Skincare inisial D? Ya itu adalah Daviena Skincare yang baru-baru ini menjadi sorotan publik, terutama setelah adanya beberapa kontroversi yang melibatkan merek ini. Daviena Skincare dituduh melakukan overclaim atau klaim berlebihan terhadap produknya mengenai kandungan niacinamide yang dapat mencerahkan kulit.
Seorang dokter, yang juga influencer, yang dikenal dengan "Dokter Detektif" melakukan uji laboratorium terhadap dua Body Lotion yang keduanya berbeda merek.
Siapa Pemilik Produk Daviena Skincare?
Owner Daviena Skincare adalah sepasang suami istri bernama Melvina Husyanti dan Dadang Mudung. Meski masih terbilang muda, Melvina dan Dadang dikenal sebagai pengusaha sukses yang kini memiliki beberapa bisnis. Daviena Skincare menyebar luas Pada tahun 2018, Melvina merintis usaha skincare dengan bermodal uang Rp3,5 juta.
Mengapa Daviena Skincare menjadi sorotan publik?
Beberapa faktor yang membuat Daviena Skincare menjadi sorotan publik antara lain:
- Popularitas di Media Sosial: Daviena Skincare memiliki basis penggemar yang cukup besar di media sosial.
- Harga yang Terjangkau: Menarik minat banyak konsumen, terutama kalangan remaja.
Dengan kejadian tersebut orang-orang yang sudah membeli dengan harga yang tidak murah, banyak yang merekrutnya sehingga owner mengeluh dan merasa rugi. Melihat respons yang diberikan oleh owner banyak yang menyarankan agar para owner skincare lebih bisa menjaga kandungan skincarenya.
Netizen berharap agar pemilik Daviena Skincare tersebut dan brand lainnya dapat belajar dari peristiwa ini dan memperbaiki praktik bisnis mereka. Karena pelanggan berhak mendapatkan produk yang sesuai dengan janji dan kualitas yang dijanjikan, tidak hanya terjual banyak dan mencari popularitas saja.
Waspadai produk yang viral di media sosial, tidak semua produk yang viral itu aman dan efektif. Jangan mudah tergiur dengan harga murah, kualitas produk tidak selalu sebanding dengan harganya. Kemudian perhatian testimoninya, jangan hanya berpatokan pada satu atau dua testimoni saja.
Cara Mengenali Skincare Abal-Abal
- Kemasan: Kemasan terlihat murahan, tulisan tidak jelas, atau ada kesalahan ejaan.(Kurang menarik)
- Harga: Harga jauh di bawah harga pasaran produk sejenis.
- Kandungan: Tidak tercantum kandungan lengkap atau kandungan yang tidak masuk akal.
- Bau dan Tekstur: Bau yang menyengat atau tidak sedap, serta tekstur yang aneh.
- Tidak Ada Nomor Registrasi BPOM (Tidak Terdaftar): Produk tidak memiliki nomor registrasi BPOM atau nomor registrasi yang tidak valid.
Menggunakan skincare abal-abal adalah tindakan yang sangat berisiko. Produk-produk ini dapat merusak kulit anda dan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, penting bagi anda untuk selalu berhati-hati dalam memilih produk skincare. Prioritaskan kesehatan kulit anda dan pilihlah produk yang aman dan terpercaya.
Anda bisa menggunakan aplikasi BPOM untuk mengecek keaslian produk skincare sebelum membelinya. Dengan begitu, Anda bisa lebih yakin bahwa produk yang Anda beli adalah produk yang aman dan berkualitas.
Viralnya skincare Daviena memberikan beberapa pelajaran berharga yang dapat kita ambil, terutama dalam konteks dunia kecantikan dan konsumsi produk secara umum. Influencer memiliki pengaruh yang sangat besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kasus Daviena menjadi sorotan karena adanya dugaan pelanggaran dalam produksi dan pemasaran produk kecantikan.
Sebagai konsumen, kita perlu lebih cerdas dalam memilih produk dan tidak mudah terpengaruh oleh iklan atau testimoni. Sementara itu, produsen harus lebih bertanggung jawab dalam memproduksi dan memasarkan produknya. Pemerintah juga perlu memperkuat regulasi produk kecantikan untuk melindungi konsumen.