Puisi: L'ombre (Karya Bakdi Soemanto)

Puisi "L'ombre" karya Bakdi Soemanto menggambarkan eksplorasi mendalam tentang eksistensi dan pencarian makna melalui simbol bayang-bayang.
L'ombre

Barangkali yang paling nyata
Adalah bayang-bayang
Ketika janji tak pernah jadi
Ketika mimpi
Menemu senja di pagi hari

Mencintai bayang-bayang adalah solusi
Setia sampai mati pada bayang-bayang
Adalah jawaban
Untuk tak bunuh diri
Pada pagi dini
Ketika hari
Baru
Seakan
Abad baru
Kehidupan baru

Aku mencintaimu bayang-bayang
Dengan sepenuh hatiku
Sebab bayang-bayang
Menjadikanku
Nyata:
Bahwa hanya dalam bayang-bayangmu
Aku merasa ada.

Kyoto, 1987

Analisis Puisi:

Puisi "L'ombre" karya Bakdi Soemanto menawarkan sebuah refleksi mendalam tentang eksistensi, mimpi, dan hubungan antara manusia dengan bayang-bayang. Dengan memusatkan perhatian pada konsep bayang-bayang, puisi ini mengungkapkan ketidakpastian dan pencarian makna dalam hidup.

Tema dan Makna Puisi

  • Bayang-Bayang sebagai Simbol: Puisi ini menggunakan bayang-bayang sebagai simbol utama untuk menggambarkan realitas yang tidak pasti dan mimpi yang sering kali tidak dapat dicapai. Bayang-bayang di sini melambangkan sesuatu yang tidak konkret namun memiliki kehadiran yang nyata dalam pikiran dan perasaan. Soemanto menyiratkan bahwa bayang-bayang, meskipun tidak nyata dalam arti fisik, memiliki kekuatan untuk memberikan makna dan kehadiran: "Barangkali yang paling nyata adalah bayang-bayang."
  • Janji dan Mimpi: Ketidakmampuan untuk memenuhi janji dan mencapai mimpi adalah tema sentral dalam puisi ini. Ketika janji tidak terpenuhi dan mimpi hanya muncul sebagai ilusi di pagi hari, bayang-bayang menjadi tempat perlindungan emosional. Puisi ini menggarisbawahi ketidakpastian hidup dan bagaimana bayang-bayang bisa menjadi solusi untuk menghadapi kegagalan dan kekecewaan: "Ketika janji tak pernah jadi, ketika mimpi menemu senja di pagi hari."
  • Cinta dan Kesetiaan terhadap Bayang-Bayang: Soemanto menyarankan bahwa mencintai bayang-bayang dan tetap setia kepadanya adalah cara untuk menemukan makna dan menghindari keputusasaan. Bayang-bayang menjadi simbol dari harapan dan cinta yang memberikan perasaan keberadaan. Cinta yang diberikan kepada bayang-bayang menggambarkan upaya manusia untuk menemukan sesuatu yang stabil dan berarti dalam hidup yang penuh ketidakpastian: "Mencintai bayang-bayang adalah solusi, setia sampai mati pada bayang-bayang adalah jawaban untuk tak bunuh diri."
  • Eksistensi dan Kehadiran: Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan konsep eksistensi dan bagaimana bayang-bayang berfungsi sebagai indikator keberadaan. Dengan mencintai bayang-bayang, pembicara merasakan kehadirannya sendiri dan menganggap bahwa bayang-bayang memberikan rasa ada dan berarti dalam kehidupan: "Aku mencintaimu bayang-bayang dengan sepenuh hatiku, sebab bayang-bayang menjadikanku nyata."

Gaya Bahasa dan Imaji

Soemanto menggunakan gaya bahasa yang sederhana namun kuat untuk menyampaikan pesan puisi. Pilihan kata seperti "bayang-bayang," "janji," "mimpi," dan "sepanjang hari" menciptakan imaji yang jelas dan resonan tentang keadaan emosional dan mental. Struktur puisi yang repetitif dan pengulangan frasa menekankan rasa kepastian yang ditemukan dalam bayang-bayang: "Bahwa hanya dalam bayang-bayangmu aku merasa ada."

Puisi "L'ombre" karya Bakdi Soemanto menggambarkan eksplorasi mendalam tentang eksistensi dan pencarian makna melalui simbol bayang-bayang. Dengan mengangkat tema ketidakpastian dan ketidakmampuan untuk memenuhi harapan, puisi ini menawarkan pandangan tentang bagaimana bayang-bayang dapat menjadi sumber perlindungan emosional dan rasa keberadaan. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan peran bayang-bayang dalam kehidupan mereka dan bagaimana hal tersebut dapat membantu mereka menemukan makna dalam dunia yang sering kali tidak pasti.

Bakdi Soemanto
Puisi: L'ombre
Karya: Bakdi Soemanto

Biodata Bakdi Soemanto:
  • Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U lahir pada tanggal 29 Oktober 1941 di Solo, Jawa Tengah.
  • Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 2014 (pada umur 72 tahun) di Yogyakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Kepada Penyair Muda (1) Sebelum tintamu menjadi darah, kata-kata akan tetap sebagai bunyi; kebisingan lain di tengah hingar-bingar dunia: Deru mobil guntur meriam dan gunjing…
  • Jalan Setapak Seperti lidah yang dijulurkan langit merah Jalan setapak membentang ke cakrawala Di antara jurang dan tebing, gerumbul ilalang Nampak bersinar dalam basuhan ai…
  • Ombak Andai kau pergi jauh tak kembali akan kulayari kekecewaanku agar siapapun kan merasakan berbagai makna di kakiku yang terus telanjang…
  • Melancholia Sebuah gang membelah kegelapan malam yang pekat Ke sanalah kau akan berjalan sendirian Menjumpai nasibmu. Sebuah lentera nyaris padam Cahayanya yang lelah hanya …
  • Siantan 1942Kapal besidi sela gunung gelombangLaut Cina Selatan.Di anjunganNakhoda berkacak pinggangTubuhnya dari tembagabersimbah asin pengalamandan kebencian kepada sang tuanyang…
  • JendelaSepuluh ribu kali selamat pagiSepuluh ribu kali selamat malamKicau murai, fajar dan embunUap asin dari laut yang jauhBancuhan ketawa           …
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.