Puisi: Pagi (Karya Sanusi Pane)

Puisi "Pagi" karya Sanusi Pane menggambarkan keindahan alam saat matahari terbit dan suasana yang menggembirakan yang mengiringi kedatangan pagi.

Pagi


Pagi telah tiba, sinar matari
Memancar dari belakang gunung,
Menerangi bumi, yang tadi dirundung
Malam, yang sekarang sudahlah lari.

Alam bersuka ria, gelak tersenyum,
Berseri-seri, dipeluk si raja siang.
Duka nestapa sudah diganti riang,
Sebab Sinar Bahagia datang mencium.

Mari, O Jiwa, yang meratap selalu
Dalam rumahmu, turutlah daku.
Apa guna menangisi waktu yang silam?

Mari, bersuka ria, bercengkerema
Dengan alam, dengan sinar bersama-sama,
Di bawah langit yang seperti nilam.

Sumber: Madah Kelana (1931)

Analisis Puisi:

Puisi "Pagi" karya Sanusi Pane adalah sebuah penggambaran indah tentang kebangkitan pagi dan perubahan suasana dari kegelapan menuju terang. Dalam puisi ini, penyair menggambarkan keindahan alam saat matahari terbit dan suasana yang menggembirakan yang mengiringi kedatangan pagi.

Kehadiran Matahari dan Perubahan Suasana: Penyair dengan indah menggambarkan kedatangan matahari yang memancar dari balik gunung dan menerangi bumi. Pergantian dari malam yang kelam menuju pagi yang cerah menjadi gambaran tentang perubahan dan harapan baru yang datang setiap pagi.

Kesenangan Alam dan Kepulihan Jiwa: Dalam puisi ini, alam digambarkan sebagai berbahagia dan berseri-seri menyambut matahari. Alam yang dulu sedih dan terbungkus dalam malam kini berubah menjadi riang dan penuh kebahagiaan dengan kedatangan pagi. Penyair juga mengajak jiwa yang meratap dan terpuruk untuk ikut merasakan kebahagiaan pagi yang baru.

Ajakan untuk Mengalami Kebahagiaan: Sanusi Pane menyerukan kepada jiwa yang terpuruk untuk meninggalkan kesedihan dan bergabung dalam kegembiraan pagi. Dia mengajak untuk bersenang-senang dan menikmati keindahan alam serta sinar matahari bersama-sama.

Keselarasan dengan Alam: Penyair menekankan pentingnya keselarasan dengan alam dan sinar matahari. Dia mengajak jiwa untuk merayakan keindahan alam dan menikmati pagi yang indah bersama-sama dengan alam.

Puisi "Pagi" karya Sanusi Pane adalah sebuah penggambaran indah tentang keindahan alam saat matahari terbit dan suasana yang cerah menyertai kedatangan pagi. Penyair dengan indah menyampaikan pesan tentang perubahan dari kegelapan menuju terang dan ajakan untuk merayakan kehidupan dan keindahan alam bersama-sama dengan jiwa yang terpuruk.

Sanusi Pane
Puisi: Pagi
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Idadari segala yang hilang tak kucari lagihadir di sini mawar merah kembang pagiboleh jadi dik, sajah memilih orangnya sendirinamun kau mawar merah kembang pagi.Jakarta, 3 Juli 195…
  • Penyanyi Pujangga, kalau ajal sudahlah sampai, Engkau menutup mata di dalam damai, Sebab mengetahui terang rahasia alam, Engkau, yang bermah…
  • Surat Birukepada Iramanikutumpahkan segala daya puisikuuntuk menamatkan hidup dongengan, Iraayo, kusambut ajakan dendang lagumumemaya zaman ini kita bersama.suratku ini menterjemah…
  • Belum SetaraMerenai-renai lagu gemulai,Bunyi sulingku beriba-iba,Di tepi jalan duduk menguiai,Aduh, wai tuan tolong dicoba .....Sangkaku lagu sudahlah merdu,Kuterus mengembus sulin…
  • Sumpah Sakti Terdengar suara kepada kami, Melayang di atas gempar dunia: Percaya datang zamannya nanti Kaum marhaen jadi mulia. Akan sama pembagi harta, Orang semua men…
  • Dagang Susahnya duduk berdagang tiada tempat mengadukan duka bundaku tuan selalu terpandang hendak berjumpa apatah daya. Terlihat-lihat Bunda merenung rasa-rasa Bunda meng…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.