Aku Pelaksana
Peringatan 17-8-49
Kau pura-pura tak mengerti
aku jadi aku-sekarang-ini
benar-benar kau arus-membeku.
Seperti dulu kau rombak segala
pengikat rakyat menuju terang
aku ini anak garuda
menembus deru di udara badai
membawa pesan arus maju.
Sebenarnya kau mengerti
tapi kau telah sebagian dari segala
reruntuk lapuk yang kurombak
dan aku ini anak darahmu
pelaksana hari esok.
Dengar:
dengan atau tidak bersama kau
amanatmu pasti 'ku laksanakan:
arus maju-dunia sorga merata.
Sumber: Rangsang Detik (1957)
Analisis Puisi:
Puisi Aku Pelaksana karya Adi Sidharta menyampaikan pesan yang kuat mengenai perjuangan, tanggung jawab, dan harapan untuk masa depan. Melalui liriknya, Sidharta mengekspresikan hubungan antara individu dan kolektivitas, serta perjalanan menuju perubahan yang lebih baik.
Tema Perjuangan dan Ketidakpahaman
Puisi ini dibuka dengan pernyataan bahwa ada pihak yang "pura-pura tak mengerti." Ini menciptakan suasana ketegangan antara penulis dan entitas lain yang tampak mengabaikan realitas perjuangan. Kecenderungan ini menggambarkan frustrasi terhadap mereka yang memiliki kekuasaan namun tidak memahami kebutuhan rakyat. Dalam konteks ini, penulis menegaskan eksistensinya: "aku jadi aku-sekarang-ini," menandakan penegasan identitas dalam menghadapi tantangan.
Simbolisme dan Harapan
Penyebutan "anak garuda" menjadi simbol semangat perjuangan dan kebangkitan. Garuda, sebagai lambang nasional Indonesia, melambangkan cita-cita kemerdekaan dan perjuangan rakyat. Melalui ungkapan "menembus deru di udara badai," penulis menggambarkan tekad untuk membawa perubahan meskipun di tengah tantangan yang besar. Pesan bahwa penulis memiliki tujuan yang jelas, yaitu membawa "pesan arus maju," menunjukkan keyakinan akan masa depan yang lebih baik.
Hubungan Keluarga dan Tanggung Jawab
Di bait selanjutnya, Sidharta menyatakan, "aku ini anak darahmu." Kalimat ini menegaskan adanya hubungan yang erat antara penulis dan entitas lain yang disebutkan sebelumnya. Meskipun ada perbedaan pandangan, penulis menganggap dirinya sebagai bagian dari perjuangan bersama. Tanggung jawab untuk melanjutkan apa yang telah ditetapkan oleh generasi sebelumnya menjadi inti dari puisi ini.
Panggilan untuk Bertindak
Pernyataan "Dengar: dengan atau tidak bersama kau" menegaskan bahwa penulis akan melaksanakan amanat meskipun dalam keadaan terpisah. Ini menunjukkan sikap yang proaktif dan tak tergoyahkan dalam melanjutkan perjuangan. Penulis menegaskan komitmennya untuk melaksanakan visi yang lebih besar, yakni "arus maju-dunia sorga merata." Hal ini menggambarkan harapan akan dunia yang adil dan merata bagi semua, tanpa memandang latar belakang atau status sosial.
Puisi Aku Pelaksana karya Adi Sidharta adalah puisi yang menggugah semangat dan menyentuh tema perjuangan, tanggung jawab, dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Dengan bahasa yang lugas dan simbolis, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya mengerti konteks perjuangan dan komitmen untuk melanjutkan visi yang lebih besar demi kebaikan bersama. Karya ini menjadi pengingat bahwa meskipun ada tantangan dan ketidakpahaman, semangat untuk maju dan membawa perubahan tetap ada dalam diri setiap individu yang peduli pada nasib bangsanya. Melalui puisi ini, Sidharta mengajak kita untuk terus berjuang demi arus perubahan menuju dunia yang lebih baik dan adil untuk semua.
Karya: Adi Sidharta
Biodata Adi Sidharta:
- Adi Sidharta (biasa disingkat A.S. Dharta) lahir pada tanggal 7 Maret 1924 di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.
- Adi Sidharta meninggal dunia pada tanggal 7 Februari 2007 (pada usia 82 tahun) di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.
- Adi Sidharta memiliki banyak nama pena, antara lain Kelana Asmara, Klara Akustia, Yogaswara, Barmaraputra, Rodji, dan masih banyak lagi.