Untuk Pujangga Baru
Gunung
Tampak padaku gunung Semeru:
Tinggi tampan bertumpu kukuh,
Petir menyambar; topan menderu,
Gunung bertahan, tetap teguh,
Gempa gempita menggemparkan bumi,
Guncang gelombang ngobarkan hati,
Gunung menanggung, tidak terharu.
Api Unggun
Diam tenang kami memandang,
Api unggun menyala riang,
Menjilat meloncat menari girang,
Berkilat-kilat bersinar terang,
Nyala api tampaknya curai,
Hanya satu cita dicapai:
Alam nan tinggi, sunyi, suci.
Langit
Terang cuaca langit lazuardi,
Biru jernih bagai tak terisi,
Meninggi jauh, menurun dalam,
Melawas melingkungi alam.
Meskipun tak tampak, tahulah kita
Langit menyimpan bintang berjuta,
Bergerak dinamis, getar sen'tiasa.
Sumber: Pujangga Baru (Februari, 1938)
Analisis Puisi:
Puisi "Untuk Pujangga Baru" karya Intojo adalah sebuah penghormatan kepada para pujangga baru yang mencoba menggambarkan semangat alam dan keindahan alam semesta. Puisi ini terdiri dari tiga bagian yang masing-masing menggambarkan elemen alam: gunung, api unggun, dan langit.
(1) Gunung
Bagian pertama puisi ini menggambarkan gunung Semeru sebagai simbol kekuatan dan ketahanan. Gunung digambarkan sebagai sesuatu yang teguh, tidak tergoyahkan oleh petir, topan, atau gempa. Ini menciptakan gambaran tentang ketahanan dan keteguhan hati yang tak tergoyahkan dalam menghadapi cobaan. Puisi ini juga menggambarkan gunung sebagai penopang dan perlindungan bagi bumi.
(2) Api Unggun
Bagian kedua menggambarkan sebuah api unggun yang menyala riang dan menyinari malam. Api unggun digambarkan sebagai simbol kegembiraan dan semangat. Melalui gambaran ini, puisi ini menyampaikan pesan tentang kebahagiaan yang bisa ditemukan dalam sederhana, seperti berkumpul di sekitar api unggun. Api unggun juga menciptakan kesan tentang keceriaan dan kehangatan yang dapat dibagikan bersama.
(3) Langit
Bagian ketiga menciptakan gambaran tentang langit yang terang, biru, dan tak terbatas. Langit digambarkan sebagai alam semesta yang luas dan penuh misteri. Puisi ini menggambarkan langit sebagai sesuatu yang dinamis, dengan bintang-bintang yang bergerak dan bergetar secara konstan. Ini menciptakan kesan tentang keindahan dan kemegahan alam semesta yang menginspirasi para penyair baru.
Secara keseluruhan, "Untuk Pujangga Baru" adalah puisi yang menghargai keindahan alam dan semangat kehidupan. Puisi ini menggambarkan elemen-elemen alam sebagai sumber inspirasi bagi para penyair Pujangga Baru. Intojo menggunakan bahasa yang kuat dan gambaran yang mendalam untuk menyampaikan pesan tentang kekuatan, kebahagiaan, dan keindahan alam serta semangat yang bisa diambil darinya. Puisi ini merayakan semangat kreatifitas dan inspirasi yang datang dari alam.
Karya: Intojo
CATATAN:
- Intojo (bernama lengkap Raden Intojo) lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 27 Juli 1912
- Intojo sering menggunakan nama samaran, di antaranya Heldas, Rhamedin, Ibnoe Sjihab, Hirahamra, Indera Bangsawan, dan Imam Soepardi.
- Intojo juga dikenal sebagai "Bapak Soneta Sastra Jawa Modern".
- Intojo meninggal dunia pada tahun 1965.