budaya dan perkembangan mode.
Biodata Penulis:
Muhammad Albyyani lahir pada tanggal 27 Februari 2006 di Pekalongan.