Pertemuan
dengan hati sabar
kutemu luas laut
dengan rasa gemetar
jiwamu yang lembut
kuserahkan Kata
berakibat ganda
dalam sunyi-senyap
memanggil tiba
kauserahkan Jiwa
berakibat cinta
dalam hangat-dekap
memberi rupa
engkau dan aku
menyatu darah
malam jadi bisu
terlupa sesah
pada detik akhir
— hidup dalam hidup
semesta pun lahir —
kembali berdegup
1976
Sumber: Horison (Desember, 1977)
Analisis Puisi:
Puisi "Pertemuan" karya Linus Suryadi AG adalah puisi yang mengeksplorasi tema pertemuan dan penyatuan dua jiwa dalam cinta.
Tema Pertemuan dan Persatuan: Puisi ini menggambarkan pertemuan dua individu yang diilustrasikan melalui gambaran luas laut dan jiwa yang gemetar. Pertemuan ini tidak hanya fisik, tetapi juga menggambarkan penyatuan hati, kata, dan jiwa yang melambangkan kedalaman hubungan antara kedua individu tersebut.
Penggunaan Bahasa Simbolis: Penyair menggunakan bahasa yang simbolis dan metaforis untuk menyampaikan makna yang lebih dalam. Laut, kata, dan jiwa digunakan sebagai simbol pertemuan, komunikasi, dan penyatuan cinta antara dua individu.
Perasaan dan Emosi: Puisi ini memperlihatkan perasaan dan emosi yang kompleks, dari rasa gemetar dan sabar hingga hangatnya cinta dan kebahagiaan saat bersatu. Penyair berhasil menangkap nuansa perasaan yang terjadi dalam momen pertemuan yang penting ini.
Kesatuan dan Kehidupan yang Baru: Pada akhir puisi, terdapat gambaran tentang kesatuan yang sempurna antara kedua individu, yang menciptakan kehidupan baru dan semesta yang lahir kembali. Ini menggambarkan pentingnya hubungan yang erat dan kesatuan dalam cinta.
Gaya Penulisan yang Ringkas namun Padat: Penyair menggunakan gaya penulisan yang ringkas namun padat, dengan baris-baris yang singkat namun memuat makna yang mendalam. Ini memungkinkan pembaca untuk merenungkan setiap kata dan menangkap kekayaan emosional yang disampaikan.
Puisi "Pertemuan" adalah puisi yang menggambarkan pertemuan dan penyatuan dua jiwa dalam cinta dengan menggunakan bahasa simbolis dan metaforis. Melalui perasaan, emosi, dan gambaran yang kuat, puisi ini menyampaikan pesan tentang kekuatan dan keindahan hubungan antara dua individu yang saling mencintai.
Biodata Linus Suryadi AG:
- Linus Suryadi AG lahir pada tanggal 3 Maret 1951 di dusun Kadisobo, Sleman, Yogyakarta.
- Linus Suryadi AG meninggal dunia pada tanggal 30 Juli 1999 (pada usia 48 tahun) di Yogyakarta.
- AG (Agustinus) adalah nama baptis Linus Suryadi sebagai pemeluk agama Katolik.