Tangkal Caringin
Tangkal caringin di alun-alun
tempat ngiuhan bari ngalamun,
Tangkal caringin di sisi jalan,
daunna gomplok kaanginan
lir gugupay ka nu ngaliwat
ngajak reureuh najan sakolépat
Saur pun Aki,
Tangkal caringin
téh aya nu boga,
Omat tong digunasika, komo dituar nepi ka musna,
matak aya mamala pikeun manusa
Tangkal caringin tempat ngiuhan
akarna pageuh ngaranggeum taneuh,
nandéan hujan nyerepkeun cai,
pikeun sakabéh mahluk bumi
2024
Analisis Puisi:
Tangkal Caringin adalah puisi karya Laraswangi yang menggambarkan pentingnya pohon beringin sebagai simbol keseimbangan dan kehidupan di tengah masyarakat. Melalui deskripsi yang indah dan bermakna, Laraswangi menyoroti peran ekologis dan budaya pohon beringin di lingkungan kita.
Pohon Beringin sebagai Tempat Berteduh dan Berpikir
Puisi ini dibuka dengan gambaran pohon beringin yang berada di alun-alun, menjadi tempat berteduh dan merenung bagi siapa saja yang melintasinya:
Tangkal caringin di alun-alun
tempat ngiuhan bari ngalamun,Tangkal caringin di sisi jalan,daunna gomplok kaanginanlir gugupay ka nu ngaliwatngajak reureuh najan sakolépat
Laraswangi menggambarkan daun-daun beringin yang gemulai tertiup angin seolah-olah menyapa setiap orang yang lewat, mengajak mereka untuk berhenti sejenak dan menikmati keteduhan yang ditawarkan pohon tersebut.
Nasihat Sang Kakek tentang Perlindungan Pohon Beringin
Di bait berikutnya, Laraswangi mengutip nasihat dari seorang kakek yang menekankan pentingnya menjaga pohon beringin:
Saur pun Aki,Tangkal caringintéh aya nu boga,Omat tong digunasika, komo dituar nepi ka musna,matak aya mamala pikeun manusa
Nasihat ini mengandung makna mendalam tentang tanggung jawab kita untuk melindungi pohon beringin. Kakek tersebut mengingatkan bahwa pohon beringin dimiliki oleh alam dan harus dijaga agar tidak rusak atau ditebang, karena merusak pohon ini dapat membawa malapetaka bagi manusia.
Peran Ekologis Pohon Beringin
Laraswangi juga menggambarkan pentingnya pohon beringin dalam menjaga keseimbangan lingkungan:
Tangkal caringin tempat ngiuhan
akarna pageuh ngaranggeum taneuh,nandéan hujan nyerepkeun cai,pikeun sakabéh mahluk bumi
Pohon beringin dengan akar yang kuat menggambarkan perannya dalam mencegah erosi tanah dan menyerap air hujan, yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup berbagai makhluk di bumi. Pohon ini bukan hanya menjadi tempat berteduh, tetapi juga menjaga ekosistem agar tetap sehat dan seimbang.
Puisi "Tangkal Caringin" karya Laraswangi adalah penghormatan terhadap pohon beringin yang memiliki peran penting baik secara ekologis maupun budaya. Melalui puisi ini, Laraswangi mengajak kita untuk merenungkan dan menghargai keberadaan pohon beringin yang telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Pohon beringin bukan hanya sekedar pohon, tetapi juga simbol keseimbangan, perlindungan, dan keberlanjutan yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Karya: Laraswangi