Analisis Puisi:
Puisi "Kucari Jawab" karya J. E. Tatengkeng membawa pembaca dalam perjalanan pencarian makna dan kebenaran yang mendalam, melibatkan alam semesta sebagai sumber jawaban. Dengan bahasa yang sederhana namun penuh makna, Tatengkeng mengajak kita untuk merenung tentang teka-teki kehidupan dan pencarian hakiki.
Pencarian Jawaban di Alam Semesta: Penyair membuka perjalanan pencarian dengan menyatakan, "Di mata air, di dasar kolam, Kucari jawab teka-teki alam." Tatengkeng memperlihatkan bahwa alam semesta adalah laboratorium raksasa di mana manusia mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan eksistensialnya.
Koneksi Dengan Alam dan Lingkungan: Penyair melanjutkan pencariannya di sekitar alam, mulai dari kawan awan hingga warna bunga yang mekar. Pencarian ini mencerminkan koneksi manusia dengan alam dan lingkungannya, menunjukkan bahwa jawaban-jawaban mungkin tersirat dalam keindahan dan keajaiban alam.
Dialog Dengan Alam Semesta: Melalui interaksi dengan gunung, bintang, dan bahkan ke dalam hati sendiri, penyair mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik pikiran manusia. Dialog ini memberikan kesan bahwa pencarian makna adalah perjalanan personal yang mengajak kita berkomunikasi dengan alam semesta dan batin kita sendiri.
Kesadaran Akan Keagungan Allah: Pada bait berikutnya, Tatengkeng merenung tentang keagungan Allah melalui bintang dan jawaban yang hadir di teka-teki Allah. Ini menciptakan nuansa kekaguman dan penghormatan terhadap kebesaran pencipta.
Keterbatasan Manusia dalam Pencarian: Meskipun telah mencari di berbagai tempat, di dalam hati dan jiwa sendiri, penyair menyadari bahwa jawaban sejati mungkin tidak dapat ditemukan dengan cara konvensional. Pencarian hakiki seringkali tidak tercari, dan kebenaran sejati mungkin hanya ditemukan melalui pengalaman dan pemahaman yang lebih mendalam.
Doa sebagai Puncak Pencarian: Puisi ditutup dengan doa kepada Allah, Tuhan yang Maha dalam dan Maha tinggi, sebagai harapan agar jawaban-jawaban diberikan. Doa ini mengungkapkan kerinduan dan kehausan hati untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki.
Melalui "Kucari Jawab," Tatengkeng menggambarkan perjalanan spiritual manusia dalam mencari makna kehidupan. Puisi ini menjadi cermin dari kerinduan manusia untuk memahami teka-teki alam dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan filosofisnya. Kesederhanaan dan kekayaan makna dalam puisi ini mengajak kita merenung dan mendalamkan pengalaman spiritual kita sendiri dalam pencarian kebenaran.
Puisi: Kucari Jawab
Karya: J. E. Tatengkeng
Biodata J. E. Tatengkeng:
- J. E. Tatengkeng (Jan Engelbert Tatengkeng) adalah salah satu penyair Angkatan Pujangga Baru. Nama panggilan sehari-harinya adalah Om Jan.
- J. E. Tatengkeng lahir di Kolongan, Sangihe, Sulawesi Utara, 19 Oktober 1907.
- J. E. Tatengkeng meninggal dunia di Makassar, 6 Maret 1968 (pada umur 60 tahun).