Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam pengembangan anak, terutama di lingkungan sekolah. Karakter yang baik akan membentuk kepribadian seorang anak yang tangguh, empati, dan bertanggung jawab serta dapat mempengaruhi sikap dan perilaku mereka di masyarakat. Ternyata, membangun karakter anak sangat penting untuk masa depan mereka.
Tentunya seorang ibu menginginkan anak-anaknya memiliki karakter yang baik dan kemampuan untuk memimpin, yang menunjukkan harapan untuk masa depan yang cerah. Namun, menjadi pribadi yang berkarakter bukanlah suatu hal yang mudah. Seorang Ibu harus memberikan sejumlah stimulasi, pemahaman, hingga contoh agar karakter seorang anak bisa terbentuk.
Membangun karakter anak memerlukan kesabaran dari orang tua karena harus dilakukan secara bertahap sejak dini. Sebelum mengetahui beberapa caranya, seorang ibu perlu memahami apa itu karakter? Jadi, berdasarkan American Psychological Association (APA), karakter adalah seperangkat atribut dan ciri kepribadian seseorang. Khususnya, dalam karakteristik, sikap moral, sosial, dan religius. Karakteristik tersebut tentunya dipengaruhi sejumlah hal, seperti faktor keluarga, lingkungan, dan juga tingkat pendidikan. Bahkan pembentukan karakter seorang anak, sering terjadi di dalam lingkungan sekolah dan pertemanannya. Walaupun begitu faktanya, orang tua itu juga punya peranan penting untuk membangun karakter seorang anak.
Berikut adalah beberapa cara untuk membangun dan membentuk karakter anak yang baik dan disiplin:
1. Menanamkan Nilai-Nilai Positif
Penting untuk mengajarkan nilai-nilai positif, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja sama. Diskusikan dengan anak-anak mengenai apa arti nilai-nilai tersebut dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memberikan Teladan dan Mengajarkan Sopan Santun
Mengajarkan sopan santun tidak hanya dengan memberi tahu anak, akan tetapi dengan meneladaninya. Orang tua dan harus menegur ketika anaknya melakukan kesalahan atau hal yang tidak sopan. Orang tua dan pendidik harus memberikan dan menjadi contoh perilaku sopan santun yang baik, sebab anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya.
Bahkan, kemampuan bicara anak juga berasal dari hasil meniru orang-orang di sekitarnya. Itu sebabnya, kedua orang tua harus berhati-hati dalam segala ucapan dan perbuatan. Apabila memberikan contoh yang buruk, dikhawatirkan anak bisa menirunya dengan mudah.
Cara membangun karakter anak pertama kali harus dilakukan dari dalam lingkungan rumah atau keluarga. Orang tua bisa menjadi tauladan yang baik untuk anak dengan cara memberikan dan mengajarkan hal-hal positif. Mulai dari cara bersikap di depan orang yang lebih tua dan orang yang lebih muda dengan menata ucapannya.
Anak akan tumbuh menjadi seseorang yang berkarakter baik apabila mendapat contoh yang baik dan tepat. Dengan menunjukkan sikap positif, seperti kejujuran, disiplin, dan empati, kita dapat menginspirasi mereka untuk melakukan hal yang sama.
3. Menyisipkan Pesan Moral
Membangun karakter anak juga bisa dilakukan dengan cara menyisipkan pesan moral ketika belajar. Saat ibu membimbing anak belajar, ajarkan ia untuk mengambil hikmah dari setiap pelajaran yang dipelajari.
Dengan begitu, anak akan dapat mengetahui bahwa ilmu yang sedang dipelajarinya memang penting untuk masa depannya. Pesan moral juga dapat disisipkan ketika Ibu memberi tugas rumah untuk anaknya.
4. Memberikan Tanggung Jawab
Memberikan anak tanggung jawab, seperti tugas rumah atau pekerjaan kecil di sekolah. Serta membantu mereka untuk memahami pentingnya komitmen dan konsekuensi dari tindakan mereka sehingga mereka dapat melakukan tugas dan kewajibannya dengan sungguh-sungguh.
Nilai tanggung jawab ini dapat orang tua ajarkan kepada anak-anaknya sejak usia dini dengan contoh yang sederhana agar anak dapat memahaminya dengan mudah. Hal ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.
5. Mengembangkan Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial juga sangat penting dalam membentuk karakter. Seperti contoh mengajak anak untuk berinteraksi dengan teman-temannya, berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, dan belajar untuk menghargai perbedaan. Hal ini akan membantu mereka agar berempati, belajar bekerja sama dan saling membantu satu sama lain.
6. Mendorong Kemandirian
Mendorong anak untuk mengembangkan kemampuan dan kepercayaan diri agar dapat mengatasi masalah dan membuat keputusan sendiri. Ini penting dalam konteks pendidikan, pengasuhan, atau pengembangan diri, dimana seseorang di dorong untuk berpikir kritis, bertanggung jawab atas tindakan, dan memiliki inisiatif tanpa bergantung dengan orang lain.
7. Jujur dan Terbuka Terhadap Anak
Menciptakan kebiasaan untuk selalu jujur dan terbuka dalam kondisi apapun. Misalnya, ibu meminta maaf kepada anak ketika melakukan kesalahan. Mengapa demikian? Sebab dengan permintaan maaf tersebut menunjukkan bahwa ibu jujur dan terbuka terhadap anak. Secara tidak langsung, ibu jadi mengajarkan dan membiasakan anak untuk mengutarakan maafnya apabila melakukan kesalahan.
Hal ini penting agar anak juga terbuka ketika mendapatkan kritik dan bersedia mengatakan hal-hal yang sebenarnya.
8. Penghargaan dan Pengakuan
Memberikan penghargaan atas perilaku baik, kerja keras atau pencapaian prestasi dalam belajar itu dapat memotivasi anak. Pengakuan ini dapat berupa bentuk penghormatan, pujian lisan atau hadiah kecil yang menunjukkan bahwa hasil usaha dan tindakan positif mereka sangat dihargai.
9. Memupuk Jiwa Kepemimpinan
Jiwa kepemimpinan adalah salah satu karakter anak yang harus dibangun. Tanamkan kepada anak bahwa kepemimpinan bukan berarti harus menjadi pemimpin orang lain. Namun, ketika berada dalam suatu kerja kelompok, anak harus bisa memberikan kontribusi yang berarti. Jiwa kepemimpinan ini juga bisa berarti dapat diandalkan dan juga pandai dalam menyelesaikan masalah. Hal tersebutlah yang bisa membangun karakter pada diri seorang anak nantinya.
Membentuk karakter seorang anak adalah proses yang membutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi. Dengan pembentukan karakter seorang anak di atas, kita dapat mengetahui bahwasanya pembentukan karakter anak penting karena dapat membantu anak tumbuh menjadi individu yang berkarakter baik, memiliki moral yang baik, tanggung jawab sosial yang tinggi, mampu memimpin masyarakat ke arah yang lebih baik, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Penulis: Vika Amalia