Puisi: Bola (Karya Joko Pinurbo)

Puisi "Bola" membawa pembaca ke dalam pengalaman artistik yang memadukan elemen sepak bola, kehidupan, dan puisi. Joko Pinurbo berhasil ...
Bola

Permainan sudah selesai. Perburuan tak akan usai.
Kostum, bendera, spanduk bertebaran di pinggir arena.
Ribuan penonton telah pulang meninggalkan stadion,
tempat yang kalah dan yang menang bertukar celana.
Maafkan kami yang tak juga paham rahasia bola.

Di tengah lapangan Maradona masih menari di atas bola:
bulatan nasib yang selembut doa; buntalan daging
yang membalut kandungan bunda; tempat janin kudus
mengarungi hari-hari agung penciptaan; puisi pengembara
yang ditenun dari benang-benang aksara.

Aku ingin masuk ke dalam bola, ingin meringkuk di sana.

2004

Analisis Puisi:

Puisi "Bola" karya Joko Pinurbo menggambarkan keindahan permainan sepak bola melalui kata-kata yang indah dan penuh makna.

Pemandangan Pasca-Permainan: Puisi membuka dengan gambaran suasana setelah pertandingan sepak bola selesai. Kostum, bendera, dan spanduk berserakan di pinggir arena, menunjukkan keadaan setelah euforia pertandingan mereda. Penonton telah pulang, dan stadion yang semula ramai menjadi sepi.

Permainan yang Tak Berujung: Penyair menyampaikan bahwa perburuan atau permainan tak akan pernah berakhir. Ini bisa diartikan sebagai simbol kehidupan yang terus berlanjut, bahkan setelah satu peristiwa selesai.

Keterbatasan Pemahaman akan Rahasia Bola: Ada pengakuan bahwa sebagian orang, termasuk penulis puisi, tidak sepenuhnya memahami rahasia atau keindahan bola. Pemahaman yang terbatas terhadap esensi permainan menjadi dasar bagi penulis untuk merenungkan keunikan dan kompleksitasnya.

Metafora Maradona Menari di Atas Bola: Metafora Maradona yang menari di atas bola menggambarkan keahlian dan kelembutan permainan sepak bola. Bola bukan hanya objek olahraga, melainkan simbol kehidupan, nasib, dan penciptaan. Metafora ini memberikan dimensi artistik dan mendalam pada objek permainan.

Simbolisme Bola sebagai Tempat Puisi dan Pengembaraan: Bola diartikan sebagai simbol kehidupan, tempat janin kudus mengarungi penciptaan. Bola juga menjadi metafora puisi pengembara yang terbuat dari aksara-aksara, menyiratkan keindahan dan keajaiban dalam dunia kata-kata.

Keinginan Merasuki Bola: Puisi diakhiri dengan ungkapan keinginan untuk masuk ke dalam bola dan meringkuk di sana. Hal ini bisa diartikan sebagai hasrat untuk meresapi keindahan dan kedalaman permainan sepak bola, serta dunia simbolisme yang dibawanya.

Puisi "Bola" membawa pembaca ke dalam pengalaman artistik yang memadukan elemen sepak bola, kehidupan, dan puisi. Joko Pinurbo berhasil menggambarkan keindahan dan makna yang terkandung dalam sebuah permainan, dan mengajak pembaca merenungkan keterbatasan pemahaman manusia terhadap rahasia kehidupan. Puisi ini menciptakan keseimbangan antara keindahan kata-kata dan kompleksitas makna yang mendalam.

Puisi: Bola
Puisi: Bola
Karya: Joko Pinurbo
© Sepenuhnya. All rights reserved.