Puisi: Ingatan (Karya Sobron Aidit)

Puisi "Ingatan" karya Sobron Aidit menggambarkan perasaan nostalgia dan kebingungan.
Ingatan

Siapakah itu yang sedang duduk di pojok sana?
Apakah Arnash atau Anna Farhana
atau Marla dan siapa tahu Savitri?!
Yang pasti bukan Jajang!
Gila! Eropa yang begini lautan cinta
lautan dan samudra kencan
ingatnya selalu melayu
si bule sering-sering bau susu dan bau keju
si melayu sedap bau tomat dan bau timun
penaka yang sudah dibelah
jernih harum -- putih merah dan merkah.


Analisis Puisi:

Puisi "Ingatan" karya Sobron Aidit adalah karya sastra yang menggambarkan perasaan nostalgia dan kebingungan. Puisi ini menciptakan suasana misteri dan pertanyaan tentang identitas orang yang sedang dilihat oleh penyair.

Identitas yang Kabur: Puisi ini dimulai dengan pertanyaan, "Siapakah itu yang sedang duduk di pojok sana?" yang menciptakan ketidakpastian dan kebingungan. Penyair tidak sepenuhnya yakin tentang identitas orang yang sedang dilihatnya, dan ini menciptakan rasa misteri dalam puisi.

Nama-Nama: Penyair menyebut beberapa nama, seperti Arnash, Anna Farhana, Marla, dan Savitri, yang mungkin merupakan orang-orang yang ada dalam ingatan penyair atau mungkin hanya nama-nama fiksi. Penggunaan nama-nama ini menambah nuansa kebingungan dalam puisi.

Perbedaan Budaya: Puisi ini menggambarkan perbedaan budaya antara Eropa dan Melayu. Penyair merasa bahwa ingatan selalu terkait dengan hal-hal yang Melayu dan menyebut bahwa si bule (orang Eropa) memiliki bau susu dan keju, sementara si Melayu memiliki bau tomat dan timun. Ini menciptakan gambaran tentang bagaimana perbedaan budaya dapat memengaruhi ingatan seseorang.

Keindahan dalam Perbedaan: Meskipun puisi ini menggambarkan perbedaan, penyair menciptakan gambaran positif tentang perbedaan ini. Ia mencirikan "penaka yang sudah dibelah" sebagai "jernih harum - putih merah dan merkah," yang dapat diartikan sebagai penghargaan terhadap keindahan dalam perbedaan budaya.

Nostalgia: Puisi ini menciptakan perasaan nostalgia yang kuat, yang mungkin berkaitan dengan kenangan-kenangan masa lalu yang berhubungan dengan orang-orang yang disebutkan dalam puisi. Namun, nostalgia ini juga disertai dengan kebingungan dan ketidakpastian tentang identitas dan hubungan dengan orang-orang tersebut.

Puisi "Ingatan" karya Sobron Aidit adalah karya yang penuh dengan pertanyaan dan ketidakpastian tentang identitas dan ingatan. Ini menciptakan atmosfer misteri dan mengajak pembaca untuk merenungkan kompleksitas hubungan manusia dan budaya serta bagaimana ingatan kita dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

Puisi Ingatan
Puisi: Ingatan
Karya: Sobron Aidit
© Sepenuhnya. All rights reserved.