Puisi: Kisah Sepatu (Karya Sabar Anantaguna)

Puisi "Kisah Sepatu" karya Sabar Anantaguna mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pilihan yang diambil, tantangan yang dihadapi, dan harapan ...

Kisah Sepatu


Sepatu simpang siur

Tubuh dibentur
Siapa tergiur?

Dalam tersungkur
Siapa suka melagur

Sumber: Puisi-Puisi dari Penjara (2010)

Analisis Puisi:

Puisi "Kisah Sepatu" karya Sabar Anantaguna mengangkat tema yang tampaknya sederhana namun menyimpan kedalaman makna. Dalam beberapa baris yang singkat, puisi ini mengeksplorasi isu identitas, perjuangan, dan harapan yang tersembunyi di balik simbol sepatu.

Simbol Sepatu

Sepatu dalam puisi ini bisa diartikan sebagai simbol perjalanan hidup dan pilihan yang diambil seseorang. Sepatu yang "simpang siur" menggambarkan keadaan yang tidak menentu, di mana arah dan tujuan hidup sering kali kabur. Ini mencerminkan dilema yang dihadapi banyak orang dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.

Pertanyaan Eksistensial

Pembukaan puisi dengan pertanyaan "Siapa tergiur?" menciptakan rasa ingin tahu dan ketidakpastian. Pertanyaan ini tidak hanya menggugah pikiran, tetapi juga menyoroti kerentanan manusia. Ketika seseorang mengalami benturan dalam hidup, sering kali muncul keinginan untuk mencari sesuatu yang lebih baik, meskipun tidak selalu jelas apa yang dicari.

Keberadaan dan Ketidakpastian

Frasa "Dalam tersungkur / Siapa suka melagur" menunjukkan perasaan putus asa dan ketidakpastian. Tersungkur dapat diartikan sebagai simbol kegagalan atau kejatuhan, sementara pertanyaan "Siapa suka melagur?" mencerminkan keraguan diri. Dalam keadaan terpuruk, harapan dan impian sering kali terasa jauh dari jangkauan.

Konflik dan Harapan

Puisi ini menyoroti konflik antara impian dan kenyataan. Meskipun terdapat rasa keputusasaan, ada juga nada reflektif yang mengajak pembaca untuk merenungkan arti dari setiap langkah yang diambil. Dalam setiap kejatuhan, ada pelajaran yang bisa dipetik, dan setiap sepatu yang dikenakan membawa cerita tersendiri.

Karya Sabar Anantaguna ini, meskipun singkat, menyampaikan pesan yang dalam tentang perjalanan hidup dan pencarian makna di tengah ketidakpastian. Dengan simbol sepatu yang sederhana, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang pilihan yang diambil, tantangan yang dihadapi, dan harapan yang selalu ada, meskipun sering kali tersembunyi di balik kesulitan. "Kisah Sepatu" adalah pengingat bahwa setiap langkah, baik yang mantap maupun yang tersungkur, adalah bagian dari perjalanan kita sebagai manusia.

Sabar Anantaguna
Puisi: Kisah Sepatu
Karya: Sabar Anantaguna

Biodata Sabar Anantaguna:
  • Sabar Anantaguna lahir dengan nama Santoso bin Sutopangarso pada tanggal 9 Agustus 1930 di Klaten, Jawa Tengah.
  • Sabar Anantaguna meninggal dunia pada tanggal pada 18 Juli 2014.
© Sepenuhnya. All rights reserved.