Puisi: Bunga Mawar (Karya Bakdi Soemanto)

Puisi "Bunga Mawar" karya Bakdi Soemanto mengeksplorasi tema-tema tentang perubahan, kemerdekaan, dan transparansi dengan menggunakan gambaran ...
Bunga Mawar

Bunga mawar oranye
sudah tercampak dalam vas
lima jumlahnya.
Rindu yang terbang
melayang di atas mereka
tidak untuk hinggap.
Sementara itu kemerdekaan
gelisah
karena ada yang ingin dipenuhi
untuk menyerah.

Bunga-bunga oranye
dan rindu
perlahan-lahan menjadi biru
dan transparan.
Karena kemerdekaan dan kebebasan dan pautan
juga transparan.

Yang menjadi jelas
jika mereka menyusup
ke dalam diri
sekaligus
diri menyusup ke dalam mereka.

Lantas:
merdeka dan tidak merdeka
bukan lagi suatu soal.

1975

Sumber: Kata (2007)

Analisis Puisi:

Puisi "Bunga Mawar" karya Bakdi Soemanto mengeksplorasi tema-tema tentang perubahan, kemerdekaan, dan transparansi dengan menggunakan gambaran bunga mawar oranye sebagai simbol. Melalui puisi ini, Soemanto mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana elemen-elemen dalam kehidupan, seperti perasaan dan kebebasan, dapat mengalami perubahan dan transparansi seiring waktu.

Struktur Puisi

Puisi ini terdiri dari beberapa bait yang menyajikan narasi tentang bunga mawar, rindu, dan kemerdekaan dengan cara yang terstruktur dan reflektif. Struktur ini membantu menyampaikan perubahan yang terjadi dalam waktu dan bagaimana elemen-elemen tersebut saling berinteraksi.

Gaya Bahasa

  • Simbolisme: Bunga mawar oranye, yang awalnya penuh warna dan kehidupan, menjadi biru dan transparan seiring waktu. Ini melambangkan perubahan dalam perasaan dan kondisi kehidupan, serta kemerdekaan yang mengalami transformasi. Contoh: "Bunga-bunga oranye / dan rindu / perlahan-lahan menjadi biru / dan transparan."
  • Metafora: Kemerdekaan dan kebebasan digambarkan sebagai sesuatu yang juga transparan, menunjukkan bagaimana konsep-konsep ini bisa menjadi kurang jelas dan lebih fluid seiring berjalannya waktu. Contoh: "Karena kemerdekaan dan kebebasan dan pautan / juga transparan."
  • Kontras: Puisi ini menyajikan kontras antara keadaan awal bunga mawar yang berwarna cerah dan perubahannya menjadi biru dan transparan. Ini menggambarkan perubahan dalam bagaimana kita melihat kebebasan dan kemerdekaan. Contoh: "Bunga-bunga oranye / dan rindu / perlahan-lahan menjadi biru / dan transparan."

Tema dan Makna

  • Perubahan: Bunga mawar oranye yang berubah menjadi biru dan transparan menggambarkan bagaimana perasaan, keadaan, dan konsep seperti kemerdekaan bisa berubah seiring waktu. Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu dalam hidup tidak bersifat permanen dan bisa mengalami transformasi. Contoh: "Bunga-bunga oranye / dan rindu / perlahan-lahan menjadi biru / dan transparan."
  • Transparansi: Kemerdekaan dan kebebasan yang menjadi transparan menunjukkan bagaimana nilai-nilai ini dapat menjadi kurang jelas atau lebih fleksibel seiring dengan pengalaman dan waktu. Transparansi ini bisa berarti bahwa batas-batas antara keadaan merdeka dan tidak merdeka menjadi kabur. Contoh: "Karena kemerdekaan dan kebebasan dan pautan / juga transparan."
  • Keterhubungan: Bunga mawar yang menyusut dan rindu yang menjadi transparan menggambarkan bagaimana berbagai elemen dalam kehidupan, seperti perasaan dan kebebasan, saling terhubung dan berpengaruh satu sama lain. Ini menunjukkan bahwa perubahan dalam satu elemen dapat mempengaruhi yang lain. Contoh: "Yang menjadi jelas / jika mereka menyusup / ke dalam diri / sekaligus / diri menyusup ke dalam mereka."
  • Penyerahan: Kemerdekaan yang gelisah dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang membuatnya menyerah menunjukkan bagaimana keterbatasan dan tuntutan hidup dapat mempengaruhi kebebasan. Penyerahan ini adalah bagian dari proses perubahan yang dialami oleh berbagai elemen dalam puisi. Contoh: "Sementara itu kemerdekaan / gelisah / karena ada yang ingin dipenuhi / untuk menyerah."
  • Merdeka dan Tidak Merdeka: Kesimpulan bahwa merdeka dan tidak merdeka bukan lagi suatu soal menggarisbawahi bagaimana dualitas ini menjadi tidak relevan ketika segala sesuatu mengalami perubahan dan transparansi. Hal ini menunjukkan bahwa konsep kebebasan dan keterbatasan bisa menjadi relatif dan tergantung pada perspektif. Contoh: "Lantas: / merdeka dan tidak merdeka / bukan lagi suatu soal."
Puisi "Bunga Mawar" karya Bakdi Soemanto menggunakan simbolisme bunga mawar yang berubah warna dan transparansi untuk menggambarkan perubahan dalam perasaan, kemerdekaan, dan konsep kebebasan. Melalui gaya bahasa yang padat dan metafora yang mendalam, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan bagaimana segala sesuatu dalam kehidupan, termasuk kemerdekaan dan kebebasan, mengalami perubahan yang membuat batas-batas dan definisi menjadi kabur. Dengan cara ini, puisi ini menawarkan refleksi tentang bagaimana kita memahami dan mengalami konsep-konsep fundamental dalam hidup kita.

Bakdi Soemanto
Puisi: Bunga Mawar
Karya: Bakdi Soemanto

Biodata Bakdi Soemanto:
  • Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U lahir pada tanggal 29 Oktober 1941 di Solo, Jawa Tengah.
  • Prof. Dr. Christophorus Soebakdi Soemanto, S.U meninggal dunia pada tanggal 11 Oktober 2014 (pada umur 72 tahun) di Yogyakarta.
© Sepenuhnya. All rights reserved.