Puisi: Simponi Kembang Pataman (Karya Rosyid E. Abby)

Puisi "Simponi Kembang Pataman" karya Rosyid E. Abby mengajak kita untuk merenungkan dan menghargai keindahan alam yang ada di sekitar kita, bahkan ..

Simponi Kembang Pataman


Kuring ayeuna tangkal
kasarumahan daun-daun
leubeut jujumplukan
ngarandakah, duh, ngarandakah
na sela-sela rajegna tatangkalan
di leuweung luwang-liwung

Kuring ayeuna daun
kahibaran sorot matapoé
isuk-isuk. Célak-célak ciibun
nu eunteup na sela-sela dahan
gugurilapan, duh, gugurilapan
sinangling kembang na rungkun-rungkun
taman tengah kota

Kuring ayeuna kembang pataman, duh
kembang patamanan tengah kota
saksi ruménghapna kahirupan kota

2005

Analisis Puisi:

Simponi Kembang Pataman adalah puisi karya Rosyid E. Abby yang menggambarkan keindahan dan harmoni kehidupan alam melalui metafora yang indah dan penuh makna. Dalam puisi ini, Rosyid E. Abby berhasil mengungkapkan keindahan alam dan keterkaitannya dengan kehidupan di kota melalui perspektif pohon, daun, dan bunga.

Transformasi dan Metafora Alam

Puisi ini dibuka dengan transformasi diri menjadi pohon:

Kuring ayeuna tangkal
kasarumahan daun-daun
leubeut jujumplukan
ngarandakah, duh, ngarandakah
na sela-sela rajegna tatangkalan
di leuweung luwang-liwung

Di bait ini, penyair menggambarkan dirinya sebagai pohon yang penuh dengan daun-daun, menggambarkan kelimpahan dan pertumbuhan. Pohon ini berdiri tegak di antara pepohonan lain di hutan yang rimbun, menunjukkan kesejukan dan ketenangan alam.

Keindahan Daun dan Cahaya Matahari

Selanjutnya, penyair menjelma menjadi daun yang berinteraksi dengan cahaya matahari:

Kuring ayeuna daun
kahibaran sorot matapoé
isuk-isuk. Célak-célak ciibun
nu eunteup na sela-sela dahan
gugurilapan, duh, gugurilapan
sinangling kembang na rungkun-rungkun
taman tengah kota

Bait ini menggambarkan keindahan daun yang terkena sinar matahari pagi, menciptakan kilauan embun yang indah. Interaksi antara daun dan cahaya matahari menciptakan pemandangan yang menakjubkan, seolah-olah daun-daun tersebut adalah permata yang berkilauan. Daun-daun ini melingkupi bunga-bunga di taman kota, menciptakan harmoni dan keindahan yang memikat.

Bunga sebagai Saksi Kehidupan Kota

Pada bagian akhir, penyair mengidentifikasi dirinya sebagai bunga di taman kota:

Kuring ayeuna kembang pataman, duh
kembang patamanan tengah kota
saksi ruménghapna kahirupan kota

Bunga ini menjadi saksi bisu dari kehidupan yang berkembang di kota. Bunga di taman kota tidak hanya menambah keindahan, tetapi juga menjadi simbol dari kehidupan yang terus berlanjut di tengah hiruk-pikuk kota. Mereka menjadi saksi dari berbagai peristiwa dan aktivitas yang terjadi di sekitarnya, menandakan pentingnya alam dalam kehidupan manusia.

Puisi "Simponi Kembang Pataman" karya Rosyid E. Abby adalah sebuah karya yang menggambarkan keindahan dan harmoni antara alam dan kehidupan di kota. Melalui transformasi menjadi pohon, daun, dan bunga, penyair berhasil menggambarkan keindahan dan keajaiban alam dalam konteks kehidupan urban. Puisi ini mengajak kita untuk merenungkan dan menghargai keindahan alam yang ada di sekitar kita, bahkan di tengah-tengah kehidupan kota yang sibuk. Harmoni antara alam dan kota ini penting untuk menciptakan lingkungan yang seimbang dan indah bagi semua makhluk hidup.

Puisi
Puisi: Simponi Kembang Pataman
Karya: Rosyid E. Abby

Biodata Rosyid E. Abby:
  • Rosyid E. Abby lahir pada tanggal 19 September 1965 di Bandung.
© Sepenuhnya. All rights reserved.