Bukan Misteri
Terlambat atau tersumbat
penjara bukan kiamat
Tidak usah dipersoalkan
bulan itu bulan
bintang itu bintang
matahari itu matahari
api itu api
hidup pun bukan misteri
Terlambat atau tersumbat
penjara bukan kiamat
Tidak usah latah
angin berdesah
hidup kejam dan ramah
teguh atau menyerah
Dari terali pagi dihirup
angin masih hidup
Sumber: Puisi-Puisi dari Penjara (2010)
Analisis Puisi:
Puisi "Bukan Misteri" karya Sabar Anantaguna menghadirkan pandangan filosofis yang sederhana namun mendalam tentang kehidupan dan kenyataan yang dihadapi setiap individu. Dalam puisi ini, Anantaguna menekankan bahwa banyak hal dalam hidup tidak seharusnya dianggap sebagai misteri, melainkan sesuatu yang dapat dipahami dan diterima dengan lapang dada.
Tema dan Makna
Puisi ini dibuka dengan kalimat "Terlambat atau tersumbat / penjara bukan kiamat," yang menandakan bahwa meskipun kita sering dihadapkan pada keterlambatan dan hambatan, itu bukanlah akhir dari segalanya. Frasa "penjara bukan kiamat" menegaskan bahwa kondisi tertekan yang kita hadapi, meski mungkin menyakitkan, bukanlah sesuatu yang bersifat fatal. Dalam konteks ini, penjara bisa diartikan sebagai berbagai batasan yang menghalangi kita, baik itu fisik, emosional, maupun sosial.
Keberanian dalam Menghadapi Realitas
Pernyataan berikutnya "Tidak usah dipersoalkan / bulan itu bulan / bintang itu bintang / matahari itu matahari / api itu api / hidup pun bukan misteri" mencerminkan sikap realistis yang disampaikan oleh penyair. Anantaguna mengajak pembaca untuk menerima kenyataan sebagaimana adanya, tanpa perlu mempertanyakan atau merumitkan hal-hal yang sebenarnya sederhana. Elemen-elemen alam yang disebutkan seperti bulan, bintang, dan matahari berfungsi sebagai simbol kejelasan dan kepastian dalam hidup.
Melalui kalimat ini, penyair tampaknya berusaha menekankan bahwa kita sering kali terjebak dalam pemikiran rumit mengenai kehidupan. Dengan menggunakan ungkapan yang lugas dan langsung, ia menyerukan penerimaan terhadap kehidupan dengan segala kejelasannya.
Kontras dalam Kehidupan
Bagian selanjutnya dari puisi ini "Tidak usah latah / angin berdesah / hidup kejam dan ramah / teguh atau menyerah" menggambarkan dualitas kehidupan yang sering kita alami. Di satu sisi, hidup bisa terasa kejam, tetapi di sisi lain juga dapat bersifat ramah. Kontras ini menunjukkan bahwa kehidupan memiliki nuansa yang berbeda-beda.
Anantaguna dengan cerdas menyatakan bahwa pilihan ada di tangan kita; kita bisa memilih untuk tetap teguh dalam menghadapi tantangan atau menyerah. Hal ini menunjukkan kekuatan kehendak dan pilihan dalam menentukan bagaimana kita merespons terhadap keadaan yang ada.
Harapan di Tengah Kesulitan
Akhir puisi "Dari terali pagi dihirup / angin masih hidup" memberikan gambaran optimis. Meski terali pagi bisa diartikan sebagai batasan atau hambatan, di balik itu masih ada harapan dan kehidupan yang dapat dihirup. Angin di sini menjadi simbol kebebasan dan kehidupan yang terus berlanjut, meskipun dalam kondisi yang mungkin tidak ideal.
Dengan demikian, Anantaguna menutup puisi ini dengan catatan positif bahwa meskipun kita terjebak dalam keterbatasan atau kesulitan, kehidupan terus berjalan. Ada harapan dan kesempatan untuk mengalami hal-hal baru, jika kita mau menerima dan beradaptasi dengan keadaan.
Puisi "Bukan Misteri" karya Sabar Anantaguna menyampaikan pesan yang mendalam mengenai penerimaan terhadap kenyataan hidup. Dengan menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna, penyair mengajak kita untuk melihat kehidupan dalam perspektif yang lebih jelas, tanpa merumitkan hal-hal yang seharusnya sederhana.
Puisi ini mengingatkan kita bahwa meskipun hidup penuh dengan tantangan, pilihan untuk tetap teguh atau menyerah ada di tangan kita. Dengan sikap terbuka dan menerima, kita dapat menemukan harapan di tengah kesulitan dan melanjutkan perjalanan hidup kita dengan lebih berani.
Karya: Sabar Anantaguna
Biodata Sabar Anantaguna:
- Sabar Anantaguna lahir dengan nama Santoso bin Sutopangarso pada tanggal 9 Agustus 1930 di Klaten, Jawa Tengah.
- Sabar Anantaguna meninggal dunia pada tanggal pada 18 Juli 2014.