Menonton film adalah hiburan tersendiri bagi kita. Di era digital saat ini, menonton film sudah menjadi aktivitas yang sangat mudah diakses oleh semua orang. Berbagai platform streaming seperti Youtube dapat diakses di ponsel Anda, dan televisi Anda menampilkan berbagai saluran hiburan, memungkinkan Anda menikmati film kapan saja, di mana saja. Menonton film, baik di ponsel maupun di layar televisi, tidak hanya sekedar hiburan, tapi juga mempengaruhi mood kita. Aspek menarik yang kurang kita sadari adalah bagaimana film dapat mengubah suasana hati dan nafsu makan kita. Seiring kemajuan teknologi dan hiburan menjadi lebih mudah diakses, semakin jelas bahwa film mempunyai dampak besar pada pengalaman bersantap kita.
Menonton film merupakan salah satu aktivitas favorit yang sering dilakukan orang untuk bersantai, terutama saat makan. Dari komedi hingga horor, genre film yang berbeda dapat memengaruhi suasana hati dan reaksi kita terhadap makanan. Genre film tidak hanya menciptakan emosi yang berbeda-beda, tetapi juga secara langsung memengaruhi selera. Misalnya, dengan warna-warna cerah dan alur cerita yang ringan, cenderung menyampaikan perasaan bahagia dan rileks, yang seringkali meningkatkan kenikmatan makan. Di sisi lain, genre lain seperti horor dan drama emosional mungkin memiliki dampak berbeda terhadap selera makan. Dalam esai ini, kita akan membahas bagaimana genre film yang berbeda, terutama kartun, memengaruhi suasana hati dan nafsu makan kita
Kartun telah menjadi bagian penting dari budaya pop sejak awal abad ke-20, terutama dalam hiburan anak-anak. Namun dampaknya tidak pada anak-anak saja tetapi orang dewasa juga menikmati katun sebagai hiburan. Langkah ini agar bisa mengurangi stres dan meningkatkan nafsu makan. Aspek yang menarik adalah bagaimana kartun dapat mempengaruhi perasaan seseorang, khusunya dalam situasi makan. Berikut mengapa genre ini memiliki dampak yang berbeda dibandingkan genre film lainnya.
1. Karakter Lucu
Karakter kartun biasanya ceria, lucu, dan bodoh. Hal ini dirancang untuk menarik penonton dan menciptakan hubungan emosional yang kuat. Misalnya, karakter seperti Dora, Dudung Keluarga Pak Somad, atau Marsha memiliki daya tarik universal yang melampaui batasan usia. Ketika karakter-karakter ini muncul di layar saat mereka sedang makan, mereka dapat menciptakan suasana hati yang lebih bahagia dan lebih baik.
Adegan makanan dalam kartun sering kali disertai dengan kesederhanaan dan kesenangan. Misalnya karakter Ipin yang rakus makan Ayam Goreng (ayam goreng diawali huruf kecil saja dan ditambahi kata makan untuk kejelasan makna), atau karakter Shaggy dan Scooby-Doo yang makan banyak setelah ketakutan. Situasi seperti ini bisa membuat Anda tertawa dan meredakan kecemasan saat makan, sehingga pengalaman bersantap menjadi lebih menyenangkan.
Tertawa adalah salah satu cara terbaik untuk menghilangkan stres. Saat Anda rileks dan bahagia, tubuh lebih mudah mencerna makanan dan makan lebih baik.
2. Nostalgia Waktu Kecil
Bagi kebanyakan orang dewasa, menonton film kartun memicu depresi. Kartun seperti Kung Fu Panda, Tom and Jerry atau Upin & Ipin mengingatkan kita pada masa kecil yang penuh kegembiraan dan tanpa beban.
Nostalgia adalah kemampuan mental untuk menciptakan rasa nyaman dan aman. Saat kita menonton kartun yang kita kenal dan sukai sejak kecil, perasaan ini ditransfer ke makan dan membuat kita merasa lebih baik.
