Puisi: Bulan Desember (Karya Aspar Paturusi)

Puisi: Bulan Desember Karya: Aspar Paturusi
Bulan Desember

tentu saja tak mungkin kulupakan
bulan penuh arti buat kehidupan kita
setengah abad lebih kau hadir di dunia
puluhan tahun lalu kita terikat ikrar
takdir mengantar kita ke ruh kehidupan

sejak desember itu kita arungi arus
bersama menjelajahi rimba lebat
pasang surut derap perjalanan

rumah tak selalu penuh canda
kadang kita diam diamuk amarah
namun bila teringat bulan desember
berdua luluh lalu bertukar senyum lagi

desember, kau cuma bulan
tak beda bulan-bulan lain
jika mereka bisa bahagia
kami juga boleh kan?

Jakarta, 11 Desember 2012

Analisis Puisi:

Puisi "Bulan Desember" karya Aspar Paturusi adalah sebuah refleksi puitis tentang perjalanan hidup dan hubungan, yang diilhami oleh makna bulan Desember dalam kehidupan sepasang kekasih atau pasangan hidup. Aspar Paturusi, melalui puisinya ini, menggambarkan bagaimana bulan Desember menjadi simbol momen-momen penting yang telah membentuk dan mewarnai kehidupan bersama mereka.

Tema dan Latar Belakang

Tema utama dalam puisi ini adalah refleksi atas perjalanan hidup yang telah dilalui bersama oleh sepasang kekasih atau suami istri. Desember, sebagai bulan yang sering kali diasosiasikan dengan penutupan tahun, menjadi simbol pengingat bagi perjalanan panjang yang telah mereka tempuh. Melalui puisi ini, Paturusi mengajak pembaca untuk merenungkan tentang perjalanan kehidupan, ikatan pernikahan, cinta, konflik, dan rekonsiliasi yang terjadi seiring berjalannya waktu.
  • Refleksi Kehidupan dan Pernikahan: Puisi ini menggarisbawahi pentingnya mengingat momen-momen yang telah dilalui bersama. Desember digambarkan sebagai bulan yang penuh arti, tempat mereka mengikat janji dan memulai perjalanan hidup bersama, serta mengarungi segala suka duka yang ada.
  • Makna Kebersamaan dan Pengorbanan: Melalui penggambaran arus dan rimba lebat, puisi ini menunjukkan bagaimana hidup bersama adalah tentang menghadapi tantangan bersama, menjalani pasang surut, dan belajar mengatasi konflik. Kebersamaan menjadi kunci dalam mempertahankan hubungan, meskipun ada masa-masa sulit yang harus dihadapi.

Makna dan Simbolisme

  • Bulan Desember sebagai Simbol: Desember dalam puisi ini bukan sekadar bulan dalam kalender, melainkan simbol dari perjalanan hidup dan ikatan janji yang telah mereka buat. Kata-kata seperti "bulan penuh arti buat kehidupan kita" dan "takdir mengantar kita ke ruh kehidupan" menunjukkan bahwa bulan Desember adalah titik awal yang menentukan nasib dan arah hidup mereka.
  • Simbol Arus dan Rimba Lebat: Ungkapan "kita arungi arus bersama menjelajahi rimba lebat" adalah metafora untuk menggambarkan perjalanan hidup yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Arus bisa diartikan sebagai perubahan dan tantangan yang terus menerpa, sementara rimba lebat melambangkan kerumitan dan kompleksitas yang ada dalam kehidupan rumah tangga.
  • Pasang Surut Derap Perjalanan: Frasa ini mengilustrasikan bagaimana hubungan atau pernikahan tidak selalu berjalan mulus. Ada saat-saat di mana pasangan mengalami "diamuk amarah" atau konflik, tetapi ada pula momen-momen manis ketika mereka "berdua luluh lalu bertukar senyum lagi." Ini mencerminkan dinamika alami dalam hubungan manusia, di mana konflik dan rekonsiliasi saling bergantian.
  • Desember sebagai Pengingat dan Pembaruan: Meskipun Desember hanyalah bulan seperti bulan lainnya, bagi pasangan ini, Desember menjadi bulan yang istimewa dan penuh makna. Saat mengingat Desember, mereka diingatkan kembali pada janji dan ikatan yang telah dibuat, yang memotivasi mereka untuk tetap bertahan dan melanjutkan perjalanan bersama.

Gaya Bahasa dan Struktur Puisi

  • Penggunaan Bahasa yang Sederhana namun Menyentuh: Aspar Paturusi menggunakan bahasa yang sederhana namun sarat makna untuk menyampaikan pesan dalam puisi ini. Dengan gaya bahasa yang lugas, Paturusi mampu menggugah perasaan pembaca dan menghadirkan nuansa keintiman yang kuat antara pasangan yang menjadi subjek puisi ini.
  • Struktur Puisi yang Reflektif: Puisi ini disusun dengan bait-bait yang mencerminkan refleksi terhadap perjalanan hidup dan perasaan yang mendalam. Setiap baitnya membawa pembaca untuk memahami lebih jauh tentang dinamika hubungan yang dijalani sepasang kekasih ini, dengan fokus pada simbolisme bulan Desember sebagai pengingat perjalanan hidup mereka.
Puisi "Bulan Desember" karya Aspar Paturusi adalah karya yang indah dan penuh makna, menggambarkan refleksi kehidupan dan hubungan yang telah ditempuh oleh sepasang kekasih atau pasangan hidup. Melalui penggunaan simbol bulan Desember, Paturusi berhasil menggambarkan perjalanan hidup yang penuh tantangan, konflik, cinta, dan rekonsiliasi.

Dengan bahasa yang sederhana namun menyentuh, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan kembali perjalanan hidup mereka sendiri, tentang bagaimana setiap momen dan pengalaman—baik suka maupun duka—adalah bagian dari kehidupan yang harus dijalani dengan penuh kesadaran dan penerimaan. Pesan penting yang dapat diambil dari puisi ini adalah bahwa dalam kehidupan bersama, diperlukan kesabaran, pengertian, dan keinginan untuk selalu memperbarui ikatan dan komitmen, bahkan setelah puluhan tahun berjalan. Desember mungkin hanya bulan biasa bagi sebagian orang, namun bagi mereka yang pernah mengalami perjalanan hidup yang bermakna, Desember bisa menjadi pengingat yang indah akan makna cinta dan kebersamaan.

Aspar Paturusi
Puisi: Bulan Desember
Karya: Aspar Paturusi

Biodata Aspar Paturusi:
  • Nama asli Aspar Paturusi adalah Andi Sopyan Paturusi.
  • Aspar Paturusi lahir pada tanggal 10 April 1943 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
© Sepenuhnya. All rights reserved.