Puisi: Pada Manusia yang Bekerja (Karya Adi Sidharta)

Puisi "Pada Manusia yang Bekerja" karya Adi Sidharta menyampaikan pesan yang mendalam tentang eksistensi manusia dalam konteks perjuangan dan cinta.
Pada Manusia yang Bekerja


Kami datang dari segala penjuru
di mana manusia menderita
dan bikin sejarah.
Kami datang dari segala penjuru
di mana manusia penuh cinta
dan hidupkan sejarah.

Kami datang dari derita dan cinta
pada manusia yang bekerja
pada sejarah yang berjiwa.
Kami datang dari derita dan cinta
sumber kekuatan segala daya
nyawa impian dan harapan.

Derita dan cinta membikin kami waspada
membedakan kawan dan lawan
hari esok kemanusiaan.
Derita dan cinta memberi kami tenaga
kesanggupan bergembira dan setia
pada manusia yang bekerja.

Sumber: Rangsang Detik (1957)

Analisis Puisi:

Puisi "Pada Manusia yang Bekerja" karya Adi Sidharta menyampaikan pesan yang mendalam tentang eksistensi manusia dalam konteks perjuangan dan cinta. Melalui diksi yang lugas dan berulang, puisi ini menggugah pembaca untuk merenungkan arti kerja, derita, dan cinta dalam menciptakan sejarah.

Tema Sentral

Tema sentral dari puisi ini adalah interaksi antara derita dan cinta, yang menjadi pendorong bagi manusia untuk terus bekerja dan membangun sejarah. Dalam konteks ini, "manusia yang bekerja" tidak hanya merujuk pada individu yang melakukan pekerjaan fisik, tetapi juga melambangkan semangat kolektif masyarakat yang berjuang demi perubahan dan kemajuan.

Struktur dan Diksi

Struktur puisi yang menggunakan pengulangan frasa "Kami datang dari segala penjuru" menekankan pentingnya kesatuan dan keberagaman dalam pengalaman manusia. Pembaca dibawa untuk memahami bahwa meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, manusia memiliki tujuan yang sama: menciptakan sejarah dan memperjuangkan cinta dan derita.

Diksi yang digunakan dalam puisi ini, seperti "derita," "cinta," "tenaga," dan "harapan," menunjukkan kekuatan emosi yang menggerakkan manusia. Derita dan cinta digambarkan sebagai dua sisi dari koin yang sama, di mana keduanya saling melengkapi dalam membangun kekuatan dan ketahanan individu maupun masyarakat.

Makna Derita dan Cinta

Pada bait kedua, puisi ini menekankan bahwa "derita dan cinta" adalah sumber kekuatan. Hal ini mencerminkan pemahaman bahwa melalui pengalaman pahit, individu dapat menemukan makna yang lebih dalam dalam hidup. Derita mengajarkan manusia untuk lebih waspada, sedangkan cinta memberikan dorongan untuk tetap optimis. Keduanya menjadi pengingat akan pentingnya menjaga hubungan antarmanusia di tengah tantangan.

Refleksi dan Harapan

Puisi ini juga berfungsi sebagai refleksi bagi pembaca tentang bagaimana mereka memaknai pekerjaan dan kontribusi mereka dalam masyarakat. Derita dan cinta, sebagai elemen penting dalam kehidupan, memberikan kita tenaga dan motivasi untuk terus melangkah maju. Dalam konteks ini, puisi ini tidak hanya merayakan kerja keras manusia, tetapi juga menggugah kesadaran akan tanggung jawab sosial dan komitmen terhadap kemanusiaan.

Puisi "Pada Manusia yang Bekerja" karya Adi Sidharta adalah puisi yang kuat dan bermakna, menggambarkan kompleksitas hubungan antara derita dan cinta dalam kehidupan manusia. Melalui penggunaan bahasa yang sederhana namun dalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan peran mereka dalam sejarah dan tanggung jawab mereka terhadap sesama. Dengan menekankan pentingnya kerja dan cinta, Adi Sidharta menyampaikan pesan bahwa meskipun dihadapkan pada derita, cinta dan semangat kolaborasi akan selalu menjadi pendorong utama bagi kemanusiaan dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.

Adi Sidharta
Puisi: Pada Manusia yang Bekerja
Karya: Adi Sidharta

Biodata Adi Sidharta:
  • Adi Sidharta (biasa disingkat A.S. Dharta) lahir pada tanggal 7 Maret 1924 di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.
  • Adi Sidharta meninggal dunia pada tanggal 7 Februari 2007 (pada usia 82 tahun) di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.
  • Adi Sidharta memiliki banyak nama pena, antara lain Kelana Asmara, Klara Akustia, Yogaswara, Barmaraputra, Rodji, dan masih banyak lagi.
© Sepenuhnya. All rights reserved.