Analisis Puisi:
Puisi "Setia Kawan" karya Sobron Aidit menyampaikan pesan mendalam tentang kesetiaan dan solidaritas di tengah situasi yang penuh tantangan. Melalui narasi yang penuh empati dan semangat persaudaraan, Sobron menggambarkan bagaimana solidaritas antar teman dapat memberikan kekuatan dan dukungan di saat-saat yang paling sulit.
Gambaran Kesehatan dan Semangat
Puisi ini dimulai dengan deskripsi Hasan yang sedang sakit parah. “Hasan sudah lama sakit berwajah pucat lesu / kering tanda dahaga dan lapar.” Sobron dengan jelas menggambarkan kondisi fisik Hasan yang sangat memprihatinkan—wajahnya pucat, tubuhnya lemah, dan tanda-tanda kekurangan makanan dan minuman. Meskipun keadaan fisiknya buruk, jiwa Hasan tetap utuh dan kuat: “lemahnya tubuh, tapi bukan jiwa / jiwa tanpa cacat sedikit tiada pudar.” Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tubuhnya lemah, semangat dan keberanian Hasan tetap tidak tergoyahkan.
Ajakan untuk Solidaritas
Sobron kemudian mengajak para kawan untuk menunjukkan solidaritas mereka: “Mari kawan, darah kita untuk Hasan / sedikit tambah sedikit jadi hidup.” Dalam situasi seperti ini, solidaritas antar teman sangat penting. Penulis mengusulkan agar darah mereka disumbangkan untuk membantu Hasan. “darah kita sumbangkan / mengalir di tubuh Hasan, demi kawan tercinta.” Ini adalah simbol dari pengorbanan dan komitmen untuk mendukung sesama dalam keadaan apapun.
Makna Kesetiaan dan Dukungan
Puisi ini menekankan bagaimana kesetiaan dan dukungan dalam persahabatan dapat membuat beban penderitaan terasa lebih ringan. “Menambal pucat dengan darah / dahaga, kering dan lapar lalu gugur.” Sobron menunjukkan bahwa tindakan solidaritas, seperti menyumbangkan darah, tidak hanya membantu secara fisik tetapi juga memberikan kekuatan moral kepada yang sakit. “betapa ringannya rasa derita / kalau dirasakan kawan bersama.” Ini menggarisbawahi makna solidaritas yang mendalam—bahwa penderitaan menjadi lebih mudah dihadapi ketika kita tahu bahwa kita tidak sendirian.
Puisi "Setia Kawan" karya Sobron Aidit merupakan sebuah karya yang mengangkat tema kesetiaan dan solidaritas di tengah kesulitan. Melalui deskripsi tentang kondisi Hasan yang sakit dan ajakan untuk menyumbangkan darah sebagai bentuk dukungan, Sobron menyampaikan pesan tentang pentingnya solidaritas dalam menghadapi tantangan hidup. Puisi ini mengingatkan kita bahwa dalam persahabatan sejati, kesetiaan dan dukungan satu sama lain adalah kunci untuk menghadapi penderitaan dan kesulitan dengan lebih ringan.
Karya: Sobron Aidit