Rindu-Rindu
Ombak menggoreskan rindu di batu-batu
Angin menggoreskan rindu di bukit-bukit
di batu-batu
di bukit-bukit
kita hempaskan rindu kita, kita hempaskan
berderai batu-batu, berderailah
berderai bukit-bukit, berderailah
Berderailah rindu-rinduku
tumpah di telapak kakimu.
1980
Sumber: Sajak-Sajak Diam (1983)
Analisis Puisi:
Puisi "Rindu-Rindu" karya B. Y. Tand adalah sebuah karya yang mengekspresikan tema rindu dan keinginan dengan cara yang sangat puitis dan visual. Melalui penggunaan metafora alam dan repetisi, puisi ini menyampaikan kedalaman perasaan yang ditimbulkan oleh rindu dan bagaimana perasaan tersebut berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Puisi "Rindu-Rindu" menyajikan tema mendalam tentang rasa rindu yang meluap dan dampaknya terhadap elemen-elemen alam. Puisi ini menggambarkan bagaimana perasaan tersebut tidak hanya mempengaruhi diri sendiri tetapi juga dunia di sekelilingnya.
Eksplorasi Tema dan Makna
- Rindu dan Alam: "Ombak menggoreskan rindu di batu-batu / Angin menggoreskan rindu di bukit-bukit" adalah pernyataan kuat tentang bagaimana rindu dapat meninggalkan jejaknya di alam. Ombak dan angin, sebagai elemen alam yang dinamis, digunakan untuk menggambarkan bagaimana rasa rindu terus-menerus menciptakan dampak di lingkungan fisik. Goresan rindu pada batu dan bukit menciptakan gambaran visual tentang bagaimana perasaan ini seolah-olah mencetak bekasnya di dunia sekitar.
- Repetisi dan Intensitas: Pengulangan frasa "di batu-batu" dan "di bukit-bukit" menekankan keberadaan dan intensitas perasaan rindu. Repetisi ini menguatkan kesan bahwa rindu bukanlah sesuatu yang sederhana atau sementara; ia mendalam dan menyebar ke berbagai aspek lingkungan. Ini menciptakan rasa kepuasan yang tidak terhingga dalam penghayatan rindu.
- Hempasan dan Berderai: "Kita hempaskan rindu kita, kita hempaskan / berderai batu-batu, berderailah / berderai bukit-bukit, berderailah" menggambarkan tindakan melepaskan rindu dengan intensitas dan kekuatan. Kata "hempaskan" dan "berderai" menunjukkan semacam ledakan emosional yang menghancurkan batasan fisik, menggambarkan bagaimana perasaan rindu mengatasi segala halangan. Ini adalah ekspresi dari keinginan untuk melampiaskan atau melepaskan perasaan yang mendalam.
- Puncak Emosi: "Berderailah rindu-rinduku / tumpah di telapak kakimu." Menyampaikan puncak dari emosi yang dirasakan. Rindu yang telah menyebar dan merusak kini tumpah ke tempat yang paling dekat dengan objek atau orang yang dirindukan, yaitu "telapak kakimu". Ini menggambarkan titik puncak dari perasaan yang disalurkan langsung ke target emosionalnya, menandakan kedekatan dan keintiman.
Makna dan Interpretasi
Puisi "Rindu-Rindu" menyampaikan bagaimana rasa rindu bisa menjadi kekuatan yang sangat kuat, tidak hanya mempengaruhi diri sendiri tetapi juga dunia di sekeliling kita. Dengan menggunakan elemen alam sebagai metafora, B. Y. Tand menunjukkan bahwa perasaan rindu adalah sesuatu yang mendalam dan mempengaruhi setiap aspek dari pengalaman hidup kita.
Rindu yang digambarkan dalam puisi ini adalah sesuatu yang hampir tidak tertahan, memaksa dirinya untuk diekspresikan dan dirasakan dengan sangat mendalam. Ini adalah perasaan yang menggerakkan dan merubah, dan dengan menggunakan bahasa yang visual dan repetitif, puisi ini menekankan kekuatan dan intensitas dari emosi tersebut.
Puisi "Rindu-Rindu" adalah puisi yang menyelami kedalaman perasaan rindu dengan cara yang visual dan ekspresif. Melalui penggunaan metafora alam dan repetisi, B. Y. Tand berhasil menggambarkan bagaimana rasa rindu tidak hanya mempengaruhi individu tetapi juga dunia di sekelilingnya. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana emosi kita berinteraksi dengan lingkungan kita dan bagaimana perasaan yang mendalam dapat mengubah pandangan kita terhadap dunia.
Karya: B. Y. Tand
Biodata B. Y. Tand:
- B. Y. Tand (Burhanuddin Yusuf Tanjung) lahir pada tanggal 10 Agustus 1942 di Indrapura, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara.