Kertas Bekas
Demi kebiruan langit
kehijauan bumi
Kuletakkan hati di telapak tangan
merebut angan‐angan
Demi kebiruan langit
kehijauan bumi
Kuletakkan taufan dalam hati
menghembus awan dalam fikiran
Sumber: Puisi-Puisi dari Penjara (2010)
Analisis Puisi:
Puisi "Kertas Bekas" karya Sabar Anantaguna adalah karya yang mencerminkan hubungan antara manusia, alam, dan proses berpikir. Dengan penggunaan bahasa yang kaya akan imaji, puisi ini menggambarkan perasaan dan refleksi yang mendalam terhadap kehidupan dan lingkungan.
Struktur dan Gaya Penulisan
Puisi ini memiliki struktur yang teratur dengan pengulangan frasa "Demi kebiruan langit, kehijauan bumi" yang memberikan ritme dan kekuatan emosional. Gaya penulisan Anantaguna yang lugas namun puitis menciptakan kedalaman makna, mengajak pembaca untuk merenungkan isi dan konteks yang lebih luas.
Makna dan Simbolisme
- Kebiruan Langit dan Kehijauan Bumi: Penggunaan simbol "kebiruan langit" dan "kehijauan bumi" menciptakan gambaran indah tentang alam. Ini tidak hanya menggambarkan keindahan fisik, tetapi juga mewakili harapan dan keseimbangan. Langit yang biru bisa diartikan sebagai harapan, sementara bumi yang hijau melambangkan kehidupan dan kesuburan.
- Kuletakkan Hati di Telapak Tangan: Frasa ini mencerminkan kerentanan dan keberanian. Dengan meletakkan hati di telapak tangan, ada pengakuan akan perasaan yang tulus dan keinginan untuk berbagi perasaan dengan dunia. Ini juga menandakan komitmen untuk merebut angan-angan dan mengejar mimpi.
- Taufan dalam Hati dan Menghembus Awan dalam Fikiran: Menggambarkan ketegangan dan konflik batin, "taufan dalam hati" menunjukkan emosi yang bergolak, sementara "menghembus awan dalam fikiran" mencerminkan proses berpikir yang kompleks. Keduanya menandakan dinamika internal yang dialami oleh individu dalam menghadapi realitas kehidupan.
Tema Utama
Tema utama puisi ini adalah pencarian keseimbangan antara perasaan, alam, dan proses berpikir. Anantaguna menunjukkan bahwa manusia tidak hanya berinteraksi dengan alam, tetapi juga dengan perasaan dan pikiran yang kompleks. Ini menciptakan refleksi mendalam tentang bagaimana kita menjalani kehidupan dengan kesadaran akan lingkungan kita.
Refleksi Emosional
Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hubungan mereka dengan alam dan perasaan dalam diri. Kesadaran akan keindahan langit dan bumi serta konflik batin yang dialami menjadi inti dari pesan puisi ini. Anantaguna berhasil menyampaikan perasaan kerinduan dan keinginan untuk memahami kehidupan dengan cara yang puitis.
Puisi "Kertas Bekas" karya Sabar Anantaguna merupakan karya yang sederhana namun memiliki kedalaman makna. Dengan simbolisme yang kuat dan bahasa yang puitis, puisi ini mencerminkan hubungan antara manusia, alam, dan proses berpikir. Pesan tentang pentingnya kesadaran akan lingkungan dan perasaan dalam diri menciptakan resonansi yang dalam bagi pembaca, mengajak kita untuk lebih menghargai kehidupan dan lingkungan sekitar.
Karya: Sabar Anantaguna
Biodata Sabar Anantaguna:
- Sabar Anantaguna lahir dengan nama Santoso bin Sutopangarso pada tanggal 9 Agustus 1930 di Klaten, Jawa Tengah.
- Sabar Anantaguna meninggal dunia pada tanggal pada 18 Juli 2014.