Puisi: Sajak Karang (Karya Ahmadun Yosi Herfanda)

Puisi "Sajak Karang" karya Ahmadun Yosi Herfanda menggambarkan perjalanan hidup manusia serta misteri-misteri yang menyertainya.
Sajak Karang

rahasia di dasar laut
menyembunyikan siapa
ikan-ikan
atau mata-mata Tuhan?

bagai perahu nasib kita
berkejaran dengan ombak
dari balik batu karang
Tuhan mempermainkannya

rahasia di balik kehidupan
menyembunyikan apa 
arah angin
atau pelabuhan-pelabuhan?

bagai nelayan kita dayung perahu
memburu ikan-ikan
menyerahkan nasib pada gelombang
sedang pelabuhan-pelabuhan
tersembunyi di balik batu karang

Sumber: Tonggak (1987)

Analisis Puisi:

Puisi "Sajak Karang" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah sebuah karya sastra yang mendalam dan penuh makna. Dengan menggunakan metafora laut dan karang, puisi ini menggambarkan perjalanan hidup manusia serta misteri-misteri yang menyertainya.

Tema Utama

  • Misteri Kehidupan: Tema utama dalam puisi ini adalah misteri kehidupan. Dengan metafora laut yang dalam dan batu karang yang menyembunyikan rahasia, puisi ini mencerminkan betapa banyak hal dalam hidup yang tidak kita ketahui atau pahami sepenuhnya.
  • Nasib dan Takdir: Tema lain yang muncul kuat adalah nasib dan takdir. Manusia diibaratkan sebagai perahu yang berkejaran dengan ombak, yang nasibnya dipermaikan oleh Tuhan dari balik batu karang. Ini menunjukkan betapa nasib kita sering kali berada di luar kendali kita.
  • Pencarian dan Perjuangan: Pencarian dan perjuangan adalah tema yang juga muncul dalam puisi ini. Sebagai nelayan yang mendayung perahu, manusia digambarkan terus berusaha dan berjuang dalam hidup, meskipun banyak hal yang tersembunyi dan tidak pasti.

Teknik Sastra

  • Metafora: Ahmadun Yosi Herfanda menggunakan metafora laut, batu karang, dan perahu untuk menggambarkan kehidupan manusia. Laut dan karang menjadi simbol dari rahasia dan misteri kehidupan, sementara perahu melambangkan perjalanan hidup manusia.
  • Personifikasi: Tuhan diperankan sebagai sosok yang mempermainkan nasib manusia dari balik batu karang, memberikan kesan bahwa nasib kita berada di tangan yang lebih besar dan misterius.
  • Pertanyaan Retoris: Puisi ini juga menggunakan pertanyaan retoris seperti "rahasia di dasar laut menyembunyikan siapa?" dan "rahasia di balik kehidupan menyembunyikan apa?" untuk mengajak pembaca merenungkan makna kehidupan dan misteri yang ada di dalamnya.

Makna

  • Ketidakpastian Hidup: Puisi ini menekankan bahwa hidup penuh dengan ketidakpastian. Seperti rahasia yang tersembunyi di dasar laut dan balik batu karang, banyak hal dalam hidup yang tidak bisa kita prediksi atau kendalikan.
  • Peran Tuhan dalam Kehidupan: Melalui personifikasi Tuhan yang mempermainkan nasib manusia, puisi ini mengingatkan kita bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur hidup kita. Ini bisa diartikan sebagai pengakuan terhadap ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi takdir.
  • Perjuangan Tanpa Henti: Puisi ini juga menggambarkan perjuangan tanpa henti manusia dalam mencari makna dan tujuan hidup. Seperti nelayan yang terus mendayung perahu dan memburu ikan, kita juga terus berusaha dan berjuang meskipun banyak hal yang tidak pasti.
Puisi "Sajak Karang" karya Ahmadun Yosi Herfanda adalah sebuah karya sastra yang penuh makna dan menggugah pikiran. Dengan menggunakan metafora laut, karang, dan perahu, puisi ini berhasil menggambarkan misteri kehidupan, ketidakpastian nasib, dan perjuangan manusia. Melalui teknik sastra seperti metafora, personifikasi, dan pertanyaan retoris, puisi ini mengajak pembaca merenungkan makna hidup dan peran Tuhan dalam mengatur nasib kita. Dengan begitu, puisi ini tidak hanya menjadi karya sastra yang indah, tetapi juga sebuah refleksi mendalam tentang kehidupan manusia.

Ahmadun Yosi Herfanda
Puisi: Sajak Karang
Karya: Ahmadun Yosi Herfanda

Biodata Ahmadun Yosi Herfanda:
  • Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958.
  • Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media-media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
© Sepenuhnya. All rights reserved.