Puisi: Aku Membaca Puisi Dari Wajah-Mu (Karya Elle Geraldine)

Puisi "Aku Membaca Puisi Dari Wajah-Mu" menggambarkan hubungan antara manusia dan Tuhan melalui simbol-simbol alam, siklus waktu, serta perasaan ...

Aku Membaca Puisi Dari Wajah-Mu


Pagi ini kubaca puisi yang khusyuk
Menulis keresahan
Dengan diam-diam
Seulas senyum terpaksa hadir

Saat terik jatuh di ubun
Sajak terengah kepayahan
Lelah di antara ranting kering
Berserakan di ladang

Sekawanan burung kembali pulang
Warna oranye hadir di dinding
Serta pintu kepulangan, 
Siapa lagi yang hendak datang?

Saat puisi hadirkan rembulan
Sujud-sujud taklukkan kesunyian

Sanggupkah untuk tak menatap
Wajah-Mu di waktu yang tak kekal

Sementara jalan kepergian tak tentu arahnya

3 Agustus 2024

Analisis Puisi:

Puisi "Aku Membaca Puisi Dari Wajah-Mu" karya Elle Geraldine adalah sebuah karya yang mendalam, penuh perenungan spiritual dan eksistensial. Melalui bahasa yang indah dan imaji yang kuat, puisi ini menggambarkan perjalanan batin seseorang dalam mencari makna hidup, relasi dengan Tuhan, serta refleksi akan waktu dan ketidakkekalan.

Tema dan Makna

Puisi ini menggambarkan dialog batin seorang individu yang sedang merenungkan kehidupan dan kekuatan ilahi melalui observasi alam dan situasi sehari-hari. Wajah Tuhan menjadi simbol dari segala sesuatu yang tidak kasatmata namun hadir dalam setiap aspek kehidupan. Tema utama dalam puisi ini berkisar pada perasaan kecil di hadapan kekuatan Tuhan, rasa lelah dalam perjalanan hidup, serta pencarian akan kepastian di tengah ketidakpastian waktu.

Struktur dan Gaya Bahasa

Elle Geraldine menggunakan gaya bahasa yang halus dan penuh metafora, menciptakan suasana yang tenang namun mendalam. Frasa seperti "puisi yang khusyuk," "seulas senyum terpaksa hadir," dan "saat puisi hadirkan rembulan" mencerminkan suasana meditasi spiritual dan kontemplatif. Puisi ini bergerak dari pagi yang penuh keresahan hingga malam yang dihiasi dengan keheningan, menghubungkan waktu dan perasaan dalam ritme yang seimbang.

Kehadiran Waktu dan Alam

Puisi ini dimulai dengan pagi, menggambarkan seseorang yang membaca puisi dengan penuh perasaan. Pagi tersebut bukan sekadar waktu, melainkan momen refleksi, di mana keresahan disimpan diam-diam. Terik matahari yang jatuh di ubun menggambarkan tekanan hidup yang berat, dengan sajak yang “terengah kepayahan” di antara ranting-ranting kering—simbol dari kekeringan spiritual atau keletihan batin.

Saat sore menjelang, digambarkan sekawanan burung pulang, warna oranye yang menghias dinding, serta pintu kepulangan—semua adalah metafora dari kehidupan yang terus berputar, membawa serta unsur-unsur alam yang terikat dengan waktu dan siklus kehidupan.

Dialog dengan Tuhan

Elemen spiritualitas semakin kental saat puisi menghadirkan gambaran rembulan dan kesunyian dalam malam hari. Di sini, sujud menjadi simbol dari penyerahan diri, rasa tunduk, dan refleksi mendalam terhadap Sang Pencipta. Pertanyaan retoris "Sanggupkah untuk tak menatap Wajah-Mu di waktu yang tak kekal" menunjukkan betapa kuatnya keinginan untuk selalu mencari kehadiran Tuhan, meskipun di tengah ketidakpastian hidup dan keterbatasan manusiawi.

Kepergian dan Ketidakpastian

Bagian penutup puisi ini membawa kita pada perenungan tentang jalan kepergian yang tak tentu arahnya. Ini dapat ditafsirkan sebagai metafora dari ketidakpastian hidup dan nasib manusia. Meskipun segala sesuatu di dunia ini tidak pasti dan terbatas oleh waktu, ada harapan untuk menemukan jalan kembali kepada Tuhan, atau paling tidak, untuk merasakan kehadiran-Nya di sepanjang perjalanan hidup.

Puisi "Aku Membaca Puisi Dari Wajah-Mu" adalah sebuah karya yang menghubungkan perasaan resah, perjalanan hidup, dan pencarian spiritual dalam bahasa yang sederhana namun penuh makna. Elle Geraldine berhasil menggambarkan hubungan antara manusia dan Tuhan melalui simbol-simbol alam, siklus waktu, serta perasaan introspektif yang mendalam. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan hidup, waktu, serta bagaimana kita mencari dan menemukan Tuhan di tengah perjalanan yang penuh ketidakpastian.

Puisi Elle Geraldine
Puisi: Aku Membaca Puisi Dari Wajah-Mu
Karya: Elle Geraldine

Biodata Elle Geraldine:
  • Elle Geraldine adalah nama pena dari seorang pekerja migran yang gemar menuangkan ide lewat puisi. Wanita kelahiran Jawa Tengah ini baru saja mencetak karyanya dalam buku berjudul Setumpuk Tipis Puisi.
© Sepenuhnya. All rights reserved.