Ada yang baru nih dari Songmont! Tas Elegan dengan Kualitas Terbaik

Forum Pemuda Melukis Perdamaian: Mengungkap Imajinasi dan Simbol Perdamaian di Sukoharjo

Forum Pemuda Melukis Perdamaian ini merupakan salah satu rangkaian inisiatif LKLK dalam membangun ruang-ruang dialog damai di berbagai daerah di ...

Sukoharjo, 20 September 2024 – Dalam semangat mempererat solidaritas dan mempromosikan perdamaian lintas agama dan sosial, Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK) menyelenggarakan kegiatan bertajuk "Forum Pemuda Melukis Perdamaian" yang berlangsung pada hari Jumat di Hotel Sarila, Sukoharjo. Didukung oleh Indika Foundation, acara ini berhasil mengumpulkan 50 peserta dari berbagai latar belakang pendidikan, agama, dan sosial. Peserta yang hadir memiliki tujuan yang sama: mengekspresikan makna perdamaian melalui karya seni, dengan media yang unik, yaitu melukis di atas topeng kertas.

Forum Pemuda Melukis Perdamaian

Acara ini dibuka dengan sambutan dari Tri Rohmadi, Dewan Pengawas LKLK, yang menekankan pentingnya peran pemuda dalam upaya menciptakan perdamaian di tengah beragam perbedaan yang ada. “Pemuda adalah pilar masa depan, dan peran kalian dalam menciptakan ruang dialog serta membangun jembatan perdamaian sangat vital. Kita harus mulai dari hal kecil, seperti saling memahami dan menghormati, hingga hal besar seperti merumuskan inisiatif perdamaian," ujar Tri Rohmadi dalam sambutannya.

Mengungkap Imajinasi dan Simbol Perdamaian di Sukoharjo

Setelah sambutan pembukaan, narasumber utama acara, Drs. YB Rushardjanto, yang lebih dikenal dengan nama Ki Jantit Sanakala, seorang seniman peradaban, memberikan pengantar yang mendalam tentang seni sebagai bahasa universal perdamaian. Dalam pidatonya, ia menjelaskan bahwa seni, khususnya seni lukis, memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan yang lebih dalam tanpa harus terikat oleh kata-kata. “Dalam melukis, setiap garis dan warna adalah ungkapan batin yang bisa menghubungkan kita dengan nilai-nilai perdamaian. Tidak ada batasan dalam imajinasi, seperti halnya perdamaian yang harusnya tak mengenal batas," ungkap Ki Jantit.

Simbol Perdamaian di Sukoharjo

Setelah sesi pengantar dari narasumber, setiap peserta diberikan satu topeng kertas kosong, yang kemudian mereka lukis berdasarkan interpretasi mereka masing-masing mengenai perdamaian. Karya-karya yang dihasilkan sangat beragam, mencerminkan latar belakang dan pengalaman hidup setiap peserta. Beberapa peserta melukis simbol-simbol tradisional yang mewakili keragaman budaya di Indonesia, sementara yang lain menggunakan warna dan bentuk abstrak untuk mewakili harmoni, kebebasan, dan dialog yang damai.

Mengungkap Imajinasi dan Simbol Perdamaian

Salah satu peserta, Gilang, seorang mahasiswa yang hadir dalam acara ini, mengungkapkan bahwa melukis topeng memberinya kesempatan untuk merefleksikan peran dirinya dalam menciptakan lingkungan yang damai. "Saya memilih warna biru dan hijau sebagai lambang ketenangan dan kesejukan, karena bagi saya, perdamaian adalah tentang keseimbangan dan keselarasan dengan orang lain dan alam," kata Gilang saat mempresentasikan hasil karyanya.

Setelah sesi melukis selesai, para peserta diberi waktu untuk mempresentasikan dan menjelaskan karya mereka di hadapan kelompok. Presentasi ini menciptakan suasana yang hangat, di mana para peserta tidak hanya memaparkan hasil karya seni mereka, tetapi juga berbagi pandangan dan harapan mereka terhadap perdamaian. Interaksi antar peserta berjalan penuh semangat dan apresiasi, memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan penghormatan terhadap perbedaan.

Pemuda Melukis Perdamaian

Acara ini bukan hanya tentang melukis, tetapi juga tentang refleksi, dialog, dan kolaborasi antar peserta. Melalui kegiatan ini, diharapkan bahwa pesan perdamaian tidak hanya berhenti di ruang acara, tetapi dapat menyebar dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari peserta, baik di lingkungan keluarga, komunitas, maupun masyarakat luas.

Di penghujung acara, Tri Rohmadi kembali menutup dengan sebuah refleksi singkat, menyampaikan harapannya agar acara seperti ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi pemuda lainnya untuk menjadi agen perdamaian. "Ini adalah langkah kecil yang kita lakukan hari ini, namun percayalah, dampaknya akan terasa besar jika terus dilanjutkan dengan tekad dan komitmen."

Forum Pemuda Melukis Perdamaian ini merupakan salah satu rangkaian inisiatif LKLK dalam membangun ruang-ruang dialog damai di berbagai daerah di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari Indika Foundation, LKLK berharap kegiatan-kegiatan serupa dapat memperkuat kapasitas pemuda dalam menyuarakan perdamaian, menghargai perbedaan, dan mempererat kohesi sosial di tengah keragaman bangsa.

Kegiatan yang penuh makna ini tidak hanya memberikan ruang ekspresi bagi pemuda, tetapi juga menjadi ajang untuk menumbuhkan kesadaran bahwa perdamaian adalah karya yang harus terus diupayakan bersama, dalam segala bentuk dan media. Semangat dari Forum Pemuda Melukis Perdamaian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk selalu menjunjung tinggi perdamaian di tengah keberagaman.

Penulis: Fadhel Moubharok

© Sepenuhnya. All rights reserved.