Langkah-Langkah yang Menanti Tuju
di sebuah kota
yang bergerimiskan rindu-rindu
pendar rembulan
menatap kisah yang
perlahan raib oleh waktu
sejenak bertanya
kapan sebuah kepulangan
tercatat di halaman baru?
sedang bulir tasbih tanpa berujung
menyentuh ragu
petualangan ini adalah terbaik
sebelum helai daun terakhir gugur
31 Agustus 2024
Analisis Puisi:
Puisi "Langkah-Langkah yang Menanti Tuju" karya Elle Geraldine menggambarkan perjalanan hidup yang dipenuhi kerinduan, pertanyaan, dan ketidakpastian. Melalui penggunaan simbolisme alam dan elemen spiritual, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna kepulangan, petualangan hidup, dan keteguhan iman dalam menghadapi masa depan yang tak pasti.
Tema dan Makna
- Kerinduan dan Pencarian Akan Kepulangan: Puisi ini dimulai dengan penggambaran sebuah kota "yang bergerimiskan rindu-rindu." Kota tersebut bukan sekadar tempat fisik, melainkan simbol dari perasaan yang penuh dengan kerinduan dan harapan. Kerinduan ini bisa diartikan sebagai kerinduan akan kepulangan, baik secara fisik maupun spiritual, yang sering kali menjadi tema utama dalam kehidupan manusia. Kepulangan dalam konteks puisi ini dapat diartikan sebagai kembali kepada sesuatu yang hakiki—kembali ke rumah, kembali ke tempat asal, atau bahkan kembali kepada Tuhan. Pertanyaan "kapan sebuah kepulangan tercatat di halaman baru?" mencerminkan keinginan untuk menemukan jawaban tentang kapan perjalanan hidup akan mencapai titik kepulangannya, yakni tempat di mana seseorang merasa tenang dan damai.
- Perjalanan Waktu dan Kehidupan: "Pendar rembulan menatap kisah yang perlahan raib oleh waktu" mengingatkan pembaca akan sifat sementara dari kehidupan dan perjalanan yang dijalani. Seperti cahaya rembulan yang bersinar namun kemudian pudar seiring berjalannya waktu, begitu pula kisah hidup manusia yang terus bergerak maju dan mungkin akan terlupakan seiring berlalunya waktu.
- Hal ini menekankan bahwa perjalanan hidup adalah sesuatu yang terus berlanjut, dan setiap langkah adalah bagian dari perjalanan besar tersebut. Waktu menjadi elemen yang terus bergerak maju tanpa henti, mengharuskan setiap individu untuk terus mencari makna dan tujuan dalam hidup mereka.
- Keraguan dan Iman: Frasa "sedang bulir tasbih tanpa berujung menyentuh ragu" menggambarkan elemen keraguan yang mungkin muncul selama perjalanan hidup. Tasbih adalah simbol doa, zikir, dan refleksi spiritual. Namun, "tanpa berujung" menunjukkan siklus doa dan refleksi yang berulang kali, di mana keraguan masih mungkin ada. Ini bisa diartikan sebagai perjuangan batin antara keyakinan dan keraguan dalam mencari tujuan hidup atau dalam menanti kepulangan yang diharapkan.
- Petualangan Sebelum Akhir: "Petualangan ini adalah terbaik sebelum helai daun terakhir gugur" menggambarkan bahwa hidup ini adalah sebuah petualangan yang harus dijalani sepenuhnya sebelum waktu habis. Frasa ini memberi pesan kepada pembaca untuk menghargai setiap momen dan pengalaman yang dimiliki, karena setiap helai daun yang gugur adalah simbol dari akhir perjalanan hidup.
Simbolisme Alam
- Rembulan (Bulan): Bulan sering kali menjadi simbol ketenangan, introspeksi, dan pengingat akan perjalanan waktu. Dalam puisi ini, rembulan "menatap kisah yang perlahan raib oleh waktu," yang menggambarkan bagaimana bulan menjadi saksi bisu dari perjalanan hidup dan kisah manusia yang akan berlalu.
- Kota yang Bergerimiskan Rindu: Kota di sini adalah simbol dari tempat yang penuh dengan kenangan dan kerinduan, mencerminkan tempat di mana banyak jiwa menunggu dan mencari sesuatu yang hilang atau sesuatu yang akan datang.
- Helai Daun Terakhir: Daun yang gugur sering kali menjadi simbol akhir dari sebuah fase atau kehidupan. Dalam konteks ini, ia menggambarkan akhir dari perjalanan atau kehidupan, menunjukkan pentingnya petualangan hidup sebelum mencapai akhir tersebut.
Gaya Bahasa
- Pertanyaan Retoris: Penggunaan pertanyaan seperti "kapan sebuah kepulangan tercatat di halaman baru?" menciptakan ruang refleksi bagi pembaca. Pertanyaan ini tidak menawarkan jawaban langsung, melainkan mengajak pembaca untuk merenungkan sendiri tentang arti kepulangan dan tujuan akhir dari perjalanan hidup.
- Kontras antara Keraguan dan Kepastian: Keraguan yang digambarkan melalui "bulir tasbih tanpa berujung menyentuh ragu" dan kepastian dalam "petualangan ini adalah terbaik" menyoroti dualitas dalam kehidupan manusia: antara ketidakpastian masa depan dan keyakinan dalam menjalani perjalanan tersebut. Kontras ini menggambarkan dinamika batin manusia dalam menghadapi kehidupan.
Pesan Sosial dan Kontekstual
- Pentingnya Mencari Makna dalam Perjalanan Hidup: Puisi ini mengajak pembaca untuk selalu mencari makna dalam setiap langkah yang diambil dalam hidup. Meskipun perjalanan ini mungkin dipenuhi dengan kerinduan, pertanyaan, dan keraguan, penting untuk tetap melangkah dan menjalani hidup dengan penuh semangat.
- Refleksi tentang Iman dan Doa: Penggunaan tasbih sebagai simbol dalam puisi ini menggambarkan pentingnya refleksi spiritual dan doa dalam menghadapi keraguan dan ketidakpastian. Puisi ini mengingatkan bahwa iman dan refleksi adalah bagian penting dari perjalanan hidup yang tidak memiliki akhir yang pasti.
Puisi "Langkah-Langkah yang Menanti Tuju" karya Elle Geraldine merupakan karya puitis yang mengajak pembaca untuk merenungkan tentang makna perjalanan hidup, kerinduan akan kepulangan, dan keteguhan dalam menghadapi ketidakpastian. Dengan menggunakan simbolisme alam dan elemen spiritual, puisi ini menyoroti kompleksitas perjalanan hidup manusia dan pentingnya untuk tetap tegar dan reflektif dalam menghadapi berbagai tantangan. Pesan tentang menghargai setiap petualangan hidup dan pentingnya refleksi spiritual membuat puisi ini relevan dan menyentuh hati bagi pembacanya.
Karya: Elle Geraldine
Biodata Elle Geraldine:
- Elle Geraldine adalah nama pena dari seorang pekerja migran yang gemar menuangkan ide lewat puisi. Wanita kelahiran Jawa Tengah ini baru saja mencetak karyanya dalam buku berjudul Setumpuk Tipis Puisi.