Puisi: Malam Qadar (Karya Idrus Tintin)

Puisi "Malam Qadar" karya Idrus Tintin adalah ungkapan keintiman dan refleksi tentang makna spiritualitas dalam Islam, khususnya dalam konteks ...
Malam Qadar

Tadarus mengalir sejak petang
Seratus nama pilihan
Dan sebuah pelita di samping pintu
Kelap kelip untuk memberitahu
Kepada roh ibu bapaku
Di rumah reot inilah aku

Malam seribu bulan
Tahun depan belum tentu
Aku masih bersamamu

Sebagai tanda bagiku nanti
Pada malam seperti ini
Bacakan nama-nama pilihan itu
Dan tadaruslah sejak petang
Sebuah pelita di samping pintu
Kelap kelip untuk memberitahu
Kedatanganku ke rumahmu
Anak-anakku!

Rohku akan bertengger
Di kelopak mawar
Di kuntum melur mekar
Di getar sedap malam
Yang kalian pelihara
Sepanjang tahun

Sumber: Horison (Januari, 1989)

Analisis Puisi:

Puisi "Malam Qadar" karya Idrus Tintin adalah ungkapan keintiman dan refleksi tentang makna spiritualitas dalam Islam, khususnya dalam konteks malam Qadar.

Makna Malam Qadar: Malam Qadar adalah salah satu malam paling istimewa dalam agama Islam, yang diyakini jatuh pada salah satu malam terakhir bulan Ramadan. Malam ini dianggap lebih baik dari seribu bulan, di mana Allah SWT menurunkan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Puisi ini mencoba menyampaikan kebesaran dan keistimewaan malam tersebut.

Nuansa Keintiman dan Kebersamaan: Penyair mengekspresikan suasana keintiman dan kebersamaan keluarga yang berkumpul dalam tadarus (membaca Al-Quran) sejak petang. Pelita yang dinyalakan di samping pintu menjadi simbol kehadiran spiritual orang tua yang telah meninggal, yang tetap dihormati dan diingat dalam kegiatan malam Qadar.

Pembacaan Nama-Nama Pilihan: Tindakan membacakan nama-nama pilihan pada malam Qadar menandakan penghormatan terhadap tradisi dan hubungan keluarga. Ini juga menjadi pengingat akan kewajiban dan tanggung jawab untuk memelihara ikatan keluarga, bahkan setelah orang tua meninggal.

Imaji Keabadian dan Kedamaian: Puisi ini menciptakan gambaran tentang ketenangan dan kedamaian roh yang "bertengger di kelopak mawar" dan mekar seperti melur. Ini menciptakan citra keabadian dan keindahan yang menenangkan, menggambarkan harapan akan kebahagiaan dan kedamaian setelah kehidupan.

Simbolisme Alami dan Spiritual: Simbol-simbol alam seperti mawar dan melur digunakan untuk menggambarkan kecantikan dan kedamaian yang melekat pada malam Qadar. Mereka juga menggambarkan hubungan yang erat antara alam semesta dan spiritualitas Islam.

Melalui penggunaan bahasa yang indah dan imaji yang kuat, puisi "Malam Qadar" oleh Idrus Tintin tidak hanya merayakan makna dan keutamaan malam Qadar dalam Islam, tetapi juga menyampaikan pesan tentang keintiman keluarga, kenangan orang tua, dan harapan akan kebahagiaan dan kedamaian yang abadi setelah kehidupan ini.

Puisi Idrus Tintin
Puisi: Malam Qadar
Karya: Idrus Tintin

Biodata Idrus Tintin:
  • Idrus Tintin (oleh sanak keluarga dan kawan-kawannya, biasa dipanggil Derus) lahir pada tanggal 10 November 1932 di Rengat, Riau.
  • Idrus Tintin meninggal dunia pada tanggal 14 Juli 2003 (usia 71 tahun) akibat penyakit stroke.
© Sepenuhnya. All rights reserved.