Puisi: Senjakala (Karya Bakdi Soemanto)

Puisi "Senjakala" karya Bakdi Soemanto menggambarkan suasana senja di kota Yogya serta perasaan seorang individu yang mencerminkan kesendirian dan ...
Senjakala

senjakala merebahi kota Yogya
angin yang lewat tidak mengusik
kehidupan berlenggang-kangkung
dalam senandung kaset sepanjang toko.

lampu-lampu menyala
satu demi satu
nafas terasa begitu nyata.

perjalanan berhenti sejenak
tertegun di sudut toko:
tatkala sepasang mata
tiba-tiba datang menatap
terasa benar betapa asingnya.

senjakala adalah hati yang dingin
menggamit, tetapi sendiri.

Sumber: Kata (2007)

Analisis Puisi:

Puisi adalah bentuk seni yang memungkinkan penyair untuk mengekspresikan perasaan, pemikiran, dan pengalaman mereka. "Senjakala" karya Bakdi Soemanto adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan suasana senja di kota Yogya serta perasaan seorang individu yang mencerminkan kesendirian dan asing di tengah keramaian.

Tema Puisi: Tema utama dalam puisi ini adalah suasana senja di kota Yogya dan perasaan kesendirian yang mendalam. Puisi ini menciptakan gambaran tentang suasana senja yang tenang dan kesejukan, tetapi juga mengungkapkan perasaan kesendirian yang ada di dalam hati.

Gambaran Kota Yogya: Puisi ini menciptakan gambaran tentang kota Yogya saat senja tiba. Penyair menggambarkan lampu-lampu yang menyala satu per satu, menggambarkan kehidupan yang berjalan lambat di sepanjang toko. Gambaran ini memberikan nuansa tenang dan damai yang menggambarkan suasana senja.

Kesendirian: Puisi ini menciptakan gambaran perjalanan seorang individu yang berhenti sejenak di sudut toko. Di sini, ada pengungkapan perasaan kesendirian yang tiba-tiba muncul saat sepasang mata datang menatap. Kesendirian ini menciptakan perasaan asing dan tidak nyaman di tengah keramaian.

Kontras: Puisi ini menggunakan kontras antara suasana senja yang tenang dan perasaan kesendirian yang mendalam. Meskipun suasana luar terasa damai, hati penyair merasa sendirian dan asing.

Bahasa Simbolis: Bakdi Soemanto menggunakan bahasa simbolis untuk mengungkapkan perasaan dan suasana hati. Ia menggambarkan senjakala sebagai "hati yang dingin," yang menciptakan gambaran perasaan yang membeku atau mungkin kehilangan emosi.

Kesan Akhir: Puisi ini menciptakan kesan akhir yang menggambarkan perasaan kesendirian dan kebingungan yang dialami oleh individu yang merasa asing di tengah kesejukan senja. Kesendirian ini menjadi pengalaman yang mendalam dan berdampak pada perasaan kesendirian yang mendalam.

Puisi "Senjakala" adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan perasaan kesendirian yang mendalam di tengah suasana senja yang damai di kota Yogya. Bakdi Soemanto berhasil menggunakan gambaran dan bahasa simbolis untuk menyampaikan perasaan yang mendalam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perasaan kesendirian yang mungkin dialami dalam momen-momen yang tampak tenang di kehidupan sehari-hari.

Bakdi Soemanto
Puisi: Senjakala
Karya: Bakdi Soemanto

Biodata Bakdi Soemanto:
  • Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U lahir pada tanggal 29 Oktober 1941 di Solo, Jawa Tengah.
  • Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 2014 (pada umur 72 tahun) di Yogyakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Sandal Dia mencoba mengenali sandal itu. Sepasang sandal. Pasti sandal itu miliknya. Pasti! Tetapi bagaimana mungkin Kapan menggunakannya. Selama ini dia mema…
  • Di Muka Patung Pak Dirman Pejuang itu tak bertopi baja Tak pula berompi anti peluru Tak ada senapan mesin atau pisau Hanya mantel, keris dan kain ikat kepala Se…
  • Antena Antena teve menjulang menggelitik dada langit seperti jari membangunkan sepi yang tidur seabad lamanya.Sumber: Kata (2007)Analisis Puisi:Puisi "Antena" ka…
  • Kenang Akan selalu dikenangkan di sini di ruang ini di meja ini di saat seperti ini kata-katamu penghabisan kali. Seperti mimpi bukan di tengah lelap atau seperti angi…
  • Angin (1) Angin dari mana datangnya menghiba di saraf duka. Menempuh ribuan kilometer, dalam kegalauan mencari kenang, jika sempat jadi pelabuhan. Tak ada yang bisa dit…
  • Surat "Mas, maaf, minggu depan akan datang lamaran. Tapi     kuharap antara kita jangan ada perubahan. Biasa-biasa saja.     Setahun lagi, k…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.