Puisi: Ruang (Karya Linus Suryadi AG)

Puisi "Ruang" karya Linus Suryadi AG mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan mereka sendiri ke dalam ruang batin, menghadapi kebingungan dan ...
Ruang

Aku akan masuk ke dalam
sebentuk ruang yang memberikan

kemungkinan-kemungkinan tenggelam
di tengah kebalauan

dengan dinding
dan suara asing lahir penerangan

dataran tanpa tepi
bisik-bisik yang akhali
menangkup angan sendiri.

1971

Sumber: Langit Kelabu (1980)

Analisis Puisi:

Puisi "Ruang" karya Linus Suryadi AG mengundang pembaca untuk memasuki sebuah dunia batin yang penuh dengan simbolisme dan refleksi mendalam. Dengan kata-kata yang sederhana namun memikat, puisi ini menggambarkan pengalaman seseorang saat menjelajahi ruang internal dan kemungkinan-kemungkinan yang ada di dalamnya.

Memasuki Ruang dan Kemungkinan

Puisi ini dimulai dengan:

"Aku akan masuk ke dalam / sebentuk ruang yang memberikan"

Baris ini membuka puisi dengan pernyataan niat untuk memasuki sebuah ruang, yang bisa diartikan sebagai ruang batin atau psikologis. Ruang ini tidak hanya bersifat fisik tetapi juga metaforis, menggambarkan perjalanan ke dalam diri sendiri untuk menjelajahi berbagai kemungkinan dan potensi. Ruang ini dihadirkan sebagai tempat yang menawarkan peluang dan pengalaman baru.

Kemungkinan Tenggelam dan Kebalauan

Puisi ini melanjutkan dengan:

"kemungkinan-kemungkinan tenggelam / di tengah kebalauan"

Di sini, kemungkinan-kemungkinan yang tenggelam mengindikasikan tantangan atau kebingungan yang mungkin dihadapi ketika menjelajahi ruang batin. Kebalauan, yang berarti ketidakpastian atau kekacauan, menunjukkan bahwa perjalanan ini tidak selalu jelas atau terarah. Ada rasa kehilangan arah dan ketidakpastian yang harus dihadapi dalam proses eksplorasi ini.

Dinding dan Suara Asing

Baris berikutnya:

"dengan dinding / dan suara asing lahir penerangan"

Dinding dalam puisi ini dapat diartikan sebagai batasan atau hambatan yang ada dalam diri seseorang ketika menjelajahi ruang batin. Suara asing yang lahir sebagai penerangan mungkin menggambarkan ide-ide baru atau wawasan yang muncul dari luar, yang membantu mengatasi kebingungan dan memberikan pemahaman baru. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada batasan, ada juga potensi untuk penemuan dan penerangan yang datang dari sumber-sumber eksternal.

Dataran Tanpa Tepi dan Bisik-Bisik Akhali

Puisi ini diakhiri dengan:

"dataran tanpa tepi / bisik-bisik yang akhali / menangkup angan sendiri."

Dataran tanpa tepi mencerminkan sebuah ruang yang tidak terbatas, tempat di mana pemikiran dan imajinasi dapat berkembang tanpa batasan. Bisik-bisik akhali, yang berarti suara-suara samar atau tidak jelas, menggambarkan bagaimana ide dan angan-angan kita mungkin tidak selalu jelas, tetapi tetap memiliki dampak pada cara kita memandang dan memahami dunia. Menangkup angan sendiri menunjukkan bahwa semua pengalaman ini membentuk dan mempengaruhi bagaimana kita melihat dan merasakan.

Refleksi dan Penemuan dalam "Ruang"

Puisi "Ruang" karya Linus Suryadi AG menawarkan pandangan yang mendalam tentang eksplorasi diri dan kemungkinan-kemungkinan yang ada di dalamnya. Dengan menggunakan simbolisme ruang, dinding, dan suara asing, puisi ini menggambarkan perjalanan batin yang penuh dengan tantangan dan penemuan. Dataran tanpa tepi dan bisik-bisik akhali menandakan bahwa eksplorasi ini adalah proses yang terus berkembang dan mungkin tidak selalu jelas, tetapi tetap memberikan wawasan dan pemahaman baru.

Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan perjalanan mereka sendiri ke dalam ruang batin, menghadapi kebingungan dan tantangan, dan membuka diri terhadap kemungkinan-kemungkinan baru. Dengan gaya bahasa yang sederhana namun penuh makna, "Ruang" menawarkan refleksi yang mendalam tentang pengalaman manusia dan penemuan diri.

Linus Suryadi AG
Puisi: Ruang
Karya: Linus Suryadi AG

Biodata Linus Suryadi AG:
  • Linus Suryadi AG lahir pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman, Yogyakarta.
  • Linus Suryadi AG meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1999 (pada usia 48 tahun) di Yogyakarta.
  • AG (Agustinus) adalah nama baptis Linus Suryadi sebagai pemeluk agama Katolik.

Anda mungkin menyukai postingan ini

© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.