Dampak Buruk Pergaulan Bebas: Dari Konflik Hingga Hilangnya Percaya Diri

Pergaulan bebas telah menjadi fenomena yang luas dan kompleks dalam kehidupan remaja. Fenomena ini sering diasosiasikan dengan perilaku menyimpang ...

Di era globalisasi ini, kita harus pandai dalam bergaul. Jangan sampai terjerumus ke dalam pergaulan berbahaya yang dapat mengancam masa depan. Pergaulan adalah interaksi sosial antara individu atau kelompok, berupa komunikasi dan hubungan yang mempengaruhi pada kehidupan sehari-hari.

Pergaulan bebas telah menjadi fenomena yang luas dan kompleks dalam kehidupan remaja. Fenomena ini sering diasosiasikan dengan perilaku menyimpang melewati batas norma-norma sosial, religius, budaya. Remaja labil dengan minimnya pengetahuan dan ajakan teman untuk bergaul bebas membuat semakin berkurangnya potensi generasi muda terhadap kemajuan zaman.

Dampak Buruk Pergaulan Bebas

Baru-baru ini, beredar kabar adanya aksi perundungan yang dialami seorang pelajar SMP di Temanggung hingga menolak masuk sekolah. Aksi ini terjadi pada A (korban) dengan K (pelaku), yang bermula ketika A dibawa ke rumah K oleh temannya dengan menggunakan sepeda motor. Sesampai di rumah K , A dan K cekcok karena masalah asmara.

A dituduh merebut pacar K, K merasa marah sehingga melakukan penamparan dan tendangan terhadap A. Aksi ini juga disaksikan oleh remaja-remaja lainnya. Namun, tidak ada yang melerainya dan salah satu di antaranya merekam lalu menyebarkannya. Ibu korban mengatakan, anaknya sudah dua hari tidak masuk sekolah lantaran malu setelah videonya viral, dan pasca-kejadian pihak pelaku meminta melakukan mediasi. Namun, ibu korban memutuskan tetap melapor polisi. Karena tidak mau (mediasi) begitu saja pelaku tertawa, sedangkan anaknya menderita.

Masalah ini berdampak serius pada gangguan kesehatan mental (kecemasan, ketakutan, trauma), hilangnya rasa percaya diri sehingga sulit membangun hubungan sosial. Oleh karena itu, orang tua maupun guru harus memperhatikan pergaulan terhadap anak atau anak didiknya yang usianya masih di bawah umur. Karena tugas seorang pelajar adalah belajar bukan untuk berpacaran.

Adapun cara mengatasinya adalah membicarakan masalah dengan seseorang yang dapat dipercaya (orang tua, teman dekat, guru) untuk mendapatkan dukungan, tingkatkan rasa percaya diri dan membangun hubungan sosial yang sehat. Sekolah juga dapat melakukan pendekatan yang komprehensif, seorang pelajar, guru, dan orang tua berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang aman.

Biodata Penulis:

Vini Ismatul Izzah lahir pada tanggal 10 Januari 2005 di Tegal.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.