Puisi: Tao Toba (Karya Bahrum Rangkuti)

Puisi "Tao Toba" karya Bahrum Rangkuti adalah sebuah refleksi tentang kenangan masa lalu yang dihubungkan dengan keindahan alam dan budaya di ...
Tao Toba

Bukit-bukit hijau curam meluncur
Ke dalam tasik jauh membentang
Jalan melandai berliku-liku menjulur
Dari guha-guha batu. Ende-ende sangsai bersipongang

Mulih kampung di tahun lima puluhan
Bersama kau lepas dari maut di Karawang
Kita main perahu dalam kabut kau cemerlang
Dan angin Samosir mengembus perlahan

Masih ingat zaman dulu ketika melantun kalbu masing-masing
Sering kali pikiran membuntu?
Waktu cepat mendesing tujuan tak terang selalu
hanya matamu tetap bening

14-12-1970


Catatan Admin:
Dalam puisi ini Bahrum Rangkuti mencoba melukiskan kenangannya di Danau Toba ketika pulang kampung.

Analisis Puisi:

Puisi "Tao Toba" karya Bahrum Rangkuti adalah sebuah refleksi tentang kenangan masa lalu yang dihubungkan dengan keindahan alam dan budaya di sekitar Danau Toba, sebuah destinasi yang penting di Indonesia.

Tema

  1. Kenangan Masa Lalu: Puisi ini menyoroti kenangan masa lalu penulis, terutama pengalaman bersama teman atau orang yang dicintai di sekitar Danau Toba. Kenangan itu diungkapkan melalui aktivitas seperti bermain perahu dan merenungkan keindahan alam.
  2. Keindahan Alam: Bahrum Rangkuti mengekspresikan keindahan alam di sekitar Danau Toba, termasuk bukit hijau yang curam, tasik yang membentang luas, jalan berliku-liku, dan guha-guha batu. Deskripsi ini menambahkan dimensi alamiah pada puisi.
  3. Refleksi dan Kesendirian: Penggunaan bahasa yang introspektif dan reflektif menunjukkan bahwa puisi ini juga merupakan suatu bentuk refleksi pribadi dan rasa kesendirian yang mungkin dirasakan penulis saat merenungkan kenangan masa lalu.

Gaya Bahasa

  1. Imaji: Bahrum Rangkuti menggunakan gambaran visual seperti "bukit-bukit hijau curam", "tasik jauh membentang", dan "jalan melandai berliku-liku" untuk membawa pembaca ke dalam suasana Danau Toba.
  2. Simbolisme: Simbolisme dari "angin Samosir" mengembus perlahan mungkin merujuk pada kedamaian dan ketenangan yang dihubungkan dengan tempat tersebut.

Makna dan Interpretasi

Puisi "Tao Toba" adalah penghormatan terhadap keindahan alam Danau Toba dan kenangan pribadi yang terkait dengannya. Ini juga merupakan perenungan tentang perubahan waktu dan perjalanan hidup. Melalui penggambaran alam dan refleksi personal, penulis mungkin ingin menekankan pentingnya menghargai kenangan masa lalu dan keindahan alam di sekitar kita.

Dengan gaya bahasa yang deskriptif dan reflektif, Bahrum Rangkuti menghadirkan suasana Danau Toba dan merenungkan kenangan masa lalu dalam puisi "Tao Toba". Puisi ini tidak hanya menyampaikan penghormatan terhadap alam, tetapi juga mengeksplorasi tema-tema universal seperti refleksi pribadi dan perubahan waktu.

Bahrum Rangkuti
Puisi: Tao Toba
Karya: Bahrum Rangkuti

Biodata Bahrum Rangkuti:
  • Bahrum Rangkuti lahir pada tanggal 7 Agustus 1919 di Galang, Deli Serdang, Sumatra Utara.
  • Bahrum Rangkuti meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1977 di Jakarta.
  • Bahrum Rangkuti adalah salah satu Sastrawan Angkatan '45.
© Sepenuhnya. All rights reserved.