Puisi: Rindu (Karya Darwanto)

Puisi "Rindu" karya Darwanto adalah refleksi puitis tentang bagaimana rindu bukan sekadar perasaan, tetapi juga perjalanan batin yang berat.

Rindu


Inikah sebuah rindu?
sebuah jalan setapak di lereng
yang mendaki yang berliku
yang sangat terjal dan berbatu
yang mesti harus ditempuh
menyusuri tepi tebing waktu

2025

Analisis Puisi:

Puisi "Rindu" karya Darwanto menggambarkan rindu sebagai sebuah perjalanan panjang yang penuh tantangan. Dengan penggunaan metafora jalan setapak yang terjal dan berbatu, puisi ini menawarkan makna mendalam tentang perjuangan seseorang dalam menghadapi rasa rindu.

Rindu sebagai Perjalanan yang Sulit

Puisi ini diawali dengan pertanyaan retoris:

"Inikah sebuah rindu?"

Pertanyaan ini mencerminkan perenungan sang penyair terhadap makna rindu. Rindu di sini tidak digambarkan sebagai sesuatu yang manis atau menyenangkan, melainkan sebagai perjalanan yang harus ditempuh dengan penuh usaha dan kesabaran.

Baris berikutnya memberikan gambaran lebih konkret tentang rindu sebagai sebuah jalan:

"sebuah jalan setapak di lereng / yang mendaki yang berliku / yang sangat terjal dan berbatu"

Lereng, tanjakan, dan jalan berbatu melambangkan kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang yang merasakan rindu. Rindu dalam konteks ini bukan hanya sekadar perasaan kehilangan atau ingin bertemu, tetapi juga perjalanan batin yang menuntut ketabahan dan kekuatan.

Metafora Waktu dalam Rindu

Bagian terakhir puisi ini menegaskan bahwa rindu adalah perjalanan yang tidak bisa dihindari:

"yang mesti harus ditempuh / menyusuri tepi tebing waktu"

Penyair menggunakan metafora tepi tebing untuk menunjukkan betapa rapuhnya seseorang dalam menghadapi rindu. Seperti berjalan di tepi tebing yang curam, rindu bisa menjadi sesuatu yang berbahaya, mengguncang emosi, dan membuat seseorang merasa terombang-ambing dalam ketidakpastian.

Selain itu, frasa "tebing waktu" menekankan bahwa rindu berkaitan erat dengan perjalanan waktu. Rindu tidak pernah instan; ia berkembang seiring berjalannya waktu, dan semakin lama semakin mendalam.

Makna dan Pesan dalam Puisi

  1. Rindu sebagai Sebuah Perjuangan: Puisi ini menunjukkan bahwa rindu bukan sekadar perasaan sentimental, tetapi juga ujian mental dan emosional. Seseorang yang merasakan rindu harus melalui berbagai rintangan sebelum bisa menemukan ketenangan.
  2. Ketabahan dalam Menghadapi Rindu: Dengan menggambarkan rindu sebagai jalan terjal dan berbatu, puisi ini mengajarkan bahwa seseorang perlu bersabar dan bertahan dalam menghadapi rindu. Tidak ada jalan pintas untuk mengatasi rindu; satu-satunya cara adalah menjalaninya dengan keteguhan hati.
  3. Kaitan Rindu dengan Waktu: Rindu sering kali tidak bisa langsung terobati. Ia berkembang seiring berjalannya waktu, dan hanya waktu pula yang bisa meredakan atau mempertemukannya kembali dengan sesuatu yang dirindukan.
Puisi "Rindu" karya Darwanto adalah refleksi puitis tentang bagaimana rindu bukan sekadar perasaan, tetapi juga perjalanan batin yang berat. Dengan metafora jalan berbatu dan tepi tebing waktu, puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan betapa rindu bisa menjadi sesuatu yang melelahkan, tetapi sekaligus menjadi bagian dari pengalaman hidup yang harus dilalui.

Puisi ini mengingatkan kita bahwa rindu bukan sekadar keinginan untuk bertemu, tetapi juga ujian kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi jarak dan waktu.

Puisi Darwanto
Puisi: Rindu
Karya: Darwanto

Biodata Darwanto:
  • Darwanto lahir pada tanggal 6 Maret 1994.

Anda mungkin menyukai postingan ini

  • Lampu Tiang ListrikLampu tiang listrik yang suka menyala di malam hariyang berdiri tegak di tepi-tepian jalantak jenuh-jenuhnya menyala dan menerangikendaraan-kendaraan yang meraya…
  • Sajak Orang PelatihCepat! Cepat! Cepat!Kata itu acap kali didapatKejar! Kejar! Kejar!Kata itu juga kerap kali diujarCepat! Cepat! Cepat!Semakin cepat malah semakin kesesatKejar! Ke…
  • Mata KailMata kail itu membayangkan ada yang menyambar umpanterjerat, mabok, berpusing-pusing, berputar-putar,terseret ke sana-ke sini, membenturkan kepalanya ke bebatuan2025Analis…
  • KosongKosong yang senyap: gendang telingakosong yang lindap: bola matakosong yang cakap: lidahkosong dikenal bangunan yang sepikosong dikenal bangunan yang sunyikosong dikenal bang…
  • Rumput LiarAda sejenis rumput liaryang tumbuh di rongga hatimu yang suciia merayap, mengurat, dan mengakarmembuat hatimu jadi sukar dan benci2025Analisis Puisi:Puisi "Rumput Liar" …
  • Bunga-Bunga Jam SembilanBunga-bunga jam sembilan itu semakin merambat di halaman pekarangan rumahmu.Kuncup belalainya terus merambat dan warna daun-daunnya pun kian semakin bertaha…
© 2025 Sepenuhnya. All rights reserved.