Gaung Suara Fans: Alasan Media Korea Diterpa Kritik Tajam

Banyak penggemar yang menyayangkan bagaimana media Korea kadang-kadang memaksakan standar kecantikan, kepribadian, dan moral tertentu yang harus ...

Saya adalah penggemar ARMY dari BTS, dan sejak 2014 hingga sekarang, saya telah menyaksikan bagaimana media Korea menyiarkan berita. Ketika SUGA, anggota BTS, terlibat dalam kasus pelanggaran pengemudian bermotor, wartawan Korea dengan cepat mencari rekaman CCTV yang menunjukkan SUGA melaju kencang di jalan yang biasanya digunakan untuk pejalan kaki.

Setelah rekaman CCTV tersebar di seluruh dunia, orang-orang yang tidak menyukai BTS langsung mengecam mereka. Namun, bukti tambahan muncul yang menunjukkan bahwa SUGA tidak bertanggung jawab sepenuhnya. Karena saya penggemar BTS, saya sangat sakit hati.

SUGA mungkin tidak bersalah, tetapi tindakan mereka seolah-olah menunjukkan bahwa SUGA bersalah. Apakah mereka dapat meminta maaf jika itu benar? Sebagai penggemar BTS, kami sangat marah karena fakta bahwa media Korea menyebarkan informasi yang salah.

Di antara kritik saya terhadap media Korea adalah:

1. Sensasionalisme dan Pemberitaan Berlebihan

Meskipun banyak penggemar yang mengapresiasi liputan media Korea, mereka juga kadang-kadang mengkritik beberapa media karena terlalu sensasional. Media gosip, seperti Dispatch dan Soompi, sering dianggap terlalu fokus pada kehidupan pribadi idol K-pop, seperti hubungan asmara, masalah hukum, atau rumor tak terkonfirmasi. Para penggemar menyadari bahwa pemberitaan yang berlebihan tentang aspek pribadi ini dapat merusak reputasi idola dan meningkatkan tekanan yang tidak perlu.

Alasan Media Korea Diterpa Kritik Tajam

Selain itu, banyak penggemar yang percaya bahwa idola mereka sering menjadi sasaran pemberitaan yang tidak adil dibandingkan dengan pencapaian profesional mereka. Bahkan pemberitaan media Korea mengakibatkan kematian korban, seperti aktor Lee Sun-Kyun, yang meninggal dunia pada Desember 2023 sebagai akibat tekanan media yang menuduh dia melakukan penggunaan narkoba.

Selain Lee Sun-Kyun, korban tekanan tersebut termasuk aktris Goo Ha-Ra pada 2019, penyanyi Sulli pada 2019, dan Kim Jong-hyun, anggota Shinee, pada 2017. 

2. Invasi ke Dalam Privasi

Para penggemar K-pop paling sering mengkritik invasi privasi. Beberapa media Korea sering menyiarkan kehidupan pribadi idola sampai batas yang dianggap mengganggu. Ketika mereka melihat foto-foto yang diambil secara diam-diam atau rumor yang disebarkan tanpa bukti kuat, penggemar sering merasa khawatir. Kasus ini biasanya muncul dalam masalah kencan atau kehidupan pribadi idola di luar panggung. Fans yang khawatir tentang kesehatan idola mereka seringkali marah dan frustrasi ketika media melanggar etika jurnalistik.

3. Tekanan pada Persepsi Publik 

Media Korea sering kali diharapkan untuk menciptakan citra positif tentang idol K-pop, tetapi penggemar menyadari bahwa tekanan terhadap citra "sempurna" dapat berdampak negatif pada kesehatan mental idol.

Banyak penggemar yang menyayangkan bagaimana media Korea kadang-kadang memaksakan standar kecantikan, kepribadian, dan moral tertentu yang harus dipatuhi oleh idol K-pop, yang mengakibatkan banyak idol K-pop merasa tertekan untuk selalu tampil tanpa cela, membuat mereka di masa lalu, beberapa kasus bunuh diri idol dianggap sebagai akibat dari tekanan yang mereka alami sebagai akibat dari liputan negatif di media atau ekspektasi yang terlalu tinggi dari publik.

Pandangan Saya di Masa Depan: Harapan Fans terhadap Media Korea

Banyak penggemar K-Pop, termasuk saya, berharap bahwa media Korea akan mengubah cara mereka menyiarkan kehidupan idola mereka. Fans tidak ingin media hanya menyoroti hal-hal sensasional atau negatif; mereka lebih suka fokus pada karya dan prestasi musik idola mereka. Pemberitaan yang sekadar mencari sensasi tidak akan dihargai sebanyak liputan yang mendalam tentang proses kreatif, perjuangan karier, dan kontribusi sosial idola.

Sebagai penggemar, saya juga berharap liputan media Korea lebih mengenali dampak liputan mereka terhadap kesehatan mental idola. Penggemar ingin agar media memberitakan masalah sensitif, terutama yang berkaitan dengan kehidupan pribadi artis, aktris, dan idola Kpop. Media Korea dapat bertindak dengan cara yang lebih bijaksana dan etis dan bertindak sebagai mitra yang mendukung daripada menjadi sumber tekanan bagi para idola.

Nur Elisa

Biodata Penulis:

Nur Elisa, lahir pada tanggal 6 April 2006 di Demak, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Poltekkes Kemenkes Surakarta, jurusan Keperawatan, program sarjana Terapan Profesi Ners.

© Sepenuhnya. All rights reserved.