Nol Besar
Engkau mengamuk
salah! gila semua kalian ini
aku tidak mau minum candu!
Dan engkau mengamuk
berani menghantam, gempur segala
asal nyamuk, asal pukul
pukul! pukul! pukul!
jangan tanya karena apa, untuk apa ....
Dan engkau mengamuk
lepas! lepas dari segala
juga dari tanggung-jawab
kepada banci-banci peminum candu
juga kepada Hari Esok .....??
Ah, Chairil!
Mengamuk semata untuk ngamuk
sama dengan mereka peminum candu:
Nol Besar!
11 Februari 1950
Analisis Puisi:
Puisi "Nol Besar" karya Adi Sidharta adalah sebuah karya sastra yang mengungkapkan ketidakpuasan dan perlawanan terhadap perilaku dan situasi tertentu dalam masyarakat. Dalam puisi ini, penyair dengan tegas menggambarkan sebuah kondisi kehidupan yang terasa sia-sia dan menyedihkan.
Ekspresi Frustrasi: Puisi ini dimulai dengan ekspresi frustrasi yang sangat kuat. Penyair dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap minuman candu dan kemarahan terhadap orang-orang yang terlibat di dalamnya. Bahasa yang digunakan, seperti "gila semua kalian ini" dan "salah!", menggambarkan perasaan kekecewaan dan ketidaksetujuan yang mendalam.
Penggambaran Kemarahan: Penyair memvisualisasikan adegan kemarahan yang hebat melalui kata-kata "mengamuk", "gempur", dan "pukul! pukul! pukul!". Gambaran ini menciptakan atmosfer ketegangan dan kekacauan, menggambarkan emosi yang meledak-ledak.
Teguran dan Pertanyaan: Penyair menegur dan mempertanyakan perilaku dan tindakan-tindakan yang diungkapkan dalam puisi ini. Ia mengkritik orang-orang yang terlibat dalam penggunaan candu dan merasa bahwa kemarahan tersebut tidak beralasan. Ada juga pertanyaan retoris tentang tujuan dari kemarahan dan tindakan tersebut.
Referensi pada Chairil Anwar: Penyair mengakhiri puisi dengan merujuk pada Chairil Anwar, salah satu sastrawan terkenal Indonesia. Hal ini mungkin menunjukkan pengaruh dan penghargaan terhadap karya Chairil Anwar dalam pengungkapan perasaan dan sikap kritis terhadap realitas sosial.
Makna Nol Besar: Judul puisi, "Nol Besar," memiliki makna yang dapat diartikan sebagai "kosong" atau "tidak memiliki nilai." Hal ini menggambarkan perasaan penyair terhadap situasi yang digambarkan dalam puisi ini, bahwa segala usaha dan tindakan tersebut tidak memiliki makna yang bermakna dan hanya menghasilkan "nol besar."
Puisi "Nol Besar" oleh Adi Sidharta adalah ekspresi kuat dari ketidakpuasan dan perlawanan terhadap situasi tertentu dalam masyarakat. Penyair dengan tegas menunjukkan kemarahan, kekecewaan, dan penolakan terhadap perilaku yang dianggap sia-sia. Melalui penggunaan bahasa yang emosional dan gambaran yang kuat, puisi ini menciptakan atmosfer kemarahan dan ketegangan yang mendalam.
Karya: Adi Sidharta
Biodata Adi Sidharta:
- Adi Sidharta (biasa disingkat A.S. Dharta) lahir pada tanggal 7 Maret 1924 di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.
- Adi Sidharta meninggal dunia pada tanggal 7 Februari 2007 (pada usia 82 tahun) di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.
- Adi Sidharta memiliki banyak nama pena, antara lain Kelana Asmara, Klara Akustia, Yogaswara, Barmaraputra, Rodji, dan masih banyak lagi.