Puisi: Langit (Karya Intojo)

Puisi "Langit" karya Intojo menggunakan gambaran langit sebagai metafora untuk keabadian, kemurnian, dan keajaiban alam semesta.
Langit

Terang cuaca langit lazuardi,
Biru jernih bagi tak berisi,
Meninggi jauh, menurun dalam,
Melawas melingkungi alam.
Meskipun tak tampak, tahulah kita,
Langit menyimpan bintang berjuta,
Bergerak dinamis, getar sen'tiasa.

Sumber: Pujangga Baru (Februari, 1938)

Analisis Puisi:

Puisi "Langit" karya Intojo adalah sebuah penggambaran tentang keindahan dan misteri langit. Dalam puisi ini, Intojo menggunakan gambaran langit sebagai metafora untuk keabadian, kemurnian, dan keajaiban alam semesta.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini terdiri dari tujuh baris yang singkat namun padat dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna. Strukturnya sederhana, namun mengandung kekuatan dalam penggambaran gambaran langit. Gaya bahasa yang digunakan cukup deskriptif, dengan penggunaan kata-kata yang kuat dan efektif dalam menyampaikan pesan.

Analisis Tematik

  1. Keindahan Langit: Puisi ini menggambarkan keindahan langit dengan bahasa yang metaforis. Langit digambarkan sebagai lazuardi yang terang dan biru jernih, yang memberikan kesan kemurnian dan keabadian. Penggambaran ini menciptakan suasana yang damai dan menenangkan.
  2. Misteri Alam Semesta: Meskipun langit tampak kosong bagi yang tak berisi, namun di dalamnya tersimpan keajaiban alam semesta yang tak terbatas. Langit menjadi tempat bagi bintang-bintang yang bergerak dinamis dan senantiasa bergetar, menciptakan misteri yang tak terpecahkan dan keajaiban yang tak terbatas.

Simbolisme dan Imaji

  1. Langit Lazuardi: Langit lazuardi dalam puisi ini bisa diartikan sebagai simbol dari keindahan, kemurnian, dan keabadian. Lazuardi adalah batu permata yang sering dihubungkan dengan keindahan dan kemewahan, sehingga penggambaran langit sebagai lazuardi menciptakan gambaran tentang keindahan yang abadi dan tak terlukiskan.
  2. Bintang: Bintang-bintang yang disebutkan dalam puisi ini mungkin menjadi simbol dari keajaiban, keabadian, dan misteri alam semesta. Mereka menciptakan gambaran tentang ketidakberbatasan alam semesta dan misteri yang menyelimuti langit.

Pesan dan Makna

Puisi ini menyampaikan pesan tentang keindahan, kemurnian, dan keajaiban alam semesta yang terwakili dalam gambaran langit. Melalui penggambaran langit sebagai lazuardi yang terang dan biru jernih, Intojo mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keabadian dan keajaiban alam semesta yang tak terbatas.

Puisi "Langit" karya Intojo adalah sebuah penggambaran tentang keindahan dan misteri langit. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, puisi ini berhasil menyampaikan pesan tentang keindahan, kemurnian, dan keajaiban alam semesta yang terwakili dalam gambaran langit lazuardi. Melalui penggambaran tersebut, Intojo mengajak pembaca untuk merenungkan tentang keabadian dan keajaiban alam semesta yang tak terbatas.

Puisi: Langit
Puisi: Langit
Karya: Intojo

Biodata Intojo:
  • Intojo (bernama lengkap Raden Intojo) lahir di Tulungagung, Jawa Timur, 27 Juli 1912
  • Intojo sering menggunakan nama samaran, di antaranya Heldas, Rhamedin, Ibnoe Sjihab, Hirahamra, Indera Bangsawan, dan Imam Soepardi.
  • Intojo juga dikenal sebagai "Bapak Soneta Sastra Jawa Modern".
  • Intojo meninggal dunia pada tahun 1965.
© Sepenuhnya. All rights reserved.