Cara Efektif untuk Move On dan Melangkah Maju

Tidak ada gunanya kita menyesali kesalahan yang sudah berlalu. Lebih baik kita fokus pada masa sekarang dan mempersiapkan masa depan.

Kalian sudah hidup sesuai keinginan? Kalau iya, syukuri hal itu. Tapi kalau belum, jangan putus asa. Hidup kadang memang tidak adil. Menyesali masa lalu cuma bikin kita buang-buang waktu. Terlalu terjebak dalam penyesalan bikin hidup terasa monoton dan membosankan. Jadi, gimana caranya agar bisa move on dari semua ini?

Cara Efektif untuk Move On dan Melangkah Maju

Saya dulu juga pernah melakukan kesalahan yang membuat saya menyesalinya. Namun apakah saya menyerah gitu saja? Tidak! Karena saya mencoba mengatasinya dengan melakukan beberapa hal di bawah ini!

1. Mengakui Kesalahan Masa Lalu

Pertama-tama kita harus mengakui bahwa yang kita lakukan di masa lalu merupakan sebuah kesalahan. Kesalahan yang kita buat, baik itu sengaja atau tidak, ya itulah yang buat kita jadi diri kita yang sekarang. Setelah mengakuinya kita perlu meyakinkan diri sendiri kalau hal seperti itu tidak akan terjadi di masa depan. Dengan mengakui kesalahan, kita akan merasa sedikit lega sekaligus bisa safe us dari rasa bersalah yang berkepanjangan.

Mengakui kesalahan juga dapat membantu kita untuk lebih cepat move on. Kita bisa melihat masa depan tanpa terus mengingat-ingat kesalahan dimasa lalu. Langkah ini merupakan langkah awal dan paling mudah untuk mengembalikan kepercayaan pada diri sendiri.

2. Meminta Maaf pada Diri Sendiri 

Setelah mengakui kesalahan, of course kita harus meminta maaf kepada diri sendiri. Salah satunya dengan mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa diri kita yang sekarang sudah tidak baik-baik saja. Hal ini juga bisa dilakukan dengan memberikan apresiasi atau self reward karena sudah bertahan sejauh ini. Dalam fase ini mungkin yang dapat kita andalkan adalah diri sendiri, karena rasa ikhlas dan legowo hanya dapat muncul dari dalam diri sendiri.

Ngomong-ngomong, keluarga dan sahabat itu sebaiknya jangan sok menasehati atau mengungkit-ngungkit kesalahan yang sudah lewat. Contohnya kayak, 'Kan sudah saya bilang, harusnya kamu gini-gitu,' atau 'Udahlah, syukuri aja.' Karena, orang yang terjebak dalam penyesalan itu justru semakin nyalahin diri sendiri, dan jadi semakin susah untuk bangkit. Berikan ruang untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Tetapi jika dari kita yang ingin bercerita, cukup dengarkan ceritanya tanpa menghakimi, karena keluarga atau sahabat dianggap tidak di posisi sama dan tidak merasakan yang kita rasakan.

3. Coba Menikmati Hidup

Kalau masih ribet buat berdamai, coba deh luangkan waktu seminggu sekali atau dua kali di akhir pekan buat me-time. Kayak meditasi, jalan-jalan, baca buku favorit atau menonton film yang bikin kita enjoy. Selain itu, coba juga untuk mencintai dan menghargai keadaan atau pekerjaan kita sekarang.

Lalu bagaimana jika kita sangat membenci keadaan kita sekarang? Jika hal ini terjadi kita bisa melakukan poin ke 4.

4. Mencari Hikmah di Balik Peristiwa

Kita perlu menggali hal-hal positif dari situasi yang kita hadapi sekarang. Misalnya, jika kita tidak pernah melakukan kesalahan, apakah kita akan bertemu teman-teman kita yang sekarang? Apakah kita akan sekuat ini? Atau menemukan momen-momen seru yang kita alami sekarang? Jangan lupakan kenangan-kenangan indah yang muncul dari perjalanan kita.

Jika masih saja tidak bisa berdamai dan masih terpuruk dengan penyesalan yang berkepanjangan, lebih baik untuk pergi ke profesional untuk meminta pertolongan. Meminta pertolongan kepada ahli bukan suatu hal yang memalukan, karena kita hanya mencoba untuk menolong diri sendiri.

5. Mendekatkan Diri Kepada Tuhan 

Hal ini sangat banyak membantu saya, karena setelah kita lebih dekat dengan Tuhan, kita pasti tidak akan meragukan jalan atau takdir yang sudah ditentukan oleh-Nya untuk kita. Kita juga akan lebih menantikan masa depan seperti apa yang akan kita dapat setelah melalui segala bentuk kegagalan dan rintangan. Kita harus selalu berprasangka baik terhadap Tuhan, karena seperti yang kita ketahui terdapat kalimat “Kehendak Tuhan sesuai dengan prasangka hamba-Nya”. Dengan itu, maka kita harus lebih banyak berprasangka baik supaya hasil yang kita dapatkan juga baik.

Selain itu, dekat dengan Tuhan membantu kita untuk belajar lebih mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan. Jika kita mensyukuri hal-hal sederhana di kehidupan kita, maka hidup kita akan lebih menyenangkan dan indah.

6. Membuat Plan dan Menyusun Rencana Masa Depan

Setelah mengalami kegagalan, pastinya kita nggak mau terjerumus ke lubang yang sama, kan? Nah, solusinya adalah menyusun rencana yang cermat. Rencana ini harus kita usahakan supaya tujuan yang diimpikan bisa tercapai. Salah satu langkahnya, ya, dengan bikin rencana masa depan. Dengan rencana itu, optimisme kita buat menyongsong masa depan jadi makin kuat.

Menyusun rencana juga membantu memudahkan kita untuk mengetahui langkah apa yang selanjutnya kita ambil. Namun, sebaiknya kita tidak hanya membuat satu rencana. Karena terkadang rencana kita tidak selalu berjalan mulus. Maka dari itu, kita harus menyiapkan beberapa plan. Itu bertujuan agar kita tidak bingung apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Tidak ada gunanya kita menyesali kesalahan yang sudah berlalu. Lebih baik kita fokus pada masa sekarang dan mempersiapkan masa depan. Jika kita fokus untuk mengubah diri menjadi lebih baik, maka saya yakin bahwa masa depan cerah akan mengikuti kita!

Biodata Penulis:

Risma Maharani, lahir pada tanggal 3 Juli 2006, saat ini aktif sebagai mahasiswa di Poktekkes Kemenkes Surakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.