Puisi: Rumah Sakit (Karya Korrie Layun Rampan)

Puisi "Rumah Sakit" karya Korrie Layun Rampan memberikan refleksi yang mendalam tentang perjalanan spiritual dan pencarian kedamaian yang abadi.

Rumah Sakit Cikini 29 April 1978

yang bangkit dalam waktu
dalam sabda
riang suara-suara gembira

kami berpaling kami menatap ke depan
dinding dan pilar-pilar pualam
jajaran firman dahulu kala

yang terjadi dari kata
cinta yang dulu juga
lubuk kasih setia
temali jiwa

kami melangkah kami memasang arah
jalanan dalam arus
damai yang kudus

yang mekar dari tanah janjian
bunga pohon-pohon hidup
khuldi keabadian

Sumber: Mata Kekasih (2008)

Analisis Puisi:

Puisi "Rumah Sakit" karya Korrie Layun Rampan menggambarkan sebuah perjalanan spiritual dan emosional yang mendalam melalui simbolisme dan imaji yang kuat. Dalam puisi ini, penulis mengangkat tema tentang waktu, spiritualitas, dan perjalanan menuju kedamaian yang abadi.

Tema dan Makna

  • Perjalanan Spiritual dan Waktu: Puisi ini membuka dengan gambaran "yang bangkit dalam waktu / dalam sabda / riang suara-suara gembira," yang mengindikasikan sebuah perjalanan spiritual yang dihadapi dengan penuh semangat dan optimisme. Waktu dan sabda (perkataan) di sini melambangkan perjalanan menuju pemahaman dan kedamaian spiritual.
  • Refleksi pada Keberlanjutan dan Keabadian: Gambaran tentang "dinding dan pilar-pilar pualam" serta "jajaran firman dahulu kala" menciptakan kesan bahwa ada struktur dan landasan spiritual yang mendalam. Ini menggambarkan keberlanjutan dari nilai-nilai dan ajaran lama yang terus mempengaruhi perjalanan kita.
  • Cinta dan Kasih Setia: Puisi ini menyinggung "kata / cinta yang dulu juga / lubuk kasih setia / temali jiwa," menunjukkan bahwa cinta dan kasih setia merupakan dasar dari perjalanan ini. Ada penekanan pada kekuatan cinta dan dedikasi yang mendalam sebagai bagian penting dari pengalaman spiritual dan emosional.
  • Kedamaian dan Keabadian: Akhir puisi menyebutkan "jalanan dalam arus / damai yang kudus" dan "bunga pohon-pohon hidup / khuldi keabadian," yang menggambarkan pencapaian kedamaian dan keabadian sebagai hasil dari perjalanan spiritual. "Khuldi" yang merujuk pada konsep keabadian dalam konteks agama, menekankan bahwa pencarian spiritual ini membawa kepada pemahaman dan kedamaian yang abadi.

Gaya Bahasa dan Teknik Puitis

  • Simbolisme dan Imaji: Korrie Layun Rampan menggunakan simbolisme untuk menyampaikan makna yang mendalam. "Dinding dan pilar-pilar pualam" melambangkan struktur yang kokoh dalam perjalanan spiritual, sementara "bunga pohon-pohon hidup" menunjukkan kehidupan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Imaji ini menciptakan visual yang kuat dan membawa pembaca ke dalam pengalaman yang diungkapkan.
  • Struktur dan Ritme: Puisi ini memiliki struktur yang sederhana tetapi efektif dalam menyampaikan pesannya. Dengan alur yang tenang dan ritme yang harmonis, puisi ini membangun suasana damai dan reflektif. Penggunaan frasa-frasa seperti "kami melangkah kami memasang arah" memberikan kesan perjalanan yang berlanjut dan pencarian yang konsisten.
  • Bahasa dan Pilihan Kata: Pilihan kata dalam puisi ini cermat dan penuh makna. Kata-kata seperti "sabda," "pualam," dan "khuldi" memberikan nuansa spiritual dan mendalam pada puisi. Bahasa yang digunakan menciptakan atmosfer yang tenang dan mendalam, cocok untuk tema yang diangkat.

Kesan dan Refleksi

Puisi "Rumah Sakit" karya Korrie Layun Rampan memberikan refleksi yang mendalam tentang perjalanan spiritual dan pencarian kedamaian yang abadi. Dengan menggunakan simbolisme dan imaji yang kuat, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan nilai-nilai spiritual dan perjalanan emosional mereka sendiri.

Puisi ini menunjukkan bahwa perjalanan spiritual tidak hanya tentang pencapaian akhir, tetapi juga tentang proses dan struktur yang membimbing kita menuju kedamaian. Dengan menggambarkan keabadian dan kedamaian sebagai hasil dari perjalanan ini, puisi ini memberikan pesan bahwa melalui cinta, kasih setia, dan perjalanan yang berkelanjutan, kita dapat mencapai pemahaman dan kedamaian yang abadi.

Korrie Layun Rampan berhasil menyampaikan pesan spiritual dan reflektif dalam puisi ini dengan kehalusan dan kedalaman bahasa, menciptakan karya yang tidak hanya indah secara estetika tetapi juga penuh makna.

Korrie Layun Rampan
Puisi: Rumah Sakit
Karya: Korrie Layun Rampan

Biodata Korrie Layun Rampan:
  • Korrie Layun Rampan adalah seorang penulis (penyair, cerpenis, novelis, penerjemah), editor, dan kritikus sastra Indonesia berdarah Dayak Benuaq.
  • Korrie Layun Rampan lahir pada tanggal 17 Agustus 1953 di Samarinda, Kalimantan Timur.
  • Korrie Layun Rampan meninggal dunia pada tanggal 19 November 2015 di Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta Pusat.
© Sepenuhnya. All rights reserved.