Puisi: Lagu Hidup (Karya Agam Wispi)

Puisi "Lagu Hidup" karya Agam Wispi menggambarkan harapan, kerja keras, dan hubungan manusia dengan lingkungan sekitar.
Lagu Hidup

ada angin mengetuk jendela
bersama malam menjenguk masuk
ada mata berkata-kata
kemenangan itu datang besok?

aku ingat kepala tersedu di bahu
menggoresi surat dari jauh
memang suatu harapan bukanlah besok atau lusa
tapi kita harus menghadangnya
dan bekerja sepenuh cinta

ada angin mengetuk jendela
bersama sedu bersisa di dada
ada menang mengetuk jendela
bersama lagu manusia kerja.

Jalan Padang, 20 Mei 1958

Sumber: Yang Tak Terbungkamkan (1959)

Analisis Puisi:

Puisi "Lagu Hidup" karya Agam Wispi adalah sebuah karya yang menggambarkan harapan, kerja keras, dan hubungan manusia dengan lingkungan sekitar. Melalui penggunaan bahasa yang puitis dan simbolis, Wispi berhasil menyampaikan pesan mendalam tentang makna kehidupan dan perjuangan.

Struktur dan Gaya

Puisi ini memiliki ritme yang lembut, menciptakan nuansa intim dan reflektif. Pengulangan frasa "ada angin mengetuk jendela" tidak hanya memberikan keindahan musikalitas, tetapi juga menekankan pentingnya kehadiran elemen luar yang memengaruhi kehidupan kita. Gaya penulisan yang sederhana namun penuh makna memungkinkan pembaca untuk meresapi setiap kata.

Makna Simbolis

  • Angin dan Jendela: "Angin mengetuk jendela" melambangkan perubahan dan kehadiran harapan. Jendela bisa diartikan sebagai batasan antara dunia luar dan dunia dalam, dan ketukan angin menggambarkan panggilan untuk membuka diri terhadap sesuatu yang baru.
  • Malam dan Kemenangan: Kehadiran malam yang menjenguk menunjukkan ketidakpastian dan keheningan sebelum datangnya hari baru. Pertanyaan tentang kemenangan yang "datang besok" mencerminkan harapan akan masa depan yang lebih baik, meskipun saat ini mungkin ada tantangan.
  • Surat dari Jauh: "Menggoresi surat dari jauh" menggambarkan harapan yang datang dari tempat atau orang yang tidak dekat. Surat ini melambangkan komunikasi, hubungan, dan pengharapan akan sesuatu yang lebih baik, meskipun terpisah oleh jarak.

Tema Harapan dan Kerja Keras

Tema utama puisi ini adalah harapan dan kerja keras. Meskipun dihadapkan pada kesedihan ("sedu bersisa di dada"), puisi ini mengajak pembaca untuk terus berjuang dan bekerja dengan sepenuh cinta. Pesan bahwa "kita harus menghadangnya" menunjukkan pentingnya aktif dalam mengejar harapan dan cita-cita, bukan hanya menunggu nasib datang.

Refleksi Emosional

Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan hidup dan perjuangan masing-masing. Momen-momen ketika harapan terasa jauh dan sulit dijangkau, namun tetap ada keinginan untuk terus berjuang. Ini menciptakan rasa persatuan antara individu dan kolektif dalam kerja keras menuju kehidupan yang lebih baik.

Puisi "Lagu Hidup" karya Agam Wispi adalah karya yang menggugah pemikiran tentang harapan, kerja keras, dan hubungan antar manusia. Melalui imaji yang kuat dan simbolisme yang mendalam, Wispi berhasil menciptakan sebuah refleksi yang indah tentang arti kehidupan. Puisi ini mengajak kita untuk tetap optimis dan berjuang, meskipun di tengah tantangan, dan menyadari bahwa setiap ketukan angin dan suara hati kita berkontribusi dalam melodi kehidupan yang lebih besar.

"Agam Wispi"
Puisi: Lagu Hidup
Karya: Agam Wispi

Biodata Agam Wispi:
  • Agam Wispi adalah seorang penyair Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra)
  • Agam Wispi lahir pada tanggal 31 Desember 1930 di Pangkalan Susu, Medan, Sumatra Utara.
  • Agam Wispi meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 1930 di 1 Januari 2003, Amsterdam, Belanda.
© Sepenuhnya. All rights reserved.