Puisi: Gamelan (Karya Muhammad Yamin)

Puisi "Gamelan" karya Muhammad Yamin adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan alam malam yang disertai dengan permainan gamelan ....
Gamelan

Tersimbah hati melihat bulan,
Diiringi awan kanan dan kiri;
Bagaikan benda berseri baiduri,
Sedangkan bintang timbul-timbulan.

Di waktu purnama berjalan-jalan
Seorang sahaja sayang sendiri;
Digundah lagi di malam hari,
Turun naik ......... bunyi gamelan.

Lamalah sudah, padam suara,
Dibawa angin ke mana tujunya.
Kemudian hilang dalam udara.

Entah di mana sekarang duduknya,
Tetapi hatiku tiada terkira;
Siang dan malam ......... dimabuknya.

Sumber: Sandjak-Sandjak Muda Mr. Muhammad Yamin (1954)

Analisis Puisi:

Puisi "Gamelan" karya Muhammad Yamin adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan alam malam yang disertai dengan permainan gamelan.

Tema: Tema utama dalam puisi ini adalah keindahan malam yang diselimuti oleh bulan, awan, dan bintang, serta permainan gamelan sebagai latar belakang musik yang mengiringi momen malam tersebut.

Nada: Nada dalam puisi ini terasa tenang dan romantis, menciptakan suasana yang merenung dan penuh rasa cinta terhadap alam malam dan musik gamelan.

Perasaan: Perasaan dalam puisi ini adalah kekaguman dan ketenangan yang datang dari indahnya pemandangan malam dan permainan gamelan. Penyair dengan lembut mengekspresikan perasaan rindu akan momen malam dan irama gamelan yang mengiringi.

Amanat: Amanat yang ingin disampaikan dalam puisi ini adalah tentang keindahan alam dan musik sebagai sumber inspirasi dan kekaguman bagi manusia. Puisi ini juga mengajak pembaca untuk menikmati keindahan alam dan musik secara mendalam.

Diksi dan Imaji: Diksi yang digunakan dalam puisi ini sederhana dan menggambarkan keindahan alam malam seperti bulan, awan, bintang, dan gamelan. Imaji tentang perjalanan malam yang diselingi dengan permainan gamelan memberikan nuansa romantis dan menenangkan.

Kata Konkret: Penggunaan kata-kata konkret seperti "bulan," "awan," "bintang," dan "gamelan" membantu menciptakan gambaran yang jelas tentang suasana malam dan permainan musik.

Rima, Ritma, dan Versifikasi:
Puisi ini menggunakan pola rima yang mengikuti pola ABAB pada bait pertama, memberikan kesan irama yang harmonis dan lembut. Versifikasi puisi ini terdiri dari beberapa baris pada setiap bait, memberikan ritme yang menyenangkan dan mudah dipahami.

Tipografi: Tipografi dalam puisi ini sederhana dan rapi, memberikan penekanan pada kata-kata penting dalam setiap bait. Dari segi bentuk, puisi ini digolongkan ke dalam soneta.

Puisi "Gamelan" karya Muhammad Yamin adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan keindahan alam malam yang disertai dengan permainan gamelan. Tema utama puisi ini adalah kecintaan dan kekaguman terhadap keindahan malam dan musik gamelan sebagai bagian dari alam semesta.

Nada tenang dan romantis menghadirkan suasana yang merenung, dan perasaan kekaguman dan ketenangan terasa kuat dalam puisi ini.

Diksi yang sederhana mampu menciptakan gambaran yang jelas tentang malam dan gamelan, dan imaji tentang perjalanan malam yang diselingi dengan irama gamelan memberikan nuansa romantis dan menenangkan. Puisi "Gamelan" mengajak pembaca untuk merenungi dan menikmati keindahan alam malam dan musik gamelan yang mempesona.

Muhammad Yamin
Puisi: Gamelan
Karya: Muhammad Yamin

Biodata Muhammad Yamin:
  • Muhammad Yamin lahir pada tanggal 24 Agustus 1903 di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat.
  • Muhammad Yamin meninggal dunia pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta (dimakamkan di Talawi, Sawahlunto, Sumatra Barat).

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Gamelan Tersimbah hati melihat bulan, Diiringi awan kanan dan kiri; Bagaikan benda berseri baiduri, Sedangkan bintang timbul-timbulan. Di waktu purnama berjalan-jalan Seo…
  • Kemegahan (Pusaka bersama ialah Bahasa) Aduh kekasihku juita kesuma Di mana gerangan intan mutiara Pusaka nenekku milik bersama Hilang sahaja tidak berkira? …
  • Pagi-Pagi (1) Teja dan cerawat masih gemilang, Memuramkan bintang mulia raya; Menjadi pudar padam cahaya, Timbul tenggelam berulang-ulang. Fajar di timur datang menjelang,…
  • Perasaan Hatiku rawan bercampur hibur Mendengarkan riak desir-mendesir Menuju ke pantai di tepi bergisir Berlagu dendang sumber-menyumber. Ombak bergulung ham…
  • Cita-CitaHari pun malam teduh dan tenangAnginnya lembut tiada berkira;Lautan bernafas, lemah suaraTiada berombak, berlinang-genang.Menadahkan tangan ke dalam udaraMabuk ditarik, ha…
  • Niat Entah bak mana rasanya hati Sebagai manik jatuh terurai Mendengarkan ayam berganti-ganti Mengeluarkan suara berderai-derai. Cukup ketiga lalu berhenti S…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.