Pendidikan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa. Di Indonesia, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa tidak lepas dari peran para guru, termasuk di dalamnya guru honorer. Namun, di balik dedikasi mereka yang luar biasa, nasib guru honorer sering kali diselimuti oleh berbagai permasalahan yang kompleks.
Guru honorer adalah tenaga pendidik yang diangkat oleh pihak sekolah atau yayasan untuk mengajar, namun tidak memiliki status sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Mereka bekerja dengan sistem kontrak dan umumnya menerima honor yang jauh lebih rendah di bandingkan dengan guru PNS.
Guru honorer memiliki peranan yang sangat krusial dalam sistem pendidikan di Indonesia. Mereka adalah tenaga pengajar yang sering kali bekerja tanpa status formal sebagai pegawai negeri, tetapi tetap berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.
Baru baru ini berita seorang guru yang nyambi jadi pemulung diberangkatkan umrah oleh kepala cimahi, seorang guru yang bekerja sampingan sebagai pemulung dan diberangkatkan umrah oleh Wali Kota Cimahi menjadi viral karena menyentuh banyak hati. Guru tersebut, meskipun menghadapi tantangan ekonomi yang berat, tetap menjalankan tugasnya sebagai pendidik sambil mencari tambahan penghasilan dengan menjadi pemulung. Kisahnya menarik perhatian masyarakat karena dedikasi dan perjuangannya yang luar biasa.
Wali Kota Cimahi tergerak oleh ketulusan dan kerja keras sang guru, sehingga ia memberikan penghargaan berupa pemberangkatan umrah. Langkah ini dianggap sebagai bentuk apresiasi terhadap jasa dan ketekunan guru tersebut dalam mendidik generasi muda, meskipun harus menghadapi keterbatasan ekonomi. Cerita ini menginspirasi banyak orang tentang pentingnya kerja keras, pengabdian, serta kepedulian pemerintah terhadap warganya yang berprestasi namun hidup dalam kondisi sulit. Selain itu, kisah ini juga menyoroti peran penting guru dalam masyarakat, yang tidak hanya mengajar, tetapi juga memberikan contoh keteguhan hati dan semangat pantang menyerah kepada murid-muridnya.
Peran serta Harapan Guru Honorer di Indonesia
1. Peran krusial dalam Pendidikan Nasional
Meskipun status mereka tidak setara dengan guru PNS, peran guru honorer dalam sistem pendidikan nasional sangatlah vital. Data dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukan bahwa lebih dari 30% tenaga pengajar di daerah Indonesia adalah guru honorer.
Guru honorer sering kali mengisi kekosongan guru tetap, terutama di daerah terpencil. Mereka juga berkontribusi untuk memastikan bahwa proses belajar-mengajar tetap berlangsung.
2. Inovasi dalam Pembelajaran
Meskipun terbatas dalam sumber daya, banyak guru honorer yang berusaha untuk mengimplementasikan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Membuat rencana pembelajaran dan melaksanakannya dengan baik. Melakukan evaluasi terhadap kemajuan siswa. Mengelola kelas dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
3. Menjadi Jembatan
Guru honorer terkadang menjadi penghubung antara sekolah dan masyarakat, membantu mengatasi masalah sosial yang mempengaruhi pendidikan siswa.
Tantangan yang Dihadapi Guru Honorer
1. Kesejahteraan dan Pengakuan
sangat rendah di bawah Upah Minimum Regional (UMR), bahkan ada yang hanya menerima Rp 300.000 – Rp 700.000 per bulan. Hal ini membuat mereka kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
2. Status yang Tidak Jelas
Ketidakpastian mengenai status pekerjaan menyebabkan guru honorer sulit merencanakan masa depan mereka. Banyak dari mereka yang berniat untuk melanjutkan studi namun terhambat oleh keadaan.
3. Beban Kerja yang Tinggi
Seringkali, guru honorer harus mengajar di beberapa sekolah sekaligus dengan waktu yang terbatas, yang dapat mengurangi kualitas pengajaran.
4. Kurangnya Pelatihan dan Pengembangan Profesional
Akses terhadap pelatihan yang memadai masih menjadi tantangan, sehingga kemampuan profesional mereka tidak selalu terupdate dengan perkembangan pendidikan terbaru.
5. Tidak Adanya Tunjangan dan Jaminan Sosial
Guru honorer tidak mendapatkan tunjangan seperti tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, atau tunjangan pensiun. Mereka juga tidak memiliki jaminan sosial yang memadai.
Untuk meningkatkan kondisi guru honorer di Indonesia, perlu adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Pemerintah perlu menetapkan kebijakan yang lebih baik untuk memastikan kesejahteraan guru honorer, termasuk memberikan status yang lebih jelas dan pengakuan terhadap jasa mereka. Program pelatihan dan pengembangan untuk guru honorer harus diperluas, guna meningkatkan kualitas pengajaran dan memberikan mereka keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan modern. Kehadiran masyarakat yang peduli dan mendukung pendidikan dapat membantu meningkatkan motivasi dan kesejahteraan guru honorer.
Guru honorer merupakan pilar penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Meski banyak tantangan yang dihadapi, komitmen dan dedikasi mereka tidak dapat dipandang sebelah mata. Dengan perbaikan kebijakan dan dukungan yang lebih baik dari pemerintah dan masyarakat, harapan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui guru honorer dapat tercapai. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga membentuk masa depan bangsa. Dengan demikian, di harapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat terus meningkat, sejalan dengan peningkatan kesejahteraan para pendidiknya.
Biodata Penulis:
Difa Puji Hidayah saat ini aktif sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, di Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.