Puisi: Gadis Belukar (Karya J. E. Tatengkeng)

Puisi "Gadis Belukar" karya J. E. Tatengkeng mengajak pembaca untuk merenung tentang nilai-nilai penting dalam hidup dan bagaimana kebahagiaan ...
Gadis Belukar

Seluruh alam telah kujalani,
Di kota besar, bandar yang ramai,
Di taman zaman yang indah permai,
Tidak kusangka Adinda di sini!

Di tengah manusia,
Aku tersia-sia,
Mencari khabar,
Yang agak benar.

Sungguh sukar,
Hai gadis belukar,
Hidup di dunia tak berketentuan,
Bagi sukma yang rindu Persatuan.

Kuingat amat,
'kan dapat tempat,
di sisi Gadis belukar lembah,
Agar sukmaku tak 'kan lemah,
Sesudah minum Cinta pacaran ...
Di sisimu saja kudapat hiburan ...

Analisis Puisi:

Puisi "Gadis Belukar" karya J. E. Tatengkeng merupakan sebuah karya yang menggambarkan tema pencarian, keindahan alam, dan kerinduan mendalam terhadap cinta dan kebersamaan.

Pengantar dan Konteks

Puisi ini menggambarkan perjalanan batin seorang individu yang telah menjelajahi berbagai aspek kehidupan, dari kota besar yang ramai hingga ke alam belukar yang tenang. Penulis menemukan kehadiran seseorang yang sangat penting dalam hidupnya di tempat yang tidak terduga, yaitu di tengah belukar. Puisi ini mencerminkan tema pencarian cinta dan kebersamaan dalam kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian.

Makna dan Pesan Utama

  • Pencarian dan Kejutan: Puisi dimulai dengan pengakuan bahwa penulis telah menjelajahi berbagai tempat dan mengalami berbagai situasi. Meskipun berada di kota besar dan tempat-tempat indah, penulis tidak pernah menduga akan menemukan seseorang yang sangat penting dalam hidupnya di belukar. Ini menunjukkan bahwa kehadiran yang dicari bisa muncul di tempat-tempat yang tidak terduga.
  • Kehilangan dan Kerinduan: Penulis merasa tersia-sia di tengah keramaian manusia, mencari berita atau informasi yang bisa mengisi kekosongan hati. Kerinduan akan sesuatu yang lebih mendalam dan berarti menjadi tema utama di sini. Penulis mengalami kesulitan dalam menemukan kepastian dan kebersamaan di dunia yang tidak stabil.
  • Gadis Belukar sebagai Simbol: Gadis belukar di sini berfungsi sebagai simbol kehadiran yang memberikan kebahagiaan dan ketenangan di tengah-tengah kehidupan yang penuh kerumitan dan ketidakpastian. "Gadis belukar" menggambarkan keindahan dan kesederhanaan yang ditemukan dalam alam dan hubungan yang tulus.
  • Cinta dan Kebersamaan: Penulis mengungkapkan harapan untuk menemukan tempat dan kebersamaan di sisi gadis belukar, yang diibaratkan sebagai tempat yang memberikan ketenangan dan kepuasan emosional. Cinta dan kebersamaan dengan gadis belukar menjadi satu-satunya hiburan dan penyembuhan bagi penulis.

Tematik

  • Keindahan Alam dan Kejutan: Puisi ini menekankan bahwa keindahan dan kebahagiaan sering kali ditemukan di tempat-tempat yang tidak terduga. Kejutan dalam menemukan cinta dan kebersamaan di belukar menunjukkan bahwa nilai-nilai penting dalam hidup tidak selalu berada di tempat yang glamor atau terkenal.
  • Kerinduan akan Keseimbangan: Penulis menggambarkan kerinduan akan keseimbangan dan kebersamaan yang mendalam. Kehidupan di kota besar dan tempat-tempat ramai tidak dapat memenuhi kebutuhan emosionalnya. Oleh karena itu, pencarian cinta dan kebersamaan menjadi tema sentral yang melatarbelakangi puisi ini.
  • Cinta sebagai Penyembuhan: Gadis belukar simbolis sebagai sumber cinta dan kebahagiaan yang menyembuhkan luka batin dan memberikan ketenangan. Penulis menemukan bahwa kebahagiaan dan kepuasan emosional terletak dalam hubungan yang sederhana dan tulus, bukan dalam kesibukan dan keramaian.
  • Kesederhanaan dan Ketenangan: Kesederhanaan gadis belukar dan lingkungan alamnya memberikan kontras dengan kompleksitas dan keramaian kehidupan urban. Ini menunjukkan bahwa sering kali, kebahagiaan dan kepuasan sejati ditemukan dalam kesederhanaan dan ketenangan.
Puisi "Gadis Belukar" karya J. E. Tatengkeng adalah karya yang indah dan penuh makna yang menggambarkan pencarian cinta dan kebersamaan di tengah-tengah kerumitan kehidupan. Dengan menggunakan simbolisme gadis belukar, Tatengkeng mengungkapkan keindahan yang ditemukan dalam kesederhanaan dan kedamaian, serta kerinduan mendalam akan kebersamaan dan cinta yang tulus. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenung tentang nilai-nilai penting dalam hidup dan bagaimana kebahagiaan sering kali ditemukan di tempat-tempat yang tidak terduga.

Puisi J. E. Tatengkeng
Puisi: Gadis Belukar
Karya: J. E. Tatengkeng

Biodata J. E. Tatengkeng:
  • J. E. Tatengkeng (Jan Engelbert Tatengkeng) adalah salah satu penyair Angkatan Pujangga Baru. Nama panggilan sehari-harinya adalah Om Jan.
  • J. E. Tatengkeng lahir di Kolongan, Sangihe, Sulawesi Utara, 19 Oktober 1907.
  • J. E. Tatengkeng meninggal dunia di Makassar, 6 Maret 1968 (pada umur 60 tahun).
© Sepenuhnya. All rights reserved.