Penelitian psikologi menunjukkan bahwa nostalgia meningkatkan perasaan dan mengurangi kesepian atau stres. Dalam konteks makanan, kartun nostalgia dapat membantu kita merasa lebih baik terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar, sehingga meningkatkan mood saat makan.
Meskipun menonton film dapat memberikan efek positif dalam meningkatkan suasana hati, penting untuk diingat bahwa aktivitas ini juga memiliki potensi dampak negatif yang tidak boleh diabaikan.
1. Efek Samping Negatif
Meskipun menonton film kartun sambil makan memiliki banyak manfaat, ada beberapa efek samping negatif yang perlu dipertimbangkan. Salah satu kekhawatirannya adalah menonton televisi atau menonton video sambil makan dapat mengganggu pola makan. Bisa saja makan tidak teratur dan akhirnya makan berlebihan.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa ketika orang makan sambil menonton televisi atau menonton film di handphone, mereka tidak menyadari betapa kenyangnya mereka dan terus makan meskipun sudah kenyang.
Selain itu, menonton film kartun sambil makan mengurangi interaksi sosial antar anggota keluarga, terutama saat semua orang fokus pada layar. Terkadang, hal ini dapat menghilangkan makna sosial dari makanan tersebut, sehingga menyisakan waktu untuk terhubung dan memperkuat hubungan.
2. Gangguan Kesadaran Makan
Salah satu dampak negatif yang paling penting dari menonton film sambil makan adalah gangguan kesadaran makan. Orang yang fokus pada layar cenderung kurang memperhatikan sinyal rasa lapar dan kenyang dari tubuhnya. Hal ini dapat menyebabkan makan berlebihan dan tidak mengatur porsi makan dengan baik. Makan sambil menonton televisi atau film dapat mengurangi jumlah kalori yang dibakar karena orang cenderung tidak memperhatikan jumlah makannya dan otomatis makan tanpa merasa kenyang.
3. Kualitas Makan Buruk
Menonton film dapat menimbulkan kebiasaan mengonsumsi cemilan yang tidak sehat dan pemborosan. Pasalnya, film sering kali melibatkan mengonsumsi makanan ringan yang mudah didapat dan dikonsumsi saat menonton film. Akibatnya, kualitas makanan yang dikonsumsi bisa menurun dan asupan makanan tinggi lemak, garam, dan gula bisa meningkat. Kebiasaan ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, termasuk meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.
Menonton film kartun sambil makan dapat mengubah suasana hati dan pengaruhnya terhadap nafsu makan dapat berubah secara signifikan. Makan sering kali menciptakan suasana positif berkat warna-warna cerah, karakter lucu, dan cerita ringan. Hal ini meningkatkan kegembiraan makan dengan merangsang perasaan bahagia, nostalgia, dan hubungan keluarga. Kartun dapat membuat makan lebih menyenangkan dan meningkatkan pengalaman emosional yang positif. Walaupun kartun mempunyai dampak positif, kebiasaan menonton film sambil makan juga harus diwaspadai dampak negatifnya.
Gangguan makan secara sadar sering kali terjadi ketika perhatian dari makan ke layar, yang dapat menyebabkan makan berlebihan dan mengonsumsi makanan tidak sehat.
Selain itu, menonton film sambil makan dapat menurunkan kualitas interaksi sosial dan mengurangi peluang untuk berinteraksi dengan orang di sekitar. Meskipun menonton Film dapat dapat membuat suasana hati terhibur, penting untuk berhati-hati kemungkinan dampak negatif. Dengan pendekatan kita dapat menikmati hiburan animasi tanpa mengorbankan kesehatan atau kualitas makanan yang berharga. Mudah diakses dan dibuang saat dilihat. Akibatnya, kualitas makanan yang dikonsumsi bisa menurun dan asupan makanan tinggi lemak, garam, dan gula bisa meningkat. Kebiasaan ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, termasuk meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.
Biodata Penulis:
Ririn Darma Pertiwi, lahir pada tanggal 23 Agustus 2006, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta, jurusan Keperawatan.