Jiwa Telah Meranggas
Jiwaku pohon telah meranggas
Terunjam terhening di senja hati
Mengedangkan tangan tegang mati
Hari bening tenang suci
Bulan bersih di kelir terbentang
Sepi sunyi alam menanti
Sumber: Gamelan Jiwa (1960)
Analisis Puisi:
Puisi "Jiwa Telah Meranggas" karya Armijn Pane adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan sepi, ketenangan, dan kematangan jiwa. Puisi ini menggunakan bahasa sederhana namun kuat untuk menggambarkan perasaan sang penulis.
Perasaan Sepi dan Ketenangan: Puisi ini menciptakan atmosfer sepi dan ketenangan yang mendalam. Kata-kata seperti "Jiwaku pohon telah meranggas" dan "Hari bening tenang suci" menciptakan gambaran tentang kedamaian dan ketenangan yang dialami oleh penulis. Ini bisa diartikan sebagai upaya penulis untuk menyendiri dan merenung dalam kedamaian alam.
Metafora Alam: Penulis menggunakan banyak metafora alam dalam puisi ini. Misalnya, "Bulan bersih di kelir terbentang" menggambarkan keindahan bulan yang bersinar di langit, dan "Sepi sunyi alam menanti" menciptakan gambaran tentang alam yang sunyi dan menunggu.
Bahasa yang Kuat: Walaupun puisi ini menggunakan bahasa sederhana, kata-kata yang digunakan memiliki kekuatan yang mendalam. Kata-kata seperti "terunjam terhening," "tangan tegang mati," dan "suci" menciptakan gambaran yang kuat tentang perasaan dan suasana hati penulis.
Struktur dan Ritme: Puisi ini memiliki struktur sektet, dengan baris-baris yang singkat namun padat makna. Struktur ini menciptakan ritme yang tenang dan membiarkan pembaca merenungkan makna puisi dengan lebih mendalam.
Puisi "Jiwa Telah Meranggas" adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan sepi, ketenangan, dan kematangan jiwa. Penulis menggunakan bahasa sederhana namun kuat untuk menciptakan gambaran yang mendalam tentang perasaannya dan keadaan alam.
Puisi: Jiwa Telah Meranggas
Karya: Armijn Pane
Biodata Armijn Pane:
- Armijn Pane lahir pada tanggal 18 Agustus 1908 di Muara Sipongi, Mandailing Natal, Sumatra Utara.
- Armijn Pane meninggal dunia pada tanggal 16 Februari 1970 di Jakarta (pada usia 61 tahun).
- Armijn Pane adalah salah satu pendiri majalah Pujangga Baru (Poedjangga Baroe).
- Armijn Pane adalah adik kandung sastrawan Sanusi Pane.