Puisi: Masih Mencari (Karya J. E. Tatengkeng)

Puisi "Masih Mencari" karya J. E. Tatengkeng mengungkapkan tema pencarian eksistensial dan perjuangan untuk menemukan kepastian di tengah-tengah ...
Masih Mencari

Hatiku selalu dalam kebimbangan
Karena aku piara kerinduan
Akan melihat di balik bayangan
Dan maya pada hidup seharian

Aku berkata: Jangan berpikir,
Semua akan tinggal terkaan!
Tetapi di dalam terus mengalir
Membawa aku dalam deritaan

Ke mana juga aku mencari,
Kulihat pecahan dan pertentangan
Yang merusakkan persatuan diri,
Sampai hilang hidup setimbangan

Aku bertanya keliling dunia,
Di mana gerangan jalan kelepasan.
Tetapi dunia dupaya seia,
Biarkan hatiku dalam kehausan .........

Sampai kini dalam kebimbangan
Kuteruskan hidupku di rangkaian hari .......
Tetapi makin deras dorongan
Menolak aku pergi mencari ........

Analisis Puisi:

Puisi "Masih Mencari" karya J. E. Tatengkeng adalah karya yang menggambarkan perjalanan batin seseorang yang mengalami kebimbangan dan kerinduan mendalam. Puisi ini mengungkapkan tema pencarian eksistensial dan perjuangan untuk menemukan kepastian di tengah-tengah ketidakpastian hidup.

Pengantar dan Konteks

Puisi ini mengekspresikan tema pencarian dan kebimbangan batin yang mendalam. Penulis menggambarkan ketidakpastian yang dirasakannya, serta usaha tanpa akhir untuk menemukan kepastian dan keseimbangan dalam hidup. Puisi ini berfungsi sebagai refleksi dari keresahan yang dihadapi dalam perjalanan spiritual dan emosional penulis.

Makna dan Pesan Utama

  • Kebimbangan dan Kerinduan: Puisi dimulai dengan ungkapan kebimbangan hati penulis, yang disebabkan oleh kerinduan untuk memahami dan melihat "di balik bayangan" dan "maya pada hidup seharian." Penggunaan frasa seperti "piara kerinduan" menggambarkan bagaimana kerinduan tersebut telah menjadi bagian integral dari kehidupan penulis, mengisi pikiran dan perasaan sehari-hari.
  • Pertentangan dan Ketidakpastian: Penulis mengungkapkan bahwa meskipun dia berusaha untuk tidak terlalu memikirkan pencarian ini, ketidakpastian tetap mengganggu hidupnya. "Pecahan dan pertentangan" yang dilihatnya mencerminkan konflik internal dan eksternal yang merusak keseimbangan diri, sehingga mengakibatkan hilangnya kestabilan hidup. Hal ini menunjukkan betapa rumitnya pencarian akan kebenaran dan kedamaian dalam hidup.
  • Pencarian Jalan Kelepasan: Penulis melanjutkan pencariannya di seluruh dunia, mencari "jalan kelepasan." Namun, dia merasa bahwa dunia tidak memberikan jawaban yang memuaskan, meninggalkannya dalam "kehausan." Ini menandakan bahwa pencarian spiritual dan eksistensialnya tidak kunjung menemukan jawaban yang memadai, yang pada gilirannya membuatnya semakin bingung dan terasing.
  • Kebimbangan yang Berlanjut: Puisi ini berakhir dengan penulis yang terus menerus menghadapi kebimbangan dan dorongan yang kuat untuk terus mencari. Ini menunjukkan siklus pencarian yang tampaknya tidak pernah berakhir, di mana setiap jawaban yang ditemukan malah memunculkan lebih banyak pertanyaan dan keraguan.

Tematik

  • Pencarian dan Kebimbangan Eksistensial: Puisi ini mengeksplorasi tema pencarian eksistensial yang mendalam, di mana penulis merasa terjebak dalam kebimbangan dan ketidakpastian. Pencarian akan makna dan kepastian di tengah-tengah keraguan menjadi tema sentral yang menggambarkan perjalanan batin penulis.
  • Pertentangan dan Ketidakstabilan: Penulis menghadapi berbagai pertentangan dan ketidakstabilan dalam hidupnya, yang menggambarkan bagaimana konflik internal dan eksternal dapat mengganggu keseimbangan diri. Hal ini mencerminkan kompleksitas dalam pencarian spiritual dan emosional yang tidak selalu membawa hasil yang diinginkan.
  • Kehausan Spiritual dan Eksistensial: Kehausan yang dirasakan oleh penulis menunjukkan kebutuhan mendalam untuk menemukan kepastian dan makna dalam hidup. Pencarian ini adalah perjalanan yang melelahkan dan penuh tantangan, di mana penulis merasa bahwa jawaban yang dicari masih jauh dari jangkauan.
  • Siklus Pencarian: Puisi ini menekankan siklus pencarian yang tampaknya tidak pernah berakhir, di mana setiap pencarian baru menghasilkan lebih banyak keraguan dan kebimbangan. Ini menunjukkan bahwa pencarian untuk makna dan kepastian dalam hidup adalah proses yang berkelanjutan dan sering kali tidak dapat diselesaikan dengan mudah.
Puisi "Masih Mencari" karya J. E. Tatengkeng adalah karya yang mendalam dan penuh refleksi tentang kebimbangan, kerinduan, dan pencarian makna dalam hidup. Dengan menggunakan bahasa yang emosional dan metafora yang kuat, Tatengkeng mengungkapkan tema pencarian eksistensial yang kompleks dan tantangan dalam menemukan keseimbangan dan kepastian. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang perjalanan pribadi mereka sendiri dalam pencarian makna dan kedamaian, serta memahami bahwa pencarian ini sering kali merupakan proses yang panjang dan berkelanjutan.

Puisi J. E. Tatengkeng
Puisi: Masih Mencari
Karya: J. E. Tatengkeng

Biodata J. E. Tatengkeng:
  • J. E. Tatengkeng (Jan Engelbert Tatengkeng) adalah salah satu penyair Angkatan Pujangga Baru. Nama panggilan sehari-harinya adalah Om Jan.
  • J. E. Tatengkeng lahir di Kolongan, Sangihe, Sulawesi Utara, 19 Oktober 1907.
  • J. E. Tatengkeng meninggal dunia di Makassar, 6 Maret 1968 (pada umur 60 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.