Analisis Puisi:
Puisi "Dera dan Deru" karya Agam Wispi mencerminkan semangat perjuangan dan ketahanan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan pilihan kata yang kuat dan ritme yang menggugah, puisi ini menyampaikan pesan tentang keberanian untuk melawan kesulitan, sekaligus menggambarkan esensi dari kolektivitas dalam perjuangan.
Struktur dan Gaya Bahasa
Puisi ini dibuka dengan dua kalimat yang sangat kontras: “jika deru mendera” dan “jika deru menderu.” Pilihan kata “mendera” dan “menderu” menciptakan perasaan yang dinamis, mengisyaratkan bahwa hidup sering kali dipenuhi dengan suara bising dan tantangan yang datang silih berganti. Dalam konteks ini, “deru” bisa diartikan sebagai simbol dari masalah atau cobaan yang menghantam.
Baris “tak-apa, inilah pahitnya tak menyerah” menyiratkan sikap menerima kenyataan meski sulit. Kata “pahit” menunjukkan bahwa perjuangan tidak selalu manis, tetapi penting untuk tidak menyerah. Ini menggambarkan kekuatan mental yang dibutuhkan untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan.
Tema Perjuangan dan Kolektivitas
Selanjutnya, puisi ini menekankan tema kolektivitas dengan baris “kami tegak menantang dera.” Di sini, penggunaan kata “kami” menunjukkan bahwa perjuangan bukanlah usaha individu semata, melainkan usaha bersama. Hal ini menegaskan pentingnya solidaritas dan dukungan di antara satu sama lain saat menghadapi tantangan.
Bagian “bangkit berlawan sampai kalah” menampilkan semangat juang yang gigih. Kata “bangkit” memberikan makna positif, menunjukkan bahwa meskipun terjatuh, ada keinginan untuk bangkit kembali. Kalimat ini juga menyoroti bahwa kalah bukanlah akhir dari segalanya; melainkan, ini adalah bagian dari proses perjuangan.
Simbolisme Lagu
Akhir puisi, “bersama lagu yang menderu,” menambahkan lapisan emosional yang dalam. Lagu di sini berfungsi sebagai simbol dari harapan, semangat, dan identitas kolektif. Musik sering kali menjadi sumber inspirasi dan kekuatan, menciptakan ikatan di antara individu yang berjuang bersama.
Puisi "Dera dan Deru" karya Agam Wispi adalah karya yang menginspirasi, menggambarkan semangat melawan dan keteguhan di tengah kesulitan. Melalui bahasa yang kuat dan makna yang mendalam, Wispi berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya perjuangan kolektif dan kekuatan untuk tidak menyerah. Puisi ini mengajak pembaca untuk terus berjuang meski dihadapkan pada rintangan, serta menemukan kekuatan dalam kebersamaan dan semangat yang mengalun seperti lagu.
Karya: Agam Wispi
Biodata Agam Wispi:
- Agam Wispi adalah seorang penyair Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra)
- Agam Wispi lahir pada tanggal 31 Desember 1930 di Pangkalan Susu, Medan, Sumatra Utara.
- Agam Wispi meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 1930 di 1 Januari 2003, Amsterdam, Belanda.