Puisi: Penyerahan (Karya Yudo Herbeno)

Puisi "Penyerahan" karya Yudo Herbeno menggambarkan bagaimana penyerahan bisa menjadi bentuk pemahaman dan penerimaan terhadap kekuatan yang lebih ...
Penyerahan

diamnya tuhan
                gemuruh laut
benturan karang
                bisik malam hari

diamnya diriku
                desir debu
derak kota tua

Surabaya, 1973

Sumber: Horison (Juni, 1975)

Analisis Puisi:

Puisi "Penyerahan" karya Yudo Herbeno adalah karya yang penuh dengan kekuatan ekspresi yang sederhana namun mendalam. Dengan menggunakan elemen-elemen alam dan simbolisme, Yudo Herbeno mengeksplorasi tema ketenangan dan penyerahan dalam menghadapi kekuatan yang lebih besar.

Tema dan Makna

  • Ketenangan dan Ketidakberdayaan: Tema utama dalam puisi ini adalah penyerahan dan ketidakberdayaan, yang terlihat jelas melalui kontras antara "diamnya tuhan" dan "diamnya diriku." Yudo Herbeno menunjukkan bagaimana diam atau ketidakaktifan bisa menjadi bentuk penyerahan yang penuh makna. Tuhan, sebagai simbol kekuatan tertinggi, dan diri manusia, sebagai simbol kekuatan yang lebih kecil, masing-masing menunjukkan ketenangan yang berbeda dalam menghadapi dunia.
  • Kekuatan Alam: Elemen alam seperti "gemuruh laut," "benturan karang," dan "desir debu" menggambarkan kekuatan dan kekacauan alam. Alam seringkali dianggap sebagai entitas yang lebih besar dan tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Penggunaan gambar-gambar ini menunjukkan bagaimana ketenangan manusia berada dalam konteks kekuatan alam yang lebih besar, yang tidak terpengaruh oleh tindakan atau perasaan individu.
  • Kontras dan Simbolisme: Puisi ini menggunakan kontras antara elemen alam dan elemen kota untuk menggarisbawahi tema penyerahan. "Gemuruh laut" dan "benturan karang" menunjukkan kekuatan alam yang megah dan tak terelakkan, sementara "desir debu" dan "derak kota tua" menunjukkan kekuatan manusia yang lebih kecil dan lebih rapuh. Kontras ini memperlihatkan bagaimana penyerahan manusia terhadap kekuatan alam dan waktu menjadi bentuk pemahaman dan penerimaan.

Gaya Bahasa dan Struktur Puisi

  • Penggunaan Imaji: Yudo Herbeno menggunakan imaji atau penggambaran visual yang kuat untuk menciptakan efek emosional. Frasa seperti "gemuruh laut," "benturan karang," dan "derak kota tua" memberikan visualisasi yang jelas dan membantu pembaca merasakan kekuatan dan keheningan yang digambarkan dalam puisi ini.
  • Repetisi dan Struktur: Struktur puisi yang sederhana dengan repetisi frasa "diamnya" menciptakan ritme yang konsisten dan memperkuat tema penyerahan. Repetisi ini juga memberikan rasa keheningan yang mendalam dan membantu menekankan makna yang tersembunyi di balik kata-kata.
  • Kontras dalam Gaya Bahasa: Kontras antara elemen alam dan elemen kota dalam puisi ini memberikan dimensi tambahan pada tema. Sementara elemen alam menyiratkan kekuatan yang lebih besar, elemen kota menyiratkan kehidupan sehari-hari dan keterbatasan manusia.

Makna Kontekstual

  • Penyerahan dalam Konteks Keagamaan: Dalam konteks keagamaan, "diamnya tuhan" bisa diartikan sebagai bentuk penyerahan dan pengakuan akan kekuatan dan kehendak Tuhan yang lebih besar dari manusia. Puisi ini mencerminkan sikap rendah hati dan penerimaan terhadap kekuatan ilahi.
  • Penyerahan dalam Konteks Kehidupan Sehari-hari: Di sisi lain, "diamnya diriku" mencerminkan bagaimana individu sering kali harus menghadapi kenyataan kehidupan dengan sikap tenang dan menerima keadaan yang tidak dapat diubah. Ini adalah bentuk penyerahan dalam konteks personal dan sosial.
Puisi "Penyerahan" karya Yudo Herbeno adalah karya yang mengeksplorasi tema ketenangan dan penyerahan melalui kontras antara kekuatan alam dan kekuatan manusia. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun efektif, Yudo Herbeno menggambarkan bagaimana penyerahan bisa menjadi bentuk pemahaman dan penerimaan terhadap kekuatan yang lebih besar. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang posisi mereka dalam konteks yang lebih luas dan menemukan ketenangan dalam menghadapi ketidakberdayaan.

Yudo Herbeno
Puisi: Penyerahan
Karya: Yudo Herbeno

Biodata Yudo Herbeno:
  • Yudo Herbeno lahir pada tanggal 15 Oktober 1948 di Yogyakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.