Puisi: Keluhan (Karya M. Saribi Afn)

Puisi "Keluhan" karya M. Saribi Afn menggambarkan perasaan keterasingan, penderitaan, dan pemberontakan terhadap nasib yang mengekang.
Keluhan

ibu o ibu!
pada daerah padang seluas ini
bulan muda, bersinar bening
angin meniup akan bersibak
bujang-bujang lari memburu cinta
dan mawar-mawar sumpah setia di kecupan mesra
dataran tak berkeputusan
hempasan fajar nanti tiba

tapi aku yang kau bujuk
di daerahmu sini
daerah gunung berbatu karang
yang tandus dan kering!

dan petualang-petualang pada memperkosa
mawar dan cinta
begitu bayi-bayi lahir tanpa bapa
dan menggigil di pelukan darah

ibu o ibu!
aku yang dipanggang bara melulu
dan kematian bapa di musim lalu
cuma ambil keputusan
bulan masih di tangan!
bulan masih di tangan!

Sumber: Majalah Kisah (September, 1955)

Analisis Puisi:

Puisi "Keluhan" karya M. Saribi Afn menggambarkan kondisi batin yang penuh keterasingan, kesepian, dan protes terhadap situasi yang mengekang. Melalui puisi ini, Saribi mengeksplorasi tema-tema seperti ketidakadilan, penderitaan, dan pemberontakan terhadap nasib yang seolah ditetapkan oleh keadaan dan sejarah keluarga. Penggunaan bahasa yang kuat dan emosional menghadirkan kekuatan pada puisi ini, menjadikannya refleksi yang mendalam tentang manusia dan perjuangannya melawan keadaan yang tidak adil.

Tema dan Makna Puisi

Tema utama dari puisi ini adalah keterasingan dan pemberontakan. Narator dalam puisi ini menyuarakan keluhan kepada sang ibu tentang nasib yang menimpanya, yang berbeda jauh dari apa yang dilihatnya di tempat lain. Ada kontras yang tajam antara gambaran padang yang luas, bulan yang bersinar bening, dan keindahan cinta di satu sisi, dengan gambaran gunung berbatu karang, tandus, dan kering di sisi lain.
  • Keterasingan dari Kehidupan yang Indah: Gambaran pertama yang dihadirkan oleh penulis adalah sebuah padang yang luas dengan "bulan muda, bersinar bening" dan suasana romantis di mana "bujang-bujang lari memburu cinta". Ini adalah simbol dari kehidupan yang bebas, indah, dan penuh dengan cinta serta petualangan. Namun, di sisi lain, si narator ditempatkan di daerah yang keras, "daerah gunung berbatu karang, yang tandus dan kering". Kontras ini menunjukkan perasaan keterasingan narator dari kehidupan yang ia idamkan.
  • Pemberontakan terhadap Nasib: Puisi ini juga mengandung nada pemberontakan yang kuat. Narator merasa terjebak dalam keadaan yang menindas, dan ia meluapkan keluhannya kepada ibunya. Gambaran "aku yang dipanggang bara melulu" dan "kematian bapa di musim lalu" menunjukkan penderitaan yang terus menerus, diwarisi dari generasi ke generasi. Namun, di akhir, narator menekankan bahwa "bulan masih di tangan", mengisyaratkan bahwa harapan dan semangat untuk melawan masih ada.

Gaya Bahasa dan Simbolisme

  • Simbol Bulan dan Mawar: Bulan dalam puisi ini menjadi simbol harapan dan keindahan, sementara mawar melambangkan cinta yang murni dan juga mungkin kepolosan. Namun, mawar juga menjadi simbol dari korban, karena "petualang-petualang pada memperkosa mawar dan cinta", yang menunjukkan pengkhianatan dan kekerasan terhadap hal-hal yang seharusnya murni dan suci. Simbol ini menambahkan dimensi konflik moral yang mendalam pada puisi.
  • Kontras Gambar Visual: Penggunaan kontras yang kuat antara gambaran "padang seluas ini" dengan "gunung berbatu karang" menciptakan efek dramatis yang mendalam. Hal ini tidak hanya menunjukkan perbedaan fisik antara dua tempat, tetapi juga perbedaan eksistensial antara harapan dan kenyataan yang dihadapi oleh narator. Tempat yang luas dan terbuka melambangkan kebebasan, sedangkan gunung berbatu karang yang tandus dan kering melambangkan keterbatasan dan penindasan.
  • Pengulangan sebagai Penegasan: Pengulangan frasa "bulan masih di tangan!" di akhir puisi menunjukkan tekad narator untuk tetap memegang harapan dan keinginan untuk berubah. Ini menjadi bentuk pemberontakan narator terhadap nasib dan keadaan yang menekannya, menunjukkan bahwa meskipun berada di tengah penderitaan, ia masih memiliki kekuatan dan semangat untuk melawan.

Struktur dan Nada Puisi

  • Struktur yang Mengalir dengan Emosi: Struktur puisi yang bebas tanpa rima atau metrum tertentu menciptakan aliran emosi yang kuat. Setiap bait terasa seperti sebuah lonjakan emosi yang keluar dari hati narator, penuh dengan keluhan, harapan, dan juga pemberontakan. Puisi ini tidak memiliki bentuk yang teratur, dan ini justru menambah efek dari keluhan yang spontan dan tulus.
  • Nada yang Penuh Emosi: Nada dalam puisi ini sangat emosional dan penuh dengan intensitas. Mulai dari permohonan yang lembut kepada ibu hingga protes yang kuat tentang keadaan hidup yang keras, perubahan nada ini menciptakan efek yang menggugah dan membuat pembaca ikut merasakan emosi yang diungkapkan oleh narator.

Refleksi Sosial dan Kultural

Puisi ini juga mencerminkan kondisi sosial dan kultural tertentu di mana terdapat kesenjangan antara yang kaya dan miskin, antara yang memiliki kebebasan dan yang tertindas oleh keadaan. Narator yang merasa terjebak di tempat yang tandus dan kering mungkin juga mewakili suara-suara yang merasa tertindas oleh sistem sosial atau keadaan yang tidak adil. Ini menjadi relevan dalam konteks banyak masyarakat di mana ketidakadilan dan penindasan masih menjadi masalah yang belum terselesaikan.

Puisi "Keluhan" karya M. Saribi Afn adalah sebuah puisi yang penuh dengan simbolisme dan kekuatan emosi yang mendalam. Dengan menggunakan kontras yang kuat antara harapan dan kenyataan, Saribi menggambarkan perasaan keterasingan, penderitaan, dan pemberontakan terhadap nasib yang mengekang. Melalui gaya bahasa yang kuat dan penggunaan simbol-simbol yang kaya, puisi ini berhasil menyuarakan keinginan manusia untuk mencari keadilan, kebebasan, dan harapan di tengah keterbatasan yang ada.

Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan ketidakadilan yang sering kali dihadapi oleh mereka yang terpinggirkan. Pada akhirnya, "Keluhan" adalah sebuah seruan untuk tidak menyerah, untuk terus memegang harapan dan berjuang demi kehidupan yang lebih baik.

M. Saribi Afn
Puisi: Keluhan
Karya: M. Saribi Afn

Biodata M. Saribi Afn:
  • Nama lengkap M. Saribi Afn adalah Mohammad Saribi Affandi.
  • M. Saribi Afn lahir di Ngawonggo, Klaten, pada tanggal 15 Desember 1936.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.