Puisi: Surabaya (Karya Linus Suryadi AG)

Puisi "Surabaya" karya Linus Suryadi AG menghadirkan gambaran yang kaya dan mendalam tentang kota tersebut, sambil mengeksplorasi tema-tema ...
Surabaya (1)

Menggaung lagu Bar, mari kita datang
dalam irama mengapung, kata-kata diucapkan
redup lampu, engkau-aku, kan tenggelam

Memburu gelap kelam, hati kita girang
dalam gairah lambung, kaki-kaki diayunkan
larat-larut, hikmah hidup, kan menjelang

Surabaya (2)

Kurengkuh buaian, hangatmu tubuh perempuan
elok dalam dialog, esok saat-saat yang hilang
dansa-dansi, basa-basi, kan menepis bayang

Kujemput terang hari, kutakut hidup sunyi
akan rangkulan luput, akan genggaman sayang
harap aku, harap aku, kan melepas layang

Surabaya (3)

Beri rekah bibir, panas tubuh bergetar
dalam regukan subuh, dalam lekapan pusar
tahan diri keluh, sebelum menjadi pudar

Tandas darah menjalar, deras napas bertukar
dalam rayapan akhir, dalam tembusan akar
bagan sunyi penuh, sebelum habis terbakar

Surabaya (4)

Telaga segala telaga, sekeliling hutan duka
tersimpan bijak laki, tersandang liang luka
meruah rahmat hari, satu permainan jiwa

Damba segala damba, kali tujuh berlaga
malam habis gelap, malam habis puja
terkapar sonder hati, satu senyawa jua

Surabaya (5)

Tinggal hanya lengang, anggur indera telanjang
menjulur dendam-rindu, menjalar jauh angan
menunggu dalam rabu, dalam ketaktentuan jalan

Hanya tinggal bulan, pucat didera terang
seorang melenggang, seraya memegang
maut aku, muat aku, dalam dekapan!

1973

Sumber: Langit Kelabu (1980)

Analisis Puisi:

Puisi "Surabaya" karya Linus Suryadi AG adalah persembahan yang mendalam tentang kota Surabaya, sebuah kota yang sarat dengan sejarah, keragaman budaya, dan emosi yang mendalam.

Penggunaan Bahasa dan Imaji: Penyair menggunakan bahasa yang kaya dan imaji yang kuat untuk menggambarkan beragam pengalaman dan emosi yang terkait dengan Surabaya. Bahasa yang digunakan penuh dengan rasa sastra yang menghadirkan nuansa dan atmosfer kota tersebut.

Citra Kota yang Hidup: Puisi ini mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan kota Surabaya, termasuk kehidupan malam, keragaman budaya, dan suasana kota yang sibuk. Dari deskripsi yang diberikan, pembaca dapat membayangkan kehidupan sehari-hari di Surabaya dengan segala kompleksitasnya.

Perasaan dan Emosi: Penyair menggambarkan beragam perasaan dan emosi yang dialami oleh penduduk kota Surabaya. Mulai dari kegembiraan dan keceriaan hingga kesedihan dan keraguan, puisi ini menangkap berbagai aspek kemanusiaan yang ada dalam konteks kota metropolitan.

Kehidupan Malam dan Kebudayaan: Puisi ini menyoroti kehidupan malam Surabaya dengan cara yang menggugah imajinasi. Irama dan suasana malam yang dihadirkan mencerminkan kehidupan malam yang berdenyut dengan kegiatan dan keceriaan.

Simbolisme dan Metafora: Penyair menggunakan simbolisme dan metafora untuk mengekspresikan berbagai konsep dan gagasan, seperti kehidupan, keberagaman, dan keseimbangan antara cahaya dan kegelapan.

Refleksi Kehidupan dan Kematian: Puisi ini juga mencerminkan refleksi tentang kehidupan dan kematian, dengan menggambarkan perjalanan manusia melalui berbagai fase dan pengalaman.

Secara keseluruhan, puisi "Surabaya" menghadirkan gambaran yang kaya dan mendalam tentang kota tersebut, sambil mengeksplorasi tema-tema universal tentang kehidupan, emosi, dan kemanusiaan.

Linus Suryadi AG
Puisi: Surabaya
Karya: Linus Suryadi AG

Biodata Linus Suryadi AG:
  • Linus Suryadi AG lahir pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman, Yogyakarta.
  • Linus Suryadi AG meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1999 (pada usia 48 tahun) di Yogyakarta.
  • AG (Agustinus) adalah nama baptis Linus Suryadi sebagai pemeluk agama Katolik.
© Sepenuhnya. All rights reserved.