Lagu-lagu K-pop menjadi fenomena global yang tak hanya menarik perhatian karena irama, koreografi yang enerjik, atau anggota group yang cantik dan ganteng, tapi juga karena lirik-liriknya yang penuh makna. Di balik popularitas genre ini, ada pesan-pesan mendalam yang sering mencerminkan berbagai aspek kehidupan, loh! seperti cinta, persahabatan, perjuangan, hingga pencarian identitas diri. "Turbulence" dari ATEEZ menjadi salah satu lagu yang menyampaikan pesan emosional dalam liriknya.
Siswa kelas 12 pasti merasa tahun terakhir di sekolah menengah adalah masa yang penuh dengan berbagai tantangan emosional dan mental. Saat berada di masa itu, saya pribadi merasakan gejolak hati yang sangat sering mengganggu konsentrasi karena dilema. Transisi menuju kehidupan dewasa diwarnai oleh tekanan akademis, ketidakpastian akan masa depan, serta perjuangan untuk menemukan jati diri.
Dalam konteks ini, lagu "Turbulence" dari ATEEZ seakan menjadi suara yang menyuarakan emosi mereka, kalau kata anak jaman sekarang, “Lah, ini mah relate banget sama gue!”. Perasaan bingung, cemas, keinginan untuk menemukan arah yang jelas, perasaan campur aduk antara kecemasan tentang masa depan, tekanan untuk sukses, dan ketidakpastian tentang langkah berikutnya seakan tervalidasi lewat lagu ini.
Pesan Utama Lagu: Kegelisahan dan Kebingungan
"Turbulence" menyampaikan perasaan gelisah dan bingung yang sering dialami seseorang saat berada di persimpangan hidup. Lirik seperti "Aku hanya ingin mencari dimana seharusnya aku berada" dan "Tekanan itu membebani saya" mencerminkan perasaan tidak pasti dan tertekan yang umum dirasakan oleh siswa kelas 12 saat mereka harus memutuskan arah hidup mereka, mereka mempertimbangkan tentang apakah melanjutkan ke perguruan tinggi, memilih jalur karier tertentu, atau mungkin mengambil waktu jeda.
Rasanya makin pusing saat terjebak memikirkan antara harapan orang tua, guru, dan masyarakat dengan keinginan pribadi mereka. Sama seperti dalam lagu "Turbulence", siswa mungkin merasa seperti sedang berada di tengah badai, tanpa arah yang jelas.
Tekanan untuk Sukses dan Ketidakpastian Masa Depan
Siswa kelas 12 sering merasakan beban besar dari harapan akademis dan sosial yang mereka hadapi. Ujian akhir sekolah, ujian masuk universitas, serta persiapan menuju dunia dewasa menumpuk menjadi tekanan yang luar biasa.
Lagu "Turbulence" berbicara tentang tekanan ini melalui lirik "Aku merasa seperti tersesat, aku merasa seperti tenggelam" yang mencerminkan rasa kewalahan siswa yang merasa harus memenuhi ekspektasi yang besar.
Tekanan ini dapat menimbulkan kecemasan yang signifikan bagi siswa, khususnya ketika mereka tidak yakin dengan tujuan hidup mereka atau merasa sulit menentukan pilihan di tengah berbagai tuntutan. Sama seperti dalam lagu, mereka mencari stabilitas dan kepastian, meski merasa terombang-ambing oleh harapan dari berbagai pihak.
Pencarian Jati Diri
Salah satu tema utama "Turbulence" adalah pencarian jati diri di tengah kekacauan. Bagi siswa kelas 12, ini adalah periode di mana mereka mulai benar-benar mempertanyakan siapa mereka dan apa yang ingin mereka capai.
Lirik seperti "Apakah aku sedang mengejar mimpi? Atau aku sedang menjauh?" dan“Aku sudah kewalahan dan nyaris tidak menjadi diriku sendiri” menggambarkan betapa beratnya perjuangan internal antara mengikuti impian dan harapan diri sendiri atau hanya terbawa arus oleh tekanan dari sekitar.
Masa kelas 12 menuntut siswa untuk mulai berpikir lebih dewasa, membuat keputusan besar, dan menghadapi tanggung jawab yang lebih besar. Lagu ini dengan jelas menyampaikan perasaan terasing dan kehilangan arah yang mungkin dirasakan siswa ketika mereka berada di ambang perubahan besar dalam hidup.
Dukungan dan Penguatan Diri
Meskipun penuh dengan perasaan kacau dan kebingungan, lagu "Turbulence" juga menawarkan pesan tentang pentingnya dukungan dan penguatan diri. Lagu ini menggambarkan perjalanan seseorang yang meskipun menghadapi tantangan dan kekacauan batin, namun berusaha mencari kekuatan untuk melangkah maju.
Dalam konteks siswa kelas 12, ini mengingatkan mereka untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, dan guru ketika mereka merasa tertekan. Selain itu, penting bagi siswa untuk mengingat bahwa meski mereka mungkin merasa tersesat, ini adalah bagian alami dari pertumbuhan dan perubahan.
Sama seperti pesan optimis di akhir lagu, di mana ada harapan untuk menemukan jalan keluar dari "badai" siswa kelas 12 juga diingatkan bahwa ketidakpastian ini hanyalah fase yang akan mereka lalui.
"Turbulence" oleh ATEEZ menjadi cerminan kuat dari pengalaman emosional yang dirasakan oleh banyak siswa kelas 12. Lagu ini menggambarkan rasa ketidakpastian, kebingungan, dan tekanan yang mungkin mereka rasakan, tetapi juga menyiratkan harapan bahwa mereka akan menemukan jalan keluar dari turbulensi hidup mereka. Di tengah masa-masa sulit ini, penting bagi siswa untuk merangkul perasaan mereka, mencari dukungan, dan menyadari bahwa masa transisi ini adalah bagian penting dari pertumbuhan menuju dewasa.
Biodata Penulis:
Ayudya Reva Nugroho lahir pada 22 Juli 2006 di Pacitan, Jawa Timur. Saat ini aktif sebagai Mahasiswi Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surakarta.