Puisi: Rinjani (Karya Rini Intama)

Puisi "Rinjani" karya Rini Intama menggunakan gunung Rinjani sebagai metafora untuk menggambarkan perjalanan yang menantang menuju cita-cita dan ...
Rinjani

Menguntai mimpi yang tanak di Rinjani
Tentang tanah impian, betis dan ransel kita yang memerah
Kerikil, angin dan terik gaduh beradu wajah kita yang pias

2022

Sumber: Gemulai Tarian Naz (2011)

Analisis Puisi:

Puisi "Rinjani" karya Rini Intama menawarkan sebuah eksplorasi mendalam terhadap perjalanan fisik dan spiritual melalui simbolisme gunung Rinjani. Melalui gambaran yang kuat dan metafora yang kaya, puisi ini menggambarkan tantangan dan refleksi yang dihadapi dalam perjalanan menuju puncak, baik secara harfiah maupun kiasan.

Menguntai Mimpi dan Tanah Impian

Puisi dimulai dengan "Menguntai mimpi yang tanak di Rinjani / Tentang tanah impian, betis dan ransel kita yang memerah." Frasa ini menandakan sebuah perjalanan yang penuh dengan harapan dan ambisi—mimpi yang terjalin dan terhubung dengan gunung Rinjani, yang sering kali melambangkan pencapaian dan aspirasi. "Tanah impian" mencerminkan tujuan atau cita-cita yang ingin dicapai, sedangkan "betis dan ransel kita yang memerah" menggambarkan usaha dan kesulitan fisik yang dialami dalam perjalanan menuju cita-cita tersebut. Warna merah menunjukkan kelelahan dan perjuangan.

Kerikil, Angin, dan Terik

"Kerikil, angin dan terik gaduh beradu wajah kita yang pias" menggambarkan elemen-elemen lingkungan yang menantang dan menguji ketahanan para pendaki. Kerikil yang tajam, angin yang kencang, dan terik matahari yang menyengat menciptakan kondisi yang keras dan melelahkan. "Wajah kita yang pias" menunjukkan betapa kerasnya perjalanan tersebut dan bagaimana itu mempengaruhi fisik dan emosi para pendaki.

Puisi "Rinjani" karya Rini Intama menggunakan gunung Rinjani sebagai metafora untuk menggambarkan perjalanan yang menantang menuju cita-cita dan impian. Melalui gambaran tentang mimpi, kesulitan fisik, dan elemen lingkungan yang keras, puisi ini menyajikan refleksi mendalam tentang usaha dan ketahanan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Intama berhasil menyampaikan nuansa kelelahan dan kesulitan melalui bahasa yang vivid dan simbolik, memberikan pembaca wawasan tentang perjuangan dan pencapaian dalam perjalanan menuju puncak impian.

Rini Intama
Puisi: Rinjani
Karya: Rini Intama

Biodata Rini Intama:
    Rini Intama lahir pada tanggal 21 Februari di Garut, Jawa Barat. Namanya tercatat dalam buku Apa & Siapa Penyair Indonesia (2017).
    © Sepenuhnya. All rights reserved.