Puisi: Kepada Bunda (Karya Sanusi Pane)

Puisi "Kepada Bunda" karya Sanusi Pane menggambarkan betapa pentingnya ibu dalam kehidupannya dan menyampaikan perasaan terima kasih dan rasa ...

Kepada Bunda


Terkenang di hati mengarang sari,
Yang kupetik dengan berahi
Dalam kebun jantung hatiku,
Buat perhiasan Ibunda-Ratu.

Sumber: Madah Kelana (1931)

Analisis Puisi:

Puisi "Kepada Bunda" karya Sanusi Pane adalah ungkapan perasaan dan penghargaan yang mendalam kepada ibu, atau "Bunda", yang dianggap sebagai figur yang mulia dan berharga dalam kehidupan pengarang. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna, pengarang menggambarkan rasa terima kasih dan cinta yang mendalam terhadap ibunya.

Penghormatan dan Penghargaan Terhadap Ibu: Dalam puisi ini, pengarang mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi terhadap ibunya. Kata-kata seperti "sari", "berahi", dan "perhiasan Ibunda-Ratu" menunjukkan betapa pentingnya ibu bagi pengarang, bahkan sampai-sampai ia menganggapnya sebagai seorang ratu. Penggunaan kata-kata ini mencerminkan kesan kelembutan dan keindahan dalam hubungan antara ibu dan anak.

Penggambaran Kebahagiaan dan Ketenangan: Pengarang mengekspresikan kebahagiaan dan ketenangan yang dirasakannya ketika mengarang puisi ini. Bahkan dalam baris-baris yang singkat, tergambar keadaan hati yang tenang dan damai, yang didapat dari merenungkan hubungan dengan ibu. Puisi ini menciptakan gambaran suasana yang hangat dan penuh cinta, yang terasa melalui kata-kata yang dipilih dengan hati-hati.

Kesederhanaan dan Keanggunan Bahasa: Bahasa yang digunakan dalam puisi ini sederhana namun mempunyai daya tarik tersendiri. Penggunaan kata-kata seperti "sari" dan "jantung hatiku" menciptakan gambaran keindahan dan kelembutan yang mendalam, sementara kata-kata "Ibunda-Ratu" memberikan kesan kemuliaan dan keagungan terhadap ibu.

Puisi "Kepada Bunda" karya Sanusi Pane adalah ungkapan cinta dan penghargaan yang mendalam terhadap ibu. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna, pengarang menggambarkan betapa pentingnya ibu dalam kehidupannya dan menyampaikan perasaan terima kasih dan rasa hormat yang tulus. Puisi ini menciptakan gambaran suasana yang hangat dan penuh cinta, yang menegaskan keindahan hubungan antara ibu dan anak serta pentingnya peran ibu dalam membentuk karakter dan kehidupan seseorang.

Sanusi Pane
Puisi: Kepada Bunda
Karya: Sanusi Pane

Biodata Sanusi Pane:
  • Sanusi Pane lahir pada tanggal 1 Agustus 1905 di Sungai Puar, Sumatra Barat, Indonesia.
  • Ia adalah seorang sastrawan, politisi, dan intelektual Indonesia yang dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia pada pertengahan abad ke-20.
  • Sanusi Pane meninggal dunia pada tanggal 2 April 1968 2 Januari 1968 (pada usia 62) di Jakarta.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Kota Tuakota tua kota lamakota purba nyaris musnakenangan dan lumut impiansia-sia dipagut proyek pelestarian2022Puisi: Kota TuaKarya: Gunoto SaparieBiodata Gunoto Saparie…
  • Kwatrin Laut (1)apakah yang kaucari di pantai gelapketika malam dingin mengertapketika camar-camar letih terbantundan kau tahu, doamu tertahan-tahanKwatrin Laut (2)kutatap laut dan…
  • Kemarau Bukit kehilangan rimbun Cakap kehilangan santun Bumi keras; hatimu padas Bersama mengaum: lepas ... 1975Sumber: Luka Bunga (1991)Analisis Puisi:P…
  • Kepada Helen Keller Mataku berhutang kepada matamu. Mataku sering meminjam cahaya matamu untuk menulis dan membaca ketika tubuhku padam d…
  • Rindu Rindu adalah bola salju Menggelinding dari puncak waktu Semakin lama berputar Semakin membesar. Analisis Puisi:Puisi "Rindu" karya…
  • Desember (: Ririn Riantini) Desember ini, setiap rinainya mengalunkan sunyi panjang hingga aku tak mampu menemu jalan untuk menjauh dari hat…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